Entah kenapa aku jadi seperti ini. dari kecil, sejak SD kelas berapa tepatnya aku kurang inget. yang jelas suka aja kalau liat yang cakep-cakep, imut-imut baik cewek atau pun cowok. Mungkin pada dasarnya manusia itu suka yang namanya keindahan dan kenikmatan kali yak, kenikmatan birahi, kenikmatan makanan, keindahan alam, keindahan benda-benda, termasuk keindahan mahluk tuhan yang katanya paling sempurna hehe . . .
Ada yang bilang kalau hewan yang tak berakal saja tidak menyukai sesama jenis, itu salah, mainnya kurang jauh atau browsingnya kurang lama tuh. Aku pernah tuh liat ayam jago sama ayam jago, ikan hias jantan sama ikan jantan. Kalo gak percaya coba aja riset sendiri. Dari artikel google juga aku pernah baca penguin jantan dengan jantan.
Justru karena hewan tak berakal lah makanya jarang terjadi, karena gak mengerti itu enak, eh. Kebanyakan sudah terprogam, insting alami, gak improv seperti manusia yang berakal.
Yah aku sadar dalam agama mana pun itu tidak diperbolehkan. Tapi . . . Ah sudah lah, itu sulit kalau dijelaskan, ibarat kata cowok normal suruh mencintai cowok. Pasti gak ada rasa, begitu juga dengan cowok gak normal suruh mencintai cewek, kurang lebih seperti itu rasanya.
Seperti yang dijelaskan yang di atas itu, pada dasarnya manusia itu suka keindahan. Cewek cantik aja suka, sama cowok ganteng juga pasti ada rasa kagum. Misalnya nonton film, "ah, bintangnya gak cantik, gak ganteng, males ah." kurang lebih seperti itu. Tapi ada orang yang bisa menahan diri dan ada juga yang gak kuat imannya.
Oh iya ada juga yang mengaitkan musibah alam seperti gempa bumi dan sunami itu karena ulah itu. Tapi kenapa terjadi di Aceh yang mayoritas beragama. Dan Thailand yang kebanyakan percintaan sesama, drama sesama jenis. Gak rusak parah tuh.
Ok kembali ke cerita . . .
Waktu itu . . . aku adalah anak pertama dari 2 bersaudara yaitu aku dan yang kedua adiku cewek, Tapi sekarang sih jadi 4 bersaudara.
Kalau ortu kerja, biasanya aku dan adikku dititipkan di Rumah nenekku, Nenek dari pihak ibuku. Karena nenek dari ayah juga sibuk dagang di pasar dan pulang siang pada waktu itu.
Rumah nenekku di Desa sebelah. Gak jauh dari tempat aku tinggal. Pakaian sehari-hari dan seragam sekolah kebanyakan ada disana, karena hampir tiap hari, makan, pulang pergi sekolah dari rumah nenekku.
Kalau sore dan ortu udah balik kerja biasanya kami dijemput pulang sama ayah.Hari-hari aku di rumah nenek sangat menyenangkan, Setelah pulang sekolah biasanya aku dan temen-temen main layaknya anak-anak desa pada umumnya, yaitu ke kebun cari buah buahan liar seperti buah salam, duet, kilayu, kresem, jambu, dan lain-lain. Atau cari biji jambu mete dan dibakar rame-rame . . . Pokoknya apa yang ada di kebun kami sikat, seperti bakar singkong misalnya. Oh iya bukan nyuri yah, soalnya itu kebun nenekku. Dan di kebun orang lain juga sih. Tapi karena itu buah liar jadi gak ada yang melarang. Yah seperti "Si Bolang" gitulah tepatnya.
Dan setelah itu biasanya kami mandi rame-rame di Sungai. Dan dari situlah kelainanku terasah, aku mulai merasa tertarik ke sesama jenis. Suka mengamati, menikmati tubuh teman temanku.Di Sungai kami buru-buru melepas baju, dan anak-anak di Desaku kalau mandi di Sungai biasanya pada telanjang bulat.
Waktu itu sih sungai masih bersih, gak seperti sekarang jadi kotor karena saluran pembuangan limbah pabrik, dan rumah dialirkan ke sungai.Kembali ke cerita, kami sudah pada telanjang. dan ada salah satu temenku yang gokil dia menjepitkan tititnya keselangkangannya ditarik ke belakang hingga membentuk seperti kelamin cewek. Lalu dengan isengnya temenku yang lain menempelkan tititnya ke titit temen yang dibentuk menyerupai kelamin cewek tadi, bergerak goyang maju mundur solah sedang gituan. Sontak kami tertawa melihat kekonyolan mereka. Sebenernya aku pengen juga, berkhayal andai aku yang diposisi mereka, tapi aku gak berani. Takut dikira gimana gitu, oh iya waktu itu aku belum mengenal yang namanya maho.
Di Sungai ada beberapa temen lain yang lagi mandi, ada juga yang sedang buang hajat atau boker.
Kalau siang hanya ada anak-anak saja. karena biasanya ibu-ibu mencuci baju pada pagi hari atau sore hari.Setelah becanda, kami lalu terjun ke air, dan aku selalu memperhatikan titit dan bokong temen yang aku rasa paling imut dan cakep, putih gitu. Perasaan apa waktu itu aku belum ngerti. Oh iya aku juga termasuk anak yang berkulit bening juga.
Permainan yang biasa kami kakukan kalau mandi di sungai dan yang paling aku suka pun dimulai. Beruntung permainan itu bukan kejar kejaran di air, melainkan adu balap gendong di air.
Biasanya sih adu siut, kalau yang menang dapat gendong. Tapi karena kali ini kami berempat, jadi pasang pasangan buat adu cepat gendong. Temen lain yang duluan mandi terlihat sudah udahan mandinya, hingga hanya ada kami saja.
Kami mulai membagi tim, dan beruntung aku dapat yang cakep pikirku, kulitnya mulus dan wajahnya manis, imut, dan putih gitu.Permainan pun dimulai. Temenku yang pertama aku gendong.
"1 . . 2 . . 3 . ." Go! . . .
Dia naik ke punggungku, ada rasa yang aneh saat titit dia nempel dan tergesek di punggungku, rasanya geli-geli gimana gitu, hehe . .
Kami pun tertawa ria bersama, dan sampai batas yang dituju, giliran aku yang gendong menuju ke awal start tadi. Aku pun naik ke punggungnya "hap" dan rasa itu datang lagi, tapi sekarang agak beda, karena titit aku yang bergesekan dengan kulit punggung dia, apalagi dalam keadaan telanjang, basah dan licin karena air. Rasanya tuh geli enak banget.
Karena akibat guncangan adu cepat menuju start di air, aku pun agak melorot karena licin, sampai turun tititku pas di belahan pantat dia, gak sampai masuk ke lubangnya, tubuh aku sampe kejang karena menahan rasa yang amat sangat enak, saat tititku nempel dan tergesek-gesek di belahan pantatnya. akibat gerakan larinya
sambil pipi dan bibirku nempel di leher dan telinganya, aku merem melek dibuatnya.Temenku sadar atau gak, saat aku tegang tadi, gak tau deh. Mungkin karena titit kami waktu itu masih kecil. Jadi gak berasa kali ya . . . ?
Lama-lama aku seperti mau pipis, aku peluk tubuh dia erat-erat, "ah ah ah" tubuhku bergetar dari ujung kepala sampai kaki, menahan rasa geli geli dan licin tubuh dia. Bisa dibilang ejakulasi mungkin pada waktu itu.Temen lawan aku juga mungkin merasakan hal yang aku rasakan atau gak, gak tau lah, yang jelas hampir tiap hari kami main gitu, kadang mungkin. Karena ada banyak permainan air oleh anak-anak desa kami kalau mandi di sungai. Seperti perang lumpur, prosotan di tebing yang gak curam, kejar-kejaran di air atau disebut juga buaya buayaan. Yang tertangkap pasti dipeluk dari belakang biar gak lepas lagi. Dan rasanya itu . . .
Hihi . . . ada yang punya pengalaman kayak aku juga gak, yang mau berbagi pengalaman bersama teman silahkan coret coret komen di bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sungai Kenikmatan
Short StoryBoyslove boyxboy yaoi Kisahku bersama teman-teman di kampung