Part 2

185 6 5
                                    


"Kau ada waktu? " tanya Amma pada seseorang yang berada di depannya itu, Thalia.

Mereka sedang berada di kantin kampus untuk sekedar minum atau pun makan setelah jam kuliah pagi tadi yang sangat membosankan.

"Apa?" tanya Thalia yang malah balik bertanya.

"Apa kau ada waktu Thalia? " tanya Amma kesal.

"Oh... Mmm.. Ada setelah kuliah, tapi sorenya tidak ada karena kan aku harus bekerja." ucap Thalia.

"Ok baiklah... Nanti setelah pulang dari kampus anterin aku? " tanya Amma.

"kemana? " tanya Thalia.

"ke kantor. Ada lowongan pekerjaan di bagian administrasi disana. Kalo ga salah nama kantornya. Smith company. "

"Oh... Tapi aku ada jam kuliah lagi, sebentar lagi mungkin masuk. Emang enggak apa apa kamu nunggu? "

"Tidak masalah" ujar Amma.

-----------

Smith company.

Mereka berdua–Thalia dan Amma– sekarang sedang berada di depan kantor Smith company.

Amma menganga melihat gedung kantor itu, begitu mewah dan megah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Amma menganga melihat gedung kantor itu, begitu mewah dan megah. Tapi seketika keberanian Amma menjadi pudar. Bagaimana jika ia tidak diterima di kantor ini, pasti dikantor ini dibutuhkan pekerja yang handal dan berpengalaman bukan mahasiswi seperti dirinya. Sekian lama Amma melamun, Thalia yang menyadari sikap sahabatnya itu langsung ambil suara.

"Kenapa Amma? apa kau takut jika tidak diterima di kantor ini? "tanya Thalia pada Amma karena Thalia tau sikap Amma yang mudah putus asa dan pemalu tapi sebenarnya Amma beruntung mempunyai sahabat yang berani dan tangguh seperti Thalia. Amma hanya mengganguk sambil menundukkan kepala sebagai jawaban.

"Tenanglah Amma. Aku ada disini, aku selalu bersamamu. Kau pintar Amma jadi ada kemungkinan kau akan diterima disini." ucap Thalia dengan tersenyum untuk menguatkan tekad Amma. Amma mendongak kan kepala melihat temannya yang berusaha menguatkan dirinya.

"Terimakasih Thalia, kau sahabatku yang terbaik. Tapi tolong temani aku masuk yah, aku takut sendirian. " mohon Amma yang dibalas angguk kan Thalia.

Akhirnya mereka masuk ke dalam gedung kantor smith company. Mula mula mereka ke meja resepsionis dan disuruh kelantai 18 ruangan CEO berada. Sampai di lantai 18 setelah tadi naik menggunakan lift karyawan. Sebelumnya Thalia bingung kenapa harus langsung keruangan CEO langsung, tapi kata resepsionis karena CEO butuh sekretaris bukan administrasi dan itu harus di wawancara langsung oleh sang CEO.

Setelah sampai di depan pintu berwarna hitam pekat yang bertulis ruang CEO itu Amma menjadi gugup.

"Ada apa Amma? " tanya Thalia yang menyadari kegugupan sahabat nya itu. Thalia pun langsung memegang kedua tangan Amma dan berkata

Desire of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang