- Donghan POV -
“Morning! Gimana tidur kamu semalam?”
“......”
“ah, kayaknya tidur nyenyak ya hehe. Senyum kamu lebar banget hari ini hahaha!”
“.....”
Seperti biasa, dia cuma diam dan tersenyum sesekali ketika aku mengajaknya berbicara. Gadis dengan senyum cerah yang menghiasi wajah cantiknya dan rambut ikal yang selalu terurai panjang menutupi sebagian punggungnya, namanya Hana, baru satu bulan ini aku mengenalnya.
Seingatku, aku bertemu dengannya di sebuah taman tapi aku lupa di taman mana, yang jelas banyak bunga mawar di sekeliling taman itu dan bukit-bukit hijau kecil disana. Taman yang indah. Itu yang aku ingat.
Hana gadis yang ramah, senyum Hana yang menghipnotisku sejak pertama kali aku melihatnya di taman.
Tapi sayang, dia bukan gadis sempurna seperti yang kalian bayangkan. Hana tuli dan buta. Ya, aku sudah mengenalnya selama satu bulan tapi ini yang sangat aku sayangkan, dia tidak bisa melihatku dan mendengar apapun yang aku katakan padanya. Itu sebabnya sejak tadi dia hanya diam ketika aku ajak bicara.
Setidaknya, aku bisa mendengarkan suaranya. Sesekali Hana menggerutu sendirian dalam perjalanan pulangnya. Mengeluh tentang banyaknya tugas yang diberikan oleh gurunya atau menyenandungkan lagu-lagu dari grupku. Biarpun tidak bisa berkomunikasi dengannya, bisa melihat Hana seperti itu saja aku sudah sangat bahagia. Kami berinteraksi dalam keheningan hahaha!
“ah bus sekolah kamu datang! hati-hati diajalan, Hana! Sampai jumpa lagi nanti sore. Byee!!” ucapku semangat sambil melambaikan tanganku ketika bus sekolah Hana berhenti tepat didepan halte tempat Hana menunggu biasanya.
Hana hanya berjalan kemudian naik kedalam bus dalam diam, seperti yang sudah-sudah juga dia tidak menanggapi perkataanku. Senyumku kembali terkembang ketika melihatnya dari luar bus dan perlahan bus itu menjauh dari tempatku.
Beginilah kegiatanku setiap hari, duduk di halte bus sampai sore hingga Hana kembali pulang dari sekolah. Sesuatu dalam diriku mengatakan kalau aku harus tetap disini, agar bisa dekat dengan Hana. Ya karena memang akhir-akhir ini kerjaanku hanya berdiri di dekat apartemen Hana setiap paginya menunggu Hana keluar untuk sekolah atau pergi ke suatu tempat dan menunggu Hana di halte sampai dia pulang lalu mengantarkannya kembali ke apartemen. Begitu seterusnya sampai detik ini.
Entah kenapa aku sama sekali tidak ingin pulang ke rumah atau pergi ke sekolah. Hahaha kalian pasti berpikir aku sudah gila karena seorang gadis buta dan tuli aku sampai rela seperti ini. aku sendiri saja juga bingung. Aku benar-benar tidak bisa jauh dari tempat ini. dan tidak bisa meninggalkan Hana tentunya.
☆ ☆ ☆
“Gimana sekolah kamu hari ini? Banyak tugas pasti ya? Ah, sumpah, hal yang bikin muak di sekolah ya banyak banget tugas-tugasnya!” kembali aku membuka pecakapan kecil dengan Hana, kami sedang dalam perjalanan menuju apartemen Hana.
Sedikit mempercepat langkahku untuk mengejarnya, dia jalan begitu terburu-buru sejak turun dari bus tadi. Ada apa dengan gadis ini?
“hei, pelan-pelan jalannya, kamu bisa nabrak sesuatu didepan kamu!” semakin aku mempercepat kedua kakiku untuk melangkah sambil meraih lengannya.
"Yaaa!" Pekik Hana tiba-tiba.
Ketika aku menyentuh lengan Hana, justru aku membuatnya kaget dan hampir terjerembab ke tanah. Oh God! Untung saja aku buru-buru meraih kedua pundak sempitnya.
Astaga Kim Donghan bodoh! Kau hampir membuatnya terluka!
“Gak apa kan? Kamu gak apa? Maaf bikin kamu kaget dan hampir jatuh tadi.” ucapku buru-buru setelah menjauhkan tanganku dari pundaknya, karena setelah aku menolongnya tadi, kedua mata Hana terlihat membulat kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love 《 Kim Donghan - JBJ 》✔
Short StoryKim Donghan bertemu gadis yang berhasil mencuri perhatiannya dalam keadaan sangat-sangat tidak tepat. ¤ Oneshoot ¤