Chapter 1 Permainan kecil(1)

7 1 12
                                    

Sekumpulan siswi siswi tampak berkerumun mengelilingi mobil sedan mewah berwarna hitam yang berhenti di depan gerbang sekolah. Siswi dari berbagai bentuk dan rupa berkerumun dan berteriak kencang ketika seseorang keluar dari dalam mobil.

"Kyaa!! Jeremy oppa!!" Teriak seorang gadis berkuncir dua yang kedua matanya dibingkai oleh kacamata bulat. Diikuti dengan gadis lainnya. Mereka adalah penggemar pria itu.

Pria itu adalah Jeremy William Clayton,dia adalah anak angkat dari pemilik sebuah perusahaan terbesar. Ia rapi memakai seragam sekolah yang merupakan blazer biru tua yang terdapat sebuah emblem emas,serta kemeja putih didalamnya dan dasi merah yang melilit lehernya dan celana panjang senada dengan blazer. Dia sangat populer di kalangan cewek,itulah alasan mengapa setiao hari ia selalu di kerumuni cewek cewek.

Ia mengacak ngacak rambut hitamnya,sedangkan mata birunya memandangi satu per satu orang yang mengerumuninya,ia menghela nafas,ini terjadi setiap harinya membuatnya tampak bosan. Mata birunya tampak sedang mencari cari seseorang.
Matanya terhenti di dekat gadis berutubuh gempal.
Ia tersenyum tipis.

"Permisi nona nona...tuan tampan ini mau bertemu dengan sahabatnya." Seorang pria berambut pirang membelah kerumunan. Ia tersenyum ke arah Jeremy dan berlari kecil menghampirinya.

Tubuhnya tampak lebih tinggi dan besar dari Jeremy dua jengkal ketika berdiri berdampingan. Bukan Jeremy yang pendek tapi Rafael lah yang terlalu tinggi.

"Tuan tampan?kau bercanda Rafael?" Kata Jeremy dengan nada sedikit mengejek.

"Tentu saja,aku adalah laki laki tertampan di sekolah ini." Kata Rafael percaya diri sambil merangkul bahu sahabatnya itu,yang seketika langsung dilepaskan oleh Jeremy.

"Dih homo." Kemudian menerima jitakan dari Rafael.

"Sembarangan." Rafael kembali merangkul sahabatanya,kali ini tidak dilepaskan." Kita langsung ke kelas saja."

"Memangnya mau kemana lagi dasar aneh."

"....." Rafael tidak merespon

Mereka berdua memasuki sekolah dengan santai seolah tidak peduli para siswi yang masih memandangi mereka berdua.

***

Mereka berdua memasuki kelas,kelas sudah dipenuhi oleh murid lainnya. Beberapa murid ada yang sedang tidur,main hp,bahkan ada yang mengerjakan pr.

"Bagaimana liburanmu selama 3 hari kemarin." Rafael dengan nada yang dibuat buat penasaran dengan kepala yang ditahan oleh tangannya.

"Jangan bercanda,itu bukan liburan,aku hanya sedang ada meeting di Prancis,selain itu tidak ada yang lain......TIDAK ADA YANG LAIN." Dia menekankan kata yang terakhir ketika Rafael ingin memotong perkataannya,sambil mengambil sebuah buku dari tasnya.

"Membosankan." Membuang muka ketika Jeremy menatapnya dengan tatapan dingin.

Jeremy ingin sekali membalas perkataan temannya,namun bel sudah berbunyi dan seorang wanita paruh baya sudah masuk ke dalam ke dalam kelas,membuat kelas seketika menjadi hening.
Pembicaraan merekapun terhenti.

***

Para siswa berhamburan keluar dari kelas ketika bel istirahat berbunyi,hendak pergi ke kantin sekolah. Membuat kelas kini menjadi kosong,hanya meninggalkan dua pria. Yang satu sibuk dengan handphonenya sementara yang satu lagi sedang tenggelam dalam mimpinya.

Alunan piano kiss the rain-Yiruma,terdengar dari ponsel Jeremy,seseorang sedang menghubunginya.

Mr.Joe,nama kontak itu muncul ketika Jeremy membuka handponenya.

It's All Because That Crazy Girl!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang