Niat

1K 122 8
                                    

Peniel sedang bermain dengan tanaman putri malu yang menurutnya lucu karena setiap disentuh tumbuhan tersebut akan berkata aw~ih bang pen jangan genit ih.---yah ngak lah. Hanya menguncup.
Setelah ia menguncupkan semua putri malu, Peniel bosan.

Tiba-tiba cahaya terang keluar dari kepala peniel.
Peniel ketawa-ketawa sendiri dan berlari menuju rumah hyungnya.

"HYUNG! HYUNG!" Teriak peniel sukses membuat hyungnya panik.
Kiranya ada bencana atau masalah besar hingga seorang Peniel yang polos sepolos-polosnya berteriak.

"Apaan pen??" Panik changsub sambil membawa panci---untuk berjaga-jaga.

"Liburan yuk" ajak peniel sambil menebar senyum. Tampak giginya yang berwarna warni berbaris didalam mulutnya.
Hyungnya kesal serasa ingin menggampar peniel dengan apapun.
Tapi karena kasihan, niatnya diurungkan.

"Liburan? Kemana?" Tanya minhyuk.

"Paris? Prancis? Aprika? Haustrali?" Saran peniel.

"Hah? Dimana tuh? Gapernah dengar gue sumpah." Ujar eunkwang.

"Yaiyalah. Lu kan kudet hyung." Ujar sungjae

"Emang bisa yah pen? Kita keluar dari sini aja susah." Ujar hyunsik.

"Betul ugha kata hyunsik. Emang bisa pen??" Tanya Minhyuk.

"Bisalah. Nama gue aja PENIEL. Punya banyak ide dan akal." Ujar peniel.

"Paan? Ehh gimana maksudnya." Tanya changsub.

"Gue ada pesawat pribadi. Punya abang gue sih. Dari sikago--chicago." Ujar peniel.

"Hah? Pesawat? Lu? Disini? Gue gapernah liat tuh." Ujar ilhoon.

"Ya gaada disini lah. Disini mau taroh dimana coba?" Ujar peniel.

"Lalu?" Tanya sungjae.

"Tenang... gue bisa hubungin abang gue dan pesawatnya langsung cringg~ muncul." Jelas peniel.

"Lalu?" Tanya changsub

"Sekarang kalian kemas-kemas barang kalian. Kita pergi dari desa ini dan tidak akan kembali." Ujar peniel.

"Hah? Kita bakal ninggalin nih desa? Selamanya?" Tanya ilhoon.

"Tepat sekali." Ujar peniel.

"Yahh.. ga ikhlas gue sebenarnya. Dah betah gue didesa ini." Ratap hyunsik.

"Sama hyung. Udah terlalu banyak kenangan didesa ini." Ujar ilhoon.

"Iya.." ujar minhyuk.

"Yah.. terserah kalian sih. Kalau gamau gausah." Ujar peniel.

Member blo bingung. Apa yang harus mereka lakukan? Mereka sudah betah disini. Tapi ga betah juga sih. Mereka ingin pergi dari desa ini dari dulu.
Tapi ketika kesempatan dah nyampe.
Masa disia-siain gitu aja.
Ga banget.

"Gue.. gue.. gue.." ujar eunkwang.

"Paan sih lo? Gajelas" ujar minhyuk.

"Gue ikut lu pen. Gue bakal tinggalin nih desa." Ujar eunkwang.

Peniel hanya ngangguk-ngangguk.

"Yang lain gimana?" Tanya peniel.

No jawaban. Mereka masih larut dalam pemikiran masing-masing.
Ragu antara pergi atau tidak.

"Kalau kalian gamau pergi, eunkwang hyung juga gausah pergi. Ogah gua kalau cuma sama eunkwang hyung." Ujar peniel.

"Syaland lu pen." Ujar eunkwang.

"Gue ikut deh pen hyung." Jawab sungjae.

"Gue juga"

"(3)"

"(4)"

"(5)"

Akhirnya semua memutuskan untuk meninggalkan desa.
Mereka pulang kerumah masing-masing untuk mengemas barang mereka dan say selamat tinggal.

"Wait pen. Pesawatnya mana?" Tanya changsub.
Semua kompak memandang kearah peniel.

"Oh.. pesawatnya masing-masing dapat 1" ujar peniel.

"Woah? Ciyus pen?" Tanya eunkwang.

"Iyakkk.." jawab peniel meyakinkan.

Peniel mengeluarkan sesuatu dari tas ransel bergambar tunas pisang.
Sesuatu itu adalah pesawat.
Pasti kalian bertanya-tanya kenapa pesawat bisa masuk ke dalam tas (padahal nggak :/)
Ketika member lain yang sudah sangat mengantisipasi pesawat mereka, tiba-tiba ekspresinya berubah drastis.
Datar.
Ternyata peniel mengeluarkan pesawat kertas berwarna-warni dengan motif polkadot.

"Pen.. lu tau gak rasanya lagi terbang tapi tiba-tiba brukk jatuh ke tanah?" Tanya eunkwang datar.

"Kagak hyung. Gue gapernah terbang soalnya." Jawab peniel polos.

"Penn.." panggil minhyuk. Matanya berkaca-kaca.

"Eumm? Paan? Yuk cepat! Nanti gajadi." Ujar peniel.

"Penn... mending lu balik kerumah dan tidur. Tidur selamanya." Ujar changsub.

"Kenapa? Peniel salah apa?" Bingung peniel.

"Pikir sendiri aja." Ujar ilhoon.

Semua member blo meninggalkan peniel sendiri.
Peniel merenungkan kesalahan yang telah ia perbuat bersama pesawat-pesawat kertasnya.

"Emang peniel salah? Peniel salah apa? Ada apa ini? Masa peniel harus liburan sendiri? Bagaimana ini?" Gumam peniel.

Tbc~
Yahh.. tiada hari tanpa konflik wkwkwk.
Maapin sami abangdeul dan readers sekalian.
Sami bingung gimana mau end kan cerita ini.
Kayanya cerita ini gabisa tamat deh dan akan terus berkonflik deh😂
Vomment juga ya kalau mau.
Thankyou ♡

BTOB gesrek story ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang