Tuhan,
Kau telah uji aku dengan segenap rasa,
Rasa-rasa kehidupan milik Mu.Dari yang menyesakkan rongga dada,
Hingga yang melegakanya.
Atau di antara keduanya.Dari yang membuat jiwa melayang,
dan seluruh urat senyum terkembang,
Hingga yang menundukkan muka,
dan mengalirkan air mata.
Atau di antara keduanya.Dari yang begitu menggairahkan hidup,
Hingga kekosongan yang mendera jiwa.
Atau di antara keduanya.Kadang kau uji aku dengan ketakutan,
dan bayang-bayang keputus-asaan.
Kadang kau sisipkan rasa penuh harap,
dan keberanian menjalani tantangan hidup.Kadang ku dalam kobar api dendam dan kebencian,
Kadang ku dalam dendang cinta dan kerinduan.Kadang aku pun terjebak dalam rasa,
Yang tak bisa kuucap maupun kutuliskanDan,
Aku hanyalah sang penggembala rasa,
Cah angon yang menggiring setiap rasa,
Tetap menuju Mu.Kadang aku baik-baik saja,
Kadang aku lupa dan terlena,Kadang aku di jalan yang benar,
Kadang aku tersesat,
Kadang aku kembali.Tuhan, maafkan segala ketidaksempurnaan ini,
Apa pun rasa kehidupan ini,
manis, pahit, getar, asam, asin, hambar,
Dan rasa yang hanya dapat dirasa saja
dengan segenap misterinyaBimbinglah aku agar dapat menggiringnya,
Menggembalakan semua hanya menuju Mu.
Kembali ke rumah Mu, sepenuh kerinduan
saat perjumpaan dengan Mu, nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Hidup
Poetry'sebuah catatan kecil yang berisi kutipan random menarik tentang kehidupan yang aku kumpulkan dari apa yang telah aku baca di internet' credit to the owners