1. Remembered - Memories

71 34 15
                                    

Happy Reading..
Enjoy My First Story

Matahari pun kembali keperaduannya. Burung-burung bertebaran kembali kesarangnya. Pohon-pohon palem melambai-melambai tertiup angin.

Lampu-lampu jalan mulai dinyalakan. Istirahat sejenak sebelum melanjutkan tugas yang menumpuk dimeja belajarnya. Terlintas dipikiraanya seorang wanita yang dulu membuatnya sangat bahagia, Ia sangat merindukannya dan ingin berbicara dengannya, tapi ia tahu wanita itu sudah damai disurga dan tuhan lebih sayang kepada nya.

Jessy Elizabeth Reaser, ya, laki-laki itu teringat dengan nama yang biasa dipanggil Jess atau Jessy.
Ia teringat kejadian 3 bulan yang lalu...

Flashback on
Rabu, 12 Oktober 2016

Hari dimana 1 tahun berpacaran dengan wanita yang bisa merubah segala hal dikehidupan ku.

Hari ini, hari yang ku tunggu-tunggu dan hari yang special bagi hubungan ku dengan Jessy. Hari dimana 1 tahun aku aku telah menjaganya, membuatnya bahagia dengan cara ku sendiri. Ya, it's special day for us.

Jam sekolah pun berakhir, aku segera melangkahkan kaki ku menuju tempat pakir dan menyetir si merah dengan jok belakang penuh dengan dekorasi untuk kejutan First Anniversary.

Setelah sampai rumahnya dan ku parkirkan si merah. Karena pintu rumahnya terbuka, aku langsung masuk ke rumahnya dengan membawa semua dekorasi yang hampir 2 box besar .

"Bi, aku izin ke kamar Jessy, ada yang perlu aku lakukan dengan kamar nya itu, Ok? Bibi ga usah tau, nanti aku minta bantuan bibi yang cantik jelita ini," Bi Anggi pun sekitika bersemu merah, mendengar gombalan yang ku lontarkann.
"Cantik kayak omas bi," Ucapku dengan suara pelan, yang entah didengar atau tidak.

Jessy tinggal berdua dengan Ayah nya yang sekarang sedang ada bisnis dengan rekan bisnisnya di Aussie.
Ibunya sudah dipanggil oleh Tuhan akibat kecelakaan

Kubuka pintu kamar Jessy yang berada di lantai dua. Kamarnya rapi didominasi warna hitam dan cokelat, berisi pajangan tumblr yang memenuhi satu dinding kamarnya dengan satu sofa putih-hitam yang berada dipojok ruagan dan satu poster besar Shawn Mendes dari pada ia memajang foto pacarnya ini.
'Lebih gantengan pacar mu ini jess dibandingkan si Shawn itu' batin ku miris.

Tanpa memikirkan lagi kenapa Jessy lebih suka pajang poster Shawn Mendes dari pada Aku, ku panggil Bi Anggi yang telah seesai bersih-bersih

"Den, ngapain bawa box besar ? Neng Jessy teh mau pindah atau .... Hmmm 'den mau jual barang-barangnya Neng Jessy ya?" Muka Bi Anggi memasang wajah curiganya.
"Bi Anggi yang geulis pisan, lebih baik bi anggi buka box besar yang ini bewarna merah itu," Suruh ku, meskipun tidak sopan menyuruh yang lebih tua, ini demi kejutan.
"Balon den isinya ada beberapa cokelat besar dan kecil ada lampu hias juga , kalau box yang merah itu isinya apa ?" Tanya Bi Anggi.
"Itu isinya mawar putih bi, bibi A sekarang tiup balon nya Jangan sampai pecah lho bi terus itu cokelat masukin freezer aja takunya cair " pinta ku

2 Jam kemudian

Satu jam lagi Jessy pulang dari les Piano nya. Kejutan untuk Hari Bahagia ini sudah selesai dibantu Bi Anggi.

Sembari menunggu Jessy pulang. Aku segera mengganti pakaian, ku kenakan Long shirts and pants dengan warna grey dan sneaker Adidas berwarna putih yang telah ku siapkan sebelumnya. Aku pun selesai berganti pakaian.

Ku nyalakan ponsel ku yang sengaja di matikan. Muncul beberapa notifikasi di lockscreen : 4 Mised Calls, 10 Messages, 15 chat Line . Ya notifkasi itu dari Jessy . Segera ku kirim pesan untuk mengabarinya.

The Voice Within [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang