Prolog

31.5K 1.2K 13
                                    

"Kalau kata orang ya. Orang yang mempunyai watak keras di luar, adalah orang yang mempunyai hati paling rapuh. Dan orang yang berlaku kejam di luar, justru adalah orang yang memiliki hati nurani lebih banyak.

"Dan gue lihat itu di diri lo. Tapi masih tersembunyi, dan tidak dapat di lihat oleh siapa pun, karna lo terlalu pintar menyembunyikan nya."

Genta berkata, dengan mata yang terus menatap sorotan dingin milik gadis di depan nya.

"Cuman gue yang tau gimana diri gue sendiri. Bukan elo, bukan siapa pun. Jadi jangan bersikap seakan lo tahu segala nya tentang kehidupan gue."

Untuk pertama kali nya gadis dengan sorotan dingin itu bersuara. Tanpa merubah raut wajah nya sama sekali.

"Lo hanya butuh sedikit lagi kesadaran, untuk menyadari itu."

"Gak perlu kesadaran untuk itu. Gue udah sangat sadar dengan apa yang terjadi dalam hidup gue. Hidup gue baik-baik aja sebelum lo datang, dan sampai lo mengusik segala nya dengan ke sotoian yang lo miliki."

Genta terdiam dalam hening.

"Pergi dari hidup gue! Dan jangan pernah sok tau lagi! Karna apa pun yang lo usahakan gak akan merubah apa pun. Termasuk cara pandang hidup gue.

"Seperti yang pernah lo dengar. Ruby yang dulu udah mati. Yang ada hanya lah Ruby yang baru, yang kini tepat di depan lo.

"Gak akan ada seorang pun yang bisa merubah gue. Termasuk sebuah takdir, karna gue akan menentang segala takdir yang akan datang dalam hidup gue. Karna bagi gue---

"---Takdir yang datang hanya lah sebuah penderitaan yang gak pernah gue inginkan."

Genta masih diam, menatap sorotan dingin mata Ruby.

"Dan bagi gue lo yang hadir dalam hidup gue bukan lah takdir. Melainkan ketidak sengajaan yang di salah artikan menjadi takdir oleh semua orang."

"Dan menurut lo ini kebetulan?" Genta bersuara kembali. Kali ini dengan sorotan yang tak kalah dingin nya. "Gak ada yang nama nya kebetulan. Menurut lo kenapa Tuhan menyeret gue masuk ke dalam kehidupan lo, bahkan sampai sejauh ini. Kalau bukan takdir?"

"Kebetulan itu ada hanya untuk sekali, bukan untuk kedua kali." Lanjut Genta kali ini lebih serius.

----------

"REPOST"

Destiny (END) (Pindah Ke Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang