Mincy keluar dari ruanganku tanpa meninggalkan satu pun kecurigaan padaku, padahal aku baru saja membawa tas yang mungkin sudah berumur 100 tahun lebih. Tapi sudahlah, aku sebaiknya meneliti lebih banyak isi tas ini. Setelah itu aku langsung bangun dari kasurku dan membuka tas itu, aku mengeluarkan foto yang ada didalamnya begitupun suratnya, tapi ada sesuatu yang aneh saat aku mengeluarkan suatu kertas, dan teksturnya juga berbeda dengan tekstur biasanya. Aku langsung melihat sebuah logo segitiga yang dikelilingi lingkaran. Apa maksudnya ini??
Logo ini hanya tertempel disalah satu foto yang kutemukan ditas itu, Hmmmmm..
Aku berheran-heran apa maksudnya ini? Lantas aku mencium bau sesuatu, tapi aku sudah menduganya bahwa ini bau hujan turun. Aku langsung mendekati jendela dan melihat hujan turun, ini adalah pemandangan yang sangat indah karena setiap kali hujan. Hujan selalu memberi perasaan tenang ditambah pemandangan yang sangat indah dari sudut pandang kamarku. Mungkin itu untuk sedikit penyejuk tapi aku belum menemukan apa maksud kode-kode atau apapun tentang tas ini, aku langsung keluar dari kamarku dan pergi ke tempat kerja ayahku. Ayahku mempunyai banyak koleksi buku, aku teringat saat suatu hari menunggunya pulang.Saat itu sore hari dan aku masih berumur 8 tahun, aku sedang bermain dengan Jack sementara Ibu dan Mincy sedang merapihkan rambut. Aku dan Jack menerbangkan replika pesawat yang kubeli setelah pulang sekolah, kami bermain sangat lama dan itu sangat menyenangkan. Sampai seketika ada mobil yang sangat keren berhenti didepan halaman rumah. Aku langsung memastikan bahwa ini adalah mobil jemputan ayah dan benar saja ayah keluar dari mobil tersebut mengenggam sebuah koper dan si mobil itu langsung pergi. Aku, Jack, dan Mincy langsung berlari kepadanya untuk berpelukan. Ayah sangat baik dia bahkan membawakan kami oleh-oleh dari kota, kami sangat menyukainya. Dia biasanya memberi lebih banyak mainan dan ternyata iya, dia memberikan mainan, betapa bahagianya diriku saat itu. Dan setelah itu pada malam harinya aku dan Jack disuruh ibu untuk mandi karena aku dan Jack pasti berkeringat setelah main tadi. Aku mandi pertama kali lalu Jack, saat aku menggenakan pakaianku aku melihat pintu ayah terbuka dan aku memasuki ruangannya tapi aku mendengar dia berbicara dengan seseorang melalui telepon, lantas aku diam-diam mengintipnya dari pintu. Ayah mungkin membicarakan pekerjaannya tapi dia berbicara dengan nada yang hampir tinggi, mungkin seseorang membuat dia kesal. Tapi dia langsung mengakhiri teleponnya, dia diam sebentar dan memencet tombol ditelepon tersebut, aku tak tau jelas apa nomor yang ia tekan namun ternyata sebuah laci rahasia terbuka dari tembok. Dia menyimpan beberapa buku yang tergeletak di mejanya kedalam situ dan menutupnya lagi. Tapi aku tak ingin ayah memarahiku lantas aku merahasiakannya sampai sekarang.
Yah itu cerita saat aku masih sangat muda, aku bahkan tak ingat kejadian setelah itu. Apapun itu, mungkin aku masih ingat beberapa nomor yang dipakai ayah, jika tidak salah dia menekan 6 nomor. Tapi dia tidak menekan tombol tengah dan bawah kecuali 0. Aku langsung masuk ke kamarnya, dimejanya tergeletak banyak kertas, dan banyak sekali buku di raknya yang mungkin bisa ku baca untuk memecahkan kode dari tas yang kutemukan tadi. Jendela di tempat kerjanya sangat besar, dan aku masih melihat hujan sepertinya akan turun dalam waktu dekat. Setelah itu, aku langsung mendekati telepon dan mencoba menekan apa yang ayah tekan pada saat itu, akan kucoba hmmm 231032. Tapi tidak ada apapun yang terjadi, biar ku ingat-ingat lagi. dia hanya menekan angka diatas dan angka 0 diawal dia seperti menekan angka 2 dan 3 lalu dia menekan tombol 0 dan kembali ke atas menekan 2 dan kembali kebawah menekan 0 dan kembali keatas menekan tombol 2, tak ada angka 1. Aku langsung mencobanya 230203 mungkin ini kodenya. Seketika laci dari tembok terbuka, laci itu otomatis terbuka seperti robot. Tapi ternyata isi laci itu hanya sedikit, hanya ada 4 benda disini. Aku mengeluarkannya dan membacanya, ada 3 benda yang menurutku itu fail yang sangat penting bagi ayah dan mungkin tak ada kaitannya dengan kode yang kutemukan. Tapi ada satu benda yaitu sebuah buku tentang kode militer, mungkin aku bisa membacanya. Setelah itu aku menyimpan kembali 3 fail penting ayah, tapi aku belum sempat membacanya. Hmmm aku mencoba membaca sedikit fail pentingnya, disini tercantum bahwa dia bekerja sebagai Dokter di kota, tapi tak jelas apa nama kota ini. Yasudah, aku simpan saja lagi. Setelah itu aku menutup laci itu dan laci itu kembali seperti semula tak terlihat. Aku mencari beberapa buku yang mungkin ada banyak kaitannya dengan ini. Semua buku yang berada di rak ayah kebanyakan tentang kedokteran, tapi ada sesuatu yang membuatku tertarik salah satu contohnya adalah buku yang berjudul ini "Apa yang dulu orang pikirkan tentang masa depan" Aku langsung membawanya dan keluar dari tempat kerja ayah langsung ke kamarku. Aku menyimpan 2 buku ini dan melihat hujan turun, ternyata cukup deras dari yang kubayangkan. Namun seketika aku mengantuk, mungkin karena aku sudah mengantarkan makanan ibu ke Desa Oliver, akan ku baca 2 buku ini selesai aku tidur siang. Aku langsung membuka bajuku dan beranjak ke tempat tidur.
Kau tak akan percaya bahwa tidur siangku sama persis seperti tidur malamku, keduanya berlangsung lama. Aku memimpikan banyak hal yang tak akan kau percayai.
Aku berdiri disuatu tempat, dikelilingi oleh pepohonan mungkin ini adalah hutan namun aku kelihat tebing didepanku. Matahari terlihat sudah lelah memancarkan sinarnya. Aku pergi menuju ke tebing, mungkin aku dapat melihat sesuatu dari sana. Saatku hendak mendekat aku melihat suatu menara, aku berlari mendekatinya dan aku sampai di tepi tebing dan aku melihat.....
Gedung-gedung
Gedung-gedung itu sangat besar namun terlihat tak terawat. Aku memandanginya dengan penuh pertanyaan, apa yang terjadi disana? Aku bertanya-tanya dan aku penasaran apa yang terjadi disana. Aku melihat-lihat mungkin ada sesuatu disekitar sini. Aku melihat sebuah schaufel, aku mendekatinya berharap ada kuncinya sehingga aku bisa menggunakannya. Dan ya benar saja, ada kunci di atas Schaufelnya. Aku melihat kembali ke gedung untuk mengukur kira kira berapa lama aku bisa sampai kepada pusat kota. Aku langsung memakai kunci Schaufel dan pergi dari tebing itu, mencari jalan kebawah.
Aku menemukan jalan, aku langsung menuruni tebing itu dan akhirnya aku menemukan jalan utama, saat ku lihat ternyata matahari tepat berada didepanku tapi untungnya sekarang sore jadi sinarnya tak terlalu menyinari mataku. Aku langsung pergi menuju kota.
Selama aku dalam perjalanan, aku melihat banyak sekali mobil yang ditinggalkan di jalanan. Terlihat seperti sampah yang berserakan dimana mana namun ini adalah mobil-mobil. Aku berusaha berhati-hati agar tidak mengenai mobil, benda ini berada dimana mana.
Selama perjalanan ke kota lewat jalan aku juga melihat kiri dan kanan, semuanya terlihat tandus tak ada apapun, bagaikan lapangan sepak bola seperti di desa hanya tanah saja.
Ya ampun, aku hanya ingin tau apa yang terjadi disini.Beberapa menit kemudian aku sampai di jalanan kota, malah dikota tidak ada apa2 sama sekali aku memberhentikan Schaufelku, aku langsung menekan menu gps untuk menunjukan tempat apapun yang terdekat, gps hanya mendeteksi satu gedung terdekat, gedung itu adalah gedung berita yang bernama CNEWS. Aku langsung bergegas menuju tempat itu mungkin aku bisa menggali informasi akan apa yang terjadi disini.
Ternyata tempat gedung itu hanya beberapa blok dari tempat aku memberhentikan Schaufelku tadi, aku langsung menghentikan Schaufel didepan gedung itu. Dari luar gedung terlihat sudah kacau, kaca-kaca gedung sudah pecah bahkan pintu masuknya sendiri terhalangi oleh banyak benda, satu satunya cara masuk adalah dengan lewat serpihan kaca.
To be continued~
KAMU SEDANG MEMBACA
Future Holds
Science FictionMasa Depan, orang-orang zaman dahulu mengira bahwa masa depan adalah waktu yang terbaik untuk dilahirkan.Tapi mereka salah, masa depan tidak seperti yang mereka kira. Aku bahkan berpikir bahwa lebih baik aku dilahirkan saat Thomas Edison belum menem...