Penyesalan memang akan selalu ada.
Tapi kesempatan kedua juga akan selalu datang.
Bersedih atas kegagalan memang hal yang biasa.
Tapi bisa tabah dan bangkit kembali, itu lebih bagus.
.
EYESHIELD 21'S FANFIC
"Semuanya Akan Baik-Baik Saja"
Oleh : karenovera.
Disclaimer : Eyeshield 21 adalah milik Riichiro Inagaki dan Yusuke Murata. Fanfic ini dibuat untuk hiburan semata dan bukan untuk mencari keuntungan.
.
Sore hari ini sama seperti sore hari lainnya. Warna langitnya yang jingga, ditemani oleh awan-awan yang saling berkejaran, disusul oleh angin sepoi-sepoi yang bisa membuat siapapun merasa tenang. Sore yang indah, untuk sebagian orang.
Dan sore yang pedih, bagi Wakana.
Biasanya, Wakana akan pergi ke sekolah untuk menyiapkan segala sesuatu. Tentu saja, untuk mengawasi dan mengurus klub American Footbal. Di saat ini, biasanya Wakana akan menyiapkan banyak handuk kecil dan botol berisi minuman untuk para pemain yang sedang berlatih. Berkerumun di antara banyak lelaki, sudah bukan hal yang aneh lagi baginya.
Tapi sore ini berbeda dari sore-sore sebelumnya, karena tim SMU-nya sudah tak bisa ikut turnamen Kantou lagi.
Wakana mengerti bahwa semua pemain di tim Ojo pasti akan mencoba untuk megistirahatkan diri setelah kekalahan mereka, entah menangis diam-diam di kamar, bengong saja, atau mengalihkan kesedihan dengan berlatih, seperti Shin.
Lalu, bagaimana dengan 'orang itu'?
Sejak kemarin, Takami menjadi sedikit lebih diam dari biasanya. Takami memang bukan orang yang cerewet, tapi juga bukan orang yang sedikit bicara seperti sang linebacker bernomor punggung 40 (maksudnya Shin) itu. Hanya saja, Wakana merasa, Takami yang diam ini berbeda.
"Adakah kesedihan di dalam hatinya? Apakah ia merasa terpuruk?" pikir Wakana.
Ada begitu banyak pertanyaan berseliweran di dalam kepala Wakana. Ingin sekali dia bertemu dan bertanya langsung pada sang mantan quarterback Ojo tersebut. Tapi, jika dia pergi, maka dia pasti baru akan pulang di petang hari dan itu akan membuat Wakana dimarahi ibunya. "Duuh, bagaimana ini?" pikirnya dengan bingung.
Trrt...trrt...
Ponsel Wakana berdering. Ada panggilan dari pelatih Shoji Gunpei – yang sering disebut Shogun. "Ah, pelatih Shogun menelponku? Ada apa ya?" gumam Wakana, yang setelah itu menjawab panggilan pelatih Shogun. "Ya, di sini Wakana Koharu. Ada keperluan apa, pelatih Shoji Gunpei?"
"Ah Wakana, maaf kalau aku mengganggumu. Apa kau sedang sibuk?"
"Tidak, pak pelatih. Saya justru sedang luang. Apa ada yang perlu saya lakukan sekarang, Pak?"
"Begini, tadi aku ingin menelpon Takami. Tapi aku baru ingat kalau dia baru mengganti nomor ponselnya kemarin. Apa kau tahu nomor barunya? Kalau iya, tolong kirimkan nomor baru ponselnya padaku."
"Iya, saya memilikinya. Saya akan segera mengirimkan nomor baru kak Takami."
"Baik. Terima kasih. Aku akan segera menutup teleponku."
"Iya, sama-sama."
Wakana segera mengirimkan nomor ponsel baru milik Takami ke pelatih Shogun. Dan setelah itu, dia meletakkan kembali ponselnya di depan meja tempat dia sedang merenung saat ini. "Ah, benar juga. Kak Takami baru mengganti nomor ponselnya karena kemarin kartu SIM-nya tidak sengaja dirusak oleh Shin," gumam Wakana, dan dia tertawa kecil mengingat kejadian itu.
YOU ARE READING
Semuanya Akan Baik-Baik Saja
FanfictionPenyesalan memang akan selalu ada. Tapi kesempatan kedua juga akan selalu datang. Bersedih atas kegagalan memang hal yang biasa. Tapi bisa tabah dan bangkit kembali, itu lebih bagus. Takami x Wakana Fanfic. One shot. (Males bikin summary, mikirnya k...