0

9 0 0
                                    



Grey

.

"Seperti pelangi usai gelapnya langit yang di terpa hujan dan petir dengan begitu keji, Jungkook merupakan perwujudan dari pelangi itu sendiri. Meniadakan kelabu pada kehidupan Taehyung dan merubah semuanya menjadi 360 derajat lebih baik."

.

Taehyung Kim and Jungkook Jeon

SingleparentAU; family; oneshoot fict

.

.

.

TAEHYUNG selalu saja begini. Mengencani gadis, bermain dengan mereka lalu melupkannya di hari esok dan mengulangnya dari awal lagi ketika ia sudah merasa tidak ada lagi ketertarikan dengan teman kencannya.

Taehyung selalu saja begini. Mengenalkan semua teman kencanya pada Jungkook, anaknya. Berkata jika gadis yang ia bawa kerumah adalah gadis yang ia ingin ajak serius ke jenjang yang lebih matang.

Tapi apa?

Taehyung selalu saja begini. Memutuskan mereka semudah memutuskan benang layangan dengan gigi taringnya. Melepaskan mereka dari genggamannya. Berlaku tidak seperti yang ia ucapkan alih-alih melakukan yang sebaliknya dengan dalih 'masih belum dapat yang cocok' ditengah banyak gadis yang ia sanjung dengan pujian jika mereka adalah tipenya.

Taehyung memang pembohong besar. Tukang rayu, genit dan juga player.

Tapi di balik itu semua, dia hanya berkeninginan satu dari sekian banyak syarat yang ia inginkan untuk sosok pacar barunya.

Sosok Ibu yang mampu mengerti anaknya. Memahami anaknya sebaik dia mengenal Taehyung.

Mereka semua terkadang menyerah ketika Taehyung benar-benar serius.

Berkata jika mereka tidak tahan dengan sifat Casanovanya yang kadarnya tidaklah sedikit. Tabiat buruknya memang begitu. Terlampau ramah dan baik membuat banyak orang salah tingkah. Berlaku untuk laki-laki ataupun perempuan. Ia tidak masalah, sekarang sudah semakin maju. Gender tidak lagi menjadi penghalang baginya.

Beberapa kali ia jatuh hati sungguhan dengan teman kencannya. Tapi sebanyak itu pula dia ditinggalkan. Mungkin ini karma. Tapi Taehyung berfikir itu ada hikmahnya agar dia lebih menghargai setiap teman kencan yang ia ajak menjalin hubungan. namun lagi, ia tidak dapat mempertahankan mereka. Melepaskan mereka dengan alasan yang sama; tidak lagi merasa cocok dan bukan yang tepat.

Dan hal itu membuat Jungkook merasa di abaikan.

Ia senang jika ayahnya memiliki teman kencan. Tapi sebanyak itu pula ia membenci jika ayahnya memiliki teman kencan.

Karena apa? Karena ia akan di lupakan seperti tidak ada. Ia merasa apa yang ia miliki di renggut. Ia merasa jika 'pacar' ayahnya mengklaim jika ayahnya adalah milik mereka. Bukan milik Jungkook.

Jadi hari itu, dia menarik ujung kemeja Taehyung. mendongak menatapnya dengan dua pasang matanya yang besar tengah berkilau karena beningnya air mata yang menggenang di pelupuknya.

Mata Taehyung membesar, terkejut. Ia menjongkokan diri di depan puteranya, menggenggam jemari kecilnya dengan sorot lurus pada dua bola mata anaknya tersebut. Ia menjilat bibirnya sebelum bicara, "Kenapa, bunbun?" tapi Jungkook tidak terlihat ingin menjawab pertanyaan ayahnya. Anak usia delapan tahun itu mulai terisak dan semakin mengeratkan genggamannya pada ujung kemeja ayahnya..

Grey [VKook]Where stories live. Discover now