Lima

14.2K 506 4
                                    

Hari sudah malam ketika Adrian bangun dari tidurnya.

"Astaga !! Ini sudah malam" ucapnya saat menyadari ia ketiduran sampai malam hari.

"Lalu kenapa kalau sudah malam? Apa kamu takut istrimu akan mengomel?" tanya Natasya dengan nada tidak suka, namun Adrian tidak menjawab dan langsung mengenakan pakaiannya "Jadi inilah aku, saat kamu butuh kamu datang dan saat kamu tidak membutuhkan aku lalu aku ditinggal sendirian" ucap Natasya merajuk.

Adrian membalikkan tubuhnya menatap Natasya yang hanya tertutupi selimut tebal, "Aku sudah mengirimkannya" jawab Adrian singkat lalu mengecup bibir Natasya sekilas dan pergi begitu saja.

-----------

Sementara di lain sisi Risya berkali kali melihat keluar rumah seakan sesuatu yang ia tunggu belum juga nampak.

"Permisi Nyonya, apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Pak Felix sopan

"Maaf Pa Felix apa Ian menghubungi Bapak? Sudah malam dan dia belum pulang juga bahkan kabarnya pun tidak ada, saya khawatir sekali" jelas Risya menampakkan kekhawatirannya dalam raut wajahnya.

Pa Felix menjawab dengan tenang, "Tuan sedang dalam perjalan pulang,  jadi Nyonya tidak perlu khawatir" jelas Pak Felix

Risya menghela nafas setidaknya ia sudah tau keberadaan suaminya baik baik saja.

"Sebaiknya Nyonya makan terlebih dahulu karena yang saya tau Tuan pasti sudah makan" saran Pak Felix

"Tidak Pak, saya akan menunggunya" jawab Risya ramah lalu berlalu meninggalkan Pak Felix yang masih berada didepan jendela.

-----------
Sekitar 1 jam setelah percakapan dengan Pak Felix tadi suara deram mobil terdengar sampai kamar mereka, Risya yang mendengar segera turun menyambut suaminya namun sebelumnya ia meminta pegawai memanaskan makanan untuk mereka.

Dengan terburu buru Risya menghampiri Adrian yang baru pulang, "Kamu sudah pulang?"
tanya Risya ramah namun dengan nafas yang terengah engah.

Adrian menatap Risya dengan tatapan tanda tanyanya "Hmmm" jawab singkat Adrian diikuti dengan perginya Adrian.
Risya mengejar Adrian, "Kamu belum makan kan? Ayo kita makan, aku sengaja nunggu kamu"

Adrian berhenti dan menatap Risya, "Aku sudah makan" Adrian berlalu tapi Risya masih terpaku disana.

"Tidak apa apa Risya tidak apa apa, tapi bahkan ini baru beberapa hari kami menikah kenapa sikapnya selalu dingin begitu? Apa dia bosan? Atau dia memang tidak menyukaiku sejak awal?" Risya masih saja mencari jawaban sikap Adrian padanya, namun Risya menepis semua pikiran negatif di kepalanya, Risya menghampiri Adrian yang sudah lebih dulu berada di kamar.

Risya menghampiri Adrian, "Bagaimana di kantor tadi?" tanya Risya ramah.

Adrian tidak menjawab apa apa, dia malah memunggungi Risya.

Risya memegangi dadanya yang sesak, mana pria baik yang Papah katakan?

--------------------
7 hari kemudian

Pagi menyapa Risya membangunkan Adrian dengan hati hati, "Ian, sudah pagi. Bukannya kamu akan terlambat kalau tidak bangun?"

Adrian menggeliatkan tubuhnya dan membuka matanya perlahan, dikerjabnya beberapa kali kelopak matanya dan mengumpulkan semua kesadarannya. Seperti biasa Risya sudah menyiapkan green tea untuk Adrian, kebiasaan Adrian yang Risya ketahui dari pegawainya.

Adrian bangun dari tidurnya dan meneguk green tea yang dibuatkan Risya lalu masuk ke kamar mandi tanpa mengucapkan sepatah katapun pada Risya, Risya sudah beradaptasi dengan sikap Adrian yang sangat acuh itu.

My Wedding (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang