#1

42 6 7
                                    

Zenyta syifa seorang ketua osis di sekolah ini, saat ini ia sedang memandangi dua wanita yang sedang adumulut ini juga di kelilingi anak anak lain,tapi tak ada seorang pun yang melihat kehadiran zenyta disitu.

"Lu kalo jalan itu pake mata" kata perempuan yang sedang bercaka pingang

"Gue juga mandang lo tapi kan gue udah minta maaf hellow lu kok sewot sih,bitch" kata perempuan satunya.

Sekitar 10menitan mungkin mereka beradu mulut,kegiatan itu berakhir sampai salah satu diantar mereka ada yang menampar dan mereka saling balas membalas.

Zenyta sudah muak akan hal yang dilakukan oleh dua anak remaja itu ia hanya tersenyum simpul sejenak tapi bukan tersenyum manis melainkan senyum yang mengerikan sebelum ia melakukan sesuatu hal yang menurutnya menyenangkan.

PRITTTTTT,ditiupaknnya peluit kebangsaannya

Seketika aksi itu pun tak berlanjut dan para murit segera bubar yah karena takut karena mereka pasti tau hal apa yg akan terjadi selanjutnya jika mereka tetap berada disana,
Sebelum dua remaja itu  juga ikut kabur zenyta sudah selangkah lebih maju dari pada mereka,ia pun memanggil mereka dengan nada halus nan mematikan

"Eh enak aja kalian mau kabur, ikut gue dulu ke ruang osis" mereka pun pasrah dan patuh saja  kepada zenyta tidak melawan atau pun kabur,kenapa ke ruangan osis dulu?, knapa gak langsung bk?, yah peraturannya memang seperti itu disekolahan ini, dihukuman terlebih dahulu oleh osis baru diserahin lagi ke bk.

Setiba di ruang osis mereka duduk di meja keramat itu karena pasti akan mendapat hukuman oleh zenyta terlebih dahulu baru di berikan ke bk lagi.

Zenya menatap mereka berdua dengan tatapan malas,ia pun membuka suara.

"Sudah berapa kali kalian berdua disini?diruangan ini?dikursi ini?hah" tanya zenyta

"Dua kali ze" jawab mereka serempak

"Jawab jujur sudah berapa kali kalian disini?"tanya zenyta sekali lagi

"Lima kali" jawab mereka dengan ragu

"Apa masalahnya sama? dan orangnya sama?" kata zenyta

"Masalahnya beda tapi orangnya sama" jawab perempuan berambut pirang

"Hm,baiklah desy dan putri kan nama kalian?

" iye"jawab mereka

"kalian sudah tahu kan harus melakukan apa?"tanya zenyta

"Iya,lari sebanyak 15 kali" kata mereka

"Hm" zenya berfikir cukup lama sampai  ia pun berucap kembali

"sepertinya tidak lagi karena ini sudah kelima kalinya jadi saya akan merubah hukumanya agar kalian mendapatkan efek jera,untuk desy kamu harus membersihkan gudang dua dan gudang satu sebersih mungkin jangan sampai ada debu- ucapan zenya pun terpotong atas intrupsi desy.

" lah gak bisa gitu dong kan gudang kotor banget,lagi pula untuk apa coba bersihin gu-

"Kamu mau saya tambahkan bersihin toilet seluruh sekolah desy"potong zeny tak kalah sarkis

Desy hanya mengumpat dan mengerutu kesal atas hukuman yang harus dijalaninya

"Jika tidak selesai hari ini juga maka saya akan menambah hukuman kamu yaitu membersihkan toilet satu sekolahan dan kamu nanti diberi point diruangan bk"kata zenyta kepada desy

"Hm ,iya deh ah" jawab desy dengan kesal

"Lakukan sekarang dan selesai sekolah saya harap sudah beres"kata zenya dan
Desy pun pergi menuju ruang bk dengan muka kesal dan kaki di hentakkan

"Kalo kamu putri saya hukum kamu untuk membersihkan lapangan basket dan olahraga tidak ada perotes  protes atau saya tambah pekerjaannya dan jika tidak selesai hari ini saya akan menambah hukumannya"kata zenya sontak membuat ekspresi putri berubah.

"Hm,baiklah" jawabnya dengan nada malas

"Saya harap kamu tidak mengulangi ini lagi lakukan lah pekerjaanmu sekarang juga"kata zenya dan disusuli dengan pergerakan putru yang berjalan
dengan wajah merah padam seperti udang rebus.

KRING KRING KRING

lonceng pertanda jam istirahat pun berbunyi zenyta berjalan sedirian di koridor sekolah

Ia beralan menuju taman belakang,bukannya untuk istirahat dan semacamnya melainkan untuk melihat seorang berandal sekolah yang setiap hari kerjanya berkelahi,ia hanya bisa melerai  saja dan meghukum anak itu karena orang tua  anak itu adalah donatur  terbesar di sekolahan ini

Dari kejauhan  zenyta melihat seorang lelaki yang sudah pingsan di hadapan ziko nama anak itu

Hal itu sudah hal biasa bagi zenyta dan anak sekolahan disini ia hanya akan membubarkan dan membawa ziko ke ruang osis sebelum orang yang di hadapan ziko tewas zenyta 

Akan membunyikan peluit sakralnya itu.

PRITTTT

seketika semua orang ngacir kemana mana dan zenyta pun menyuruh dua orang  anak lelaki di dekatnya untuk membawa korban tersebut ke uks.

"Ziko mari ikuti saya"kata zenyta dengan nada tegas

"Ah lu lagi ketos belagu"kata ziko dengan nada  yg membuat zenyta kesal.

"Ayo ziko jangan  membuat saya menunggu,saya tidak memiliki banyak waktu"

"Iya,tunggu bentar napa sih gue mau minum"kata ziko nyolot dan mengambil botol air minum di tasnya

Zeny hanya menghela nafas dan menuggu ziko minum.

Bagi kaum hawa melihat ziko minum sebanding sama melihat pangeran berkuda putih tapi bagi zeny sama aja kek ngeliatin hantu,yah sama sama merinding.

"Sudah?"tanya zenyta

"Iye" kata ziko sambil berdiri dan membersihkan bajunya

"Cepatan ziko"kata zenyta yg mulai kesal

"Sabar napa sih udah tau gue baru selesai berantem sakit tau"kata ziko dengan nada mengesalkan

"Siapa yang suruh kamu berantem?" jawab zenyta sinis bin judes .

"Iya deh iya"kata ziko mengaku kalah atas perdebatan ini.

Mereka pun berjalan menuju ruang osis.sesampainya disana zenyta langsung menyuruh ziko masuk,

Setelah mereka duduk zenyta membuka suara

"Saya  tidak mau basa basi lagi,kamu sekarang juga saya kasi hukuman mungutin sampah di sekolahan sampe 1000 trus cat semua tulisan di wc dan juga setelah ini langsung ke bk untuk tambahan point diruang bk,ok"kata zenya dengan nada angkuhnya.

" gile lo fikir gue kuli apa ngelakuin gituan,ogah dah bagus gue nyuruh prang aja dah"kata ziko nyolot

"Enak saja kamu bicara,kali ini  saya akan mengawasi kamu  melakukan hukuman sampe kelar,nnti pulang sekolah"kata zenya

"Serius lo mau nugguin gue" ziko menjawab dengan muka senangnya

Karena jarang banget zenyta mau menemani ziko saat di hukum olehnya.

"Iya pokoknya saya akan menemani kamu sepulang sekolah"jawab zeny dengan jijik memandang wajah zikoyang seperti anjing yg mnedapatkan tulang

"Iye dah,kok loh setiap ngomong sama gue formal banget dah ngomongnya" kata ziko

"Sudahlah cepat keluar dan kerjakan pekeraan kamu" kata zenyta berteriak.

Ziko pun bergegas lari dan melakukan hukumannya.

$$$$$$$$$$$

Alhamdulilah makasih yah yang udah baca:)

Ready To RunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang