Keesokan paginya, Hermione terbangun di ranjangnya dan merasa terkejut karena tidurnya sangat nyenyak. Dia belum pernah menikmati tidur yang nyaman tanpa mimpi buruk menakutkan. Meskipun akhir-akhir ini memang dia sudah jarang bermimpi buruk. Kapan terakhir kali dia benar-benar bermimpi buruk? Hermione bertanya-tanya, berguling di kasurnya dan memejamkan mata lagi, mencoba menikmati perasaan damai ini. Jelas sangat menakutkan karena setiap malam harus menonton lagi gambar-gambar mengerikan yang telah terjadi dalam hidupnya. Jadi, apapun yang telah berhasil mengusir mimpi buruk itu, Hermione tidak akan mengeluh.
Tetapi sekarang Hermione tidak bisa berkonsentrasi lagi pada pikirannya karena ia mendengar obrolan di kamarnya. Dia memang belum sepenuhnya terjaga, namun sekarang cukup jelas mendengar pembicaraan itu. Dan Hermione nyaris mengerang. Kelambunya menutupi segala sisi ranjangnya tapi tetap saja tidak bisa menghalangi suara-suara teman sekamarnya yang tengah memanggilnya. Malam tadi Hermione cukup beruntung karena berhasil menyelinap kembali ke kamar tanpa harus bertemu mereka. Tapi sekarang tampaknya tidak ada cara lagi untuk menghindari mereka. Dia benar-benar tidak mood untuk menghadapi cecaran teman sekamarnya, tidak setelah apa yang terjadi semalam. Rose, Lucia, dan Viola sudah bergosip tentangnya di koridor tempat Tom dan Hermione tadi malam. Dia tidak mau memikirkan tentang apa yang akan dipikirkan mereka melihat Tom dan Hermione. Tentunya mereka sudah menyebarkan cerita tentang hubungannya dengan Tom ke seluruh anak asrama yang lain.
Ini bukan hal 'seharusnya' seperti yang kau harapkan!
Amarahnya menjerit lagi saat mengingat bagaimana Tom menciumnya di ruang kelas, hanya beberapa jam setelah Hermione memutuskan untuk menjauhi Tom. Apa yang membuatnya begitu mustahil untuk menghindari Tom? Hermione merasa sangat bersalah karena membiarkan Tom mendekatinya lagi. Tak bisa dibayangkannya bagaimana reaksi sahabat-sahabatnya kalau melihat ini. Tapi mereka semua sudah begitu jauh sekarang. Mereka telah meninggalkannya. Hermione menghela napas dalam-dalam sebelum akhirnya duduk di kasurnya. Dia tidak bisa hanya mendekam di tempat tidur sepanjang hari, mencoba untuk menenangkan perasaannya yang kacau. Jadi Hermione meraih kelambunya dan menariknya hingga terbuka. Hanya untuk disambut oleh tatapan gembira teman-teman sekamarnya. Kepalanya rasanya jadi pusing saat mengamati mereka dengan frustasi.
"Akhirnya!" Rose memekik. "Kau bangun!"
"Kami baru saja ingin membangunkanmu," Lucia berseru.
Lucia berdiri di samping ranjang pink-nya yang menyilaukan mata dan hampir melompat-lompat kegirangan. Hermione tergoda untuk menarik selimutnya menutupi badan, berbaring di tempat tidurnya lagi dan berpura-pura semua ini tidak pernah terjadi. Tapi keriuhan gila memancar dari seluruh teman sekamarnya, seolah mengatakan dia tidak akan pernah bisa bersembunyi dari mereka.
Rose merosot duduk di samping Hermione sebelum berkata dengan suara melengking, "Kau harus menjelaskan semuanya." Kemudian ia menyodok-nyodok pinggang Hermione dan melanjutkan dengan suara sok penting, "Apa yang kau lakukan dengan Riddle semalam?"
Semua gadis mulai cekikikan, termasuk Diana yang sekarang duduk di samping Viola di ranjang Lucia sehingga mereka semuanya berhadapan dengan Hermione. Di sisi lain, Hermione sama sekali tidak punya keinginan untuk cekikikan juga. Bagaimana dia harus menghadapi kekacauan ini?
"Sebelumnya aku tidak pernah percaya kalau Riddle benar-benar mengejarmu," kata Viola dalam nada sombong yang biasanya. "Tapi sekarang aku sudah melihatnya dengan mata kepalaku sendiri..."
"Beritahu kami, beritahu kami!" Lucia tampaknya meledak dalam kegembiraan sekarang. "Apa yang sudah dilakukannya? Apakah dia menciummu?"
Rose tertawa, "Aku yakin Riddle telah melakukan lebih dari itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ultima Ratio ✔️
Fiksi PenggemarSTORY BY: WINTERBLUME Akhirnya hari Pertempuran Akhir melawan Lord Voldemort telah datang. Harry, Ron dan Hermione bertempur dengan gagah berani melawan musuk bebuyutan mereka. Tapi kemudian sesuatu menjadi salah. Dan Hermione menemukan dirinya terj...