September // 九月

397 99 9
                                    

2015年 9月

Musim gugur! Kamu tahu? Aku sangat menyukai musim ini. Daun-daun berubah menjadi kering, mengeriput dan berguguran, itulah hal yang paling menarik dari musim ini, bukankah begitu?

Hubungan kita sudah cukup dekat sekarang. Aku tidak lagi mengagumimu secara diam-diam. Namun, tetap saja...

Kamu seseorang yang begitu sibuk.

*

(Name) menyukainya. Tatsuya tahu, dan lelaki itu juga mengakui kalau ia menyukai (Name).

Omong-omong, mereka berdua sudah tidak lagi menjemput adik-adik mereka. Tatsuya sibuk, dan (Name) pun tak memiliki alasan khusus untuk menjemput sang adik.

Sibuk apa? Tentu saja sekolah.

Kegiatan mentor sebaya yang diterapkan pihak sekolah, dan Tatsuya harus ikut mengajar karena nilainya bagus di matematika.

Aktivitas OSIS yang diikutinya, seringkali mengadakan rapat untuk membahas acara sekolah.

Klub basket yang semakin giat berlatih menjelang perlombaan antar sekolah, dan Winter Cup sebagai final.

Untung saja, ia sudah tidak membantu klub musik. Karena itu Tatsuya bersyukur, sebab jika ia tetap ikut membantu entah bagaimana nasib tubuhnya.

Namun sayangnya, ia tidak dapat meluangkan waktu untuk (Name). Belum menjadi kekasih saja sudah begini.

*

Aku tahu kamu sibuk. Meskipun terkadang kecewa, aku tetap menyukaimu.

Ya, aku sungguh menyukaimu, Tatsuya-kun.

Seperti biasa, aku melihatmu dari kejauhan. Memerhatikan bagaimana dirimu bekerja keras demi kemajuan sekolah. Andai saja aku bisa sepertimu, ikut serta membanggakan sekolah.

Aku mendukungmu dari belakang.

Kamu pasti ingat dengan minuman olahraga yang selalu tertulis namamu dengan spidol permanen. Itu memang dariku, hehe. Aku meninggalkannya di tempat strategis agar kamu bisa melihat dan meminumnya.

Maaf, aku terlalu malu dan canggung jika memberikanmu secara langsung.

*

"Muro-chin, ini tertulis untukmu," kata Atsushi seraya menunjukkan sebuah botol minum.

Tanpa berpikir panjang, Tatsuya meminumnya. Ia kira minuman itu datang dari fans-nya yang memang terkadang memberikan minuman untuknya.

Namun, minuman itu datang setiap hari. Tatsuya mengira jika ini pasti lebih dari fans.

Dugaannya benar. Suatu hari, Tatsuya meninggalkan sesuatu di kelas. Ia pun berjalan melewati kelas (Name) untuk mencapai tempat itu. Tanpa sengaja, ia melihat (Name) sendirian di kelas, menulis sesuatu dengan spidol pada botol minuman olahraga.

Tatsuya tersenyum dalam hati.

*

Pada salah satu hari sepulang sekolah, di bawah barisan pepohonan yang meranggas dan tumbuh sepanjang tepi jalan, kamu menepuk bahuku.

"Tatsuya-san? Kamu membolos klub?" tanyaku langsung.

Kamu menggeleng. "Tidak, (Name)-san. Aku hanya ijin keluar sebentar."

"Mm, ya, lalu?" tanyaku.

Kamu tersenyum, lalu menjawab, "Terima kasih untuk minumannya selama ini ya. Aku terlalu sibuk sehingga tidak dapat bicara denganmu akhir-akhir ini."

Bagaimana kamu bisa tahu?

Aku pura-pura tidak tahu apa yang kamu bicarakan. Jantungku berdegup keras, merasa malu karena ketahuan.

"Minuman apa? Aku tidak mengerti," tukasku kala itu.

Kamu hanya mengangkat kedua bahumu tidak acuh, masih tersenyum miring. "Aku akan bicara denganmu lagi nanti," katamu.

Lalu kamu berlari meninggalkanku, menginjak setiap daun yang gugur, kembali menuju klub.

Kalimatmu adalah sebuah harapan bagiku.

*

"Tsundere," pikir Tatsuya. Ia membalikkan halaman selanjutnya, dan terkejut.

Ia kira, September adalah bulan terakhir dalam surat. Ternyata masih ada selembar lagi, dan Tatsuya pun kembali membaca.

*

(Ditulis 9 Agustus 2017)

12 Months : Himuro TatsuyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang