1. Pertemuan (revisi)

98 1 2
                                    

"Berry cepet bangun,  kamu kan ada kuliah pagi" ucap mamah berry menyingkirkan selimut yang menempel di tubuhku.

"Entar mah masih pagi juga" ucap Berry menarik kembali selimutnya

"Kata siapa masih pagi! Kelasmu kan dimulai jam 7, sekarang tuh jam 7 kurang 15" ucap mamah berry masih berusaha membangunkanya

Aku langsung terlonjak kaget dan bangun dengan mata melotot
"Wait,  wait,  sekarang jam berapa mah? " ucapku menatap mamah dengan ekspresi tidak percaya

"Tujuh kurang lima belas menit"

"Apa?? Kenapa mamah ngga bangunin aku dari tadi sih? " tanyaku sebal dan bergegas menuju kamar mandi.

"Mamah juga dari tadi udah bangunin kamu, kamu aja yang molor terus" ucap mamah Berry kesal dengan Berry

Beberapa menit kemudian
"Mah Berry berangkat"ucapku bercipika cipiki dengan mamah dan bergegas pergi

"Ini susunya diminum dulu"ucap mamah menyodorkan segelas susu coklat

Aku langsung meminumnya dengan lahap

"Pelan pelan, " peringat mamah

Setelah meneguk segelas susu aku bergegas pergi

"Hati hati ngendarain mobilnya"teriak mamah dan melanjutkan membuat kuenya.

Beberapa menit kemudian gue sampe dikampus tercinta gue,  alay musti merajalela. Gue keluar dari mobil dan bergegas menuju kelas gue.  Saking gue ngga hati-hatinya gue

"brukk"
.
.
        Hai kenalin nama gue Berry Merlina S. Gue anak bungsu dikeluarga gue.  Gue punya 2 orang kakak laki laki, kembar. Kakak pertama gue namanya Doni Putra Sucipto dan kakak kedua gue Dion Putra Sucipto.  Gue berumur 19 tahun dan sekarang gue masih menjadi mahasiswa disalah satu universitas di jakarta. (kembali ke TKP)
.
.

"Maaf yah gue buru buru" ucap cowo itu berlari dan tanpa memperhatikan berry yang terjatuh.

"Hei!!! Bukanya bantuin malah nylonong aja! "pekik berry.

Berry bangun dan melirik arjolinya. Arjolinya menunjukan angka 7. 03
"Udah telat 3 menit lagi,  mana sekarang kelasnya bu rika, dosen yang killernya minta ampun.  Telat 3 menit nggak mungkin dapet keringanan. Gue harus cepet nyampe kelas ini,  setidaknya hukumannya ngga bertambah" pikir berry berlari menuju kelasnya

"Mudah-mudahan tuhan masih berpihak kepadaku.  Semoga aja bu rika belum masuk kelas kalau iya,  gue pasrah aja lah" Berry masih menggerutu.

"Ya tuhan,,  bu rika udah ada didalem lagi gue harus apa? " tanya nya pada dirinya sendiri

"Ini gara gara cowo tadi seharusnya gue udah ada di dalem kelas tadi" kesal Berry
Dengan langkah hati hati dan pasrah Berry mengetuk pintu kelas.

"Permisi Bu" ucap Berry was was tidak mau mendapet semprotan dari dosen.

"Eeh, Berry baru berangkat? " ucap bu rika lembut.  "tumben Bu Rika ngga langsung nyemprot gue,  apa ini akal akalan Bu Rika kali ya?" pikir berry masih tertunduk

"Kenapa kamu masih berdiri?  Silahkan duduk" ucap bu rika lembut lagi.  Berry mecoba menatap bu rika tidak percaya dengan yang bu rika ucapkan tadi.

"Benar bu saya boleh duduk" ucap Berry masih dengan tampang terkejutnya. Bu Rika hanya menganggukan kepalanya.  Kemudian Berry menuju tempat duduknya dengan persaan lega. 

Berry menyapa sahabatnya yang duduk bersebelahan dengannya.
"Hai gin" sapa Berry

"Tumben lo telat?  Untung lo selamet dari dosen yang satu ini"ucap Gina

"Gue tadi nabrak cowo,  eh malah cowonya langsung ylonong aja ngga bantuin gue berdiri,  nyebelin banget kan tu cowo" ucap Berry sebal dan mengingat kejadian beberapa menit yang lalu.

"Kalau bukan karna dia, gue ngga bakalan telat.  Untungnya keberuntungan berpihak sama gue gue ngga jadi dihukum sama Bu Rika" ucapnya lagi dan kemudian teringat sesuatu "Gin, kenapa Bu Rika ngga kaya biasanya? Kenapa gue bisa ngga dihukum? biasanya dosen satu inikan disiplin plus gampang banget ngasih hukuman kenapa kayanya santai banget hari ini? " rentetan pertanyaan Berry yang tanpa titik itu membuat gina bingung.

"Lo ngomong apa sii?  Banyak banget sii pertanyaannya,  kan gue bingung mana yang harus gue jawab dulu" ucap Gina sebal

"Hehhe..  Sorry,  kok Bu Rika ngga hukum gue ya gin? " tanya BErry

"Oo..  Itu pertanyaanya, gini loh na kata Bu Rika ada anak pindahan dari london katanya pemilik kampus ini,  mungkin dia bersikap seperti itu karna tidak ingin membawa kesan buruk. Gue sii ngga tau apa maunya dosen ini"ucap Gina ketika berry ingin membalas ucapan berry seorang laki laki mengetuk pintu kelas dan membuat seisi ruangan memperhatikanya. Namun berry meningat peristiwa beberapa menit yang lalu.
"Itu kan cowo yang nabrak gue tadi,  sok kegantengan banget sii dia" sungut berry dalam hatinya.
 
Karna Berry sudah terlalu muak dengan cowo tersebut dia menyibukkan dirinya dengan menulis nulis di belakang bukunya tanpa memperhatikan apa yang terjadi dikelasnya itu.

"Eeh nak Rangga udah dateng" ucap Bu Rika menghampiri cowo yang dipanggil Bu Rika dengan nama rangga itu. 

"Silahkan masuk, perkenalkan diri kamu nak Rangga" ucap Bu Rika kemudian duduk kembali ke tempat duduknya
Acara perkenalan pun selesai

"Berry! " ucap Bu Rika mengngagetkan Berry

"Iya bu ada apa? " jawab Berry
"Nak Rangga duduk disebelah kamu ya? Ngga papa kan? " tanya Bu Rika

"Loh kenapa harus disamping saya bu? "tanya balik Berry

"Di kelas ini ngga ada yang kosong kecuali disebelahmu itu" ucap Bu Rika
"tapi bu.... " ucapan Berry terpotong
" Ngga ada tapi-tapian, sekarang nak Rangga duduk disebelah Berry ya?" ucap Bu Rika mempersilahkan
Cowok itu pun berjalan menuju bangku sebelah Berry
-
-
-
-
                                            

Jangan lupa kasih vote and comment biar tau cerita ini bagus apa engga trus ada yang tertarik apa engga biar bisa dilanjutin chapternya

Soalnya masih amatiran jadi belum begitu profesional makasih dah minat baca

Maaf kalau masih banyak typonya😅

BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang