We Are Who We Are - Jjk, Hsb, Mb

🎬6

"SinB-ah, bagaimana kalau kau yang membuat bagian break dance nya?" usul Moonbin.

"Shireo, aku malas." balas SinB.

"Aniya. Itu harus, kau harus membuatnya. Karena semua gerakan aku yang membuat." tolak Moonbin.

"Aish, arrasseo. Chamkkaman, aku ke toilet sebentar." ucap SinB seraya pergi keluar dari ruang latihan.

SinB POV.

Padahal dia yang mengajakku ikut, seharusnya dia yang membuatnya. Aku 'kan hanya membantunya sebagai partner saja.

"Eo?"

Bukankah itu Yuju? Dan....

"Jungkook?"

"SinB-ah!" panggil Yuju.

"Eoh."

"Eodiga?" tanya Yuju.

"Toilet. Ya! Neo, sudah menemukan partnermu itu?" tanyaku pada namja di sebelahnya.

"Itu bukan urusanmu." balasnya.

Kenapa dia?

"Ah, kalau begitu aku duluan." ucap Yuju yang terlihat ingin lepas dari sana.

"Aku ikut denganmu." balas Jungkook.

Akhirnya Yuju dan namja itu pergi.

"Karena begitu saja marah. Sensitive sekali." gumamku seraya masuk ke dalam toilet.

"Aigoo, sepertinya aku semakin kurus." ucapku pelan seraya melihat pantulan sendiri dikaca.

"Kau!"

Aku pun menoleh ke arah suara. Yeoja yang belum pernah ku lihat sebelumnya. Ani, maksudnya tiga yeoja.

"Ne?"

"Hwang Eunbi?" ujar yeoja di tengahnya.

"Ne?" balasku.

Aku pun menoleh ke arah name tag nya.

'Kwon Young Hee'

"Ah, dia orangnya." gumamku seraya menatap wajahnya.

Ia pun terlihat tersenyum picik.

"Kau, apa kau belum tahu?" tanyanya.

"Ne, Sunbae? Ada apa?"

Ia pun berjalan mendekat ke arahku. Sampai akhirnya punggungku merasakan tebalnya dinding.

"Berani sekali kau menatapku seperti itu. Kau tahukan akibatnya?" ucapnya seraya menekan seluruh kata-katanya agar terlihat menyeramkan.

Aku pun menatap wajahnya, matanya. Sangat tidak cocok jika mata ini ada padanya. Mata yang menunjukkan kesedihan di dalamnya.

"Ya!" ia pun dengan cepat menarik rambutku.

"Tapi kelakuannya sangat keras." batinku.

"Sunbae, lepaskan." ujarku dengan wajah yang mencoba santai.

"Kenapa kau terus menatapku sedangkan kau tahu akibatnya apa 'kan? Dan juga! Jauhi Jungkook!" ujarnya dengan nada membentak.

"Aku tak bisa menjauhinya karena dia temanku." balasku pelan.

"Dan kau sudah bisa menjawabku rupanya!"

"Tutup pintunya!" bentaknya sambil menoleh ke arah dua temannya di belakang.

"Sunbae, lepaskan. Aku tak tahu apa masalahmu denganku." ujarku seraya meraih tangannya dan mencoba melepas cengkraman gila itu.