Chapter ini 'double tittle' yaakk, karena nyeritain kebingungan + kebenaran.
Sip, happy readings guys!
----------
Chapter 18
Amora's POV
Aku turut senang melihat Sania yang akhirnya bisa bahagia bersama Zayn. Ya, bahagia dalam ikatan cinta tentu saja.
Hmm, kini aku merenungkan nasibku. Bagaimana tentang hubunganku dengan Troy yang bahkan baru satu minggu kita jalani. Ya, sebenarnya 2 minggu sih, tapi kan satu minggu ini Troy seakan menghilang di telan bumi.
Jika kalian heran kenapa Troy tidak diberi surat peringatan dari kampus, jawabannya karena dia sudah meminta izin kepada pihak kampus dengan alasan ada urusan keluarga di luar London. Lalu, jika kalian bertanya kenapa aku tidak ke rumahnya, itu sudah ku lakukan. Tapi, dia tidak ada di rumahnya.
Apa iya aku harus mengikuti apa kata Sania? Apa iya aku harus memutuskan hubunganku dengan Troy? Tapi bagaimana bisa aku memutuskan hubungan ini yang bahkan bertemu saja tidak. Membalas pesan, mengangkat telepon, dan membalas semua sosial media ku pun tidak. Entahlah, semua ini membuatku bingung.
Jika kalian bertanya apa aku masih mencintainya, ku katakan iya. Iya untuk sekarang, tapi mungkin jika dia terus seperti ini lama-lama cinta ini akan memudar.
Ah, lebih baik aku tidur siang dulu untuk menenangkan pikiranku sejenak.
*****
Niall's POV
Sania dan Zayn. Aku senang, sepasang sahabat itu kini akhirnya menjadi sepasang kekasih. Hmm, sedangkan aku dan Amora? Apa bisa aku juga seperti Zania couple? Ya, semoga saja. Aku terus berharap dan bertahan.
Oh iya, aku juga masih heran dengan Troy. Mengapa dia harus menghilang seperti ini? Ya sebenarnya aku sedikit senang, karena itu artinya Amora tidak bisa dekat-dekat lagi dengan Troy. Tapi, aku juga tidak akan tega melihat Amora disakiti.
Pokoknya awas saja jika benar Troy menyakiti Amora, arrgghh akan ku habisi dia seperti aku menghabiskan sebuah pizza!
Umm, dari pada diam seperti ini lebih baik aku coba untuk menelepon Amora.
The number you were calling is buzy
Please, try again laterBukannya suara Amora yang ku dengar, melainkan suara menyebalkan itu. Hmm, kemana Amora? Dia biasanya selalu menjawab teleponku. Ah, aku penasaran, akan aku coba sekali lagi.
The number you were calling is buzy
Please, try again laterAarrgghh lagi-lagi suara menyebalkan itu. Tapi, mungkin saja Amora sedang sibuk atau dia sedang tidur. Yasudahlah, nanti malam akan aku telepon lagi. Kini, aku akan bermain game dulu.
*****
Troy's POV
Aunty Velma's house. Ya, di situlah aku berada. Seminggu ini, aku berada di rumah aunty Velma. Tidak ada yang tahu di mana keberadaanku, kecuali Stephen. Tapi, Stephen juga aku larang untuk memberitahu siapapun termasuk Amora.
Kalian heran kenapa aku pergi? Kenapa aku menghilang seakan-akan aku ini orang yang sedang terancam? Seakan-akan aku ini buronan yang sedang diincar dan akan dipenjarakan? Ya, mungkin seperti itu. Tapi, tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT TIME
FanficSebuah kisah tentang Amora--seorang gadis yang telah menemukan cinta baru. Namun bukannya kebahagiaan, lagi-lagi kepedihan lah yang ia rasakan. Luka lama kembali tercipta. Dibalik kepedihan yang kelabu itu, ada mentari yang menyinari. Ada pelangi ya...