[BOOK#2] [THE SEQUEL] King of My Heart

[REVISED] 47 - #Now, My Turn [OSH]

[THE SEQUEL] King of My Heart
[REVISED] 47 - #Now, My Turn [OSH]

• • •

Hari baru telah muncul. Matahari tidak berusaha untuk menyembunyikan dirinya lagi. Waktu telah menunjukkan pukul sembilan, dan Tiffany baru terbangun dari tidurnya yang lelap. Mengingat tadi malam, ia tersadar bahwa banyak hal yang ia lakukan bersama Taeyong.

Matanya kemudian beralih ke samping. Ia tak menemukan laki-laki itu berada di sampingnya. Memikirkan, ke mana perginya sosok laki-laki itu? Yang ada hanya dirinya yang tertidur di ranjang tanpa sehelai benang pun melekat di tubuhnya, dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya dari atas hingga bawah.

Wanita itu tampak beranjak dari tempat tidur dan meraih piyama tidur yang tersampir di kursi meja kerja Taeyong. Lalu, dengan langkah kecil ia berjalan keluar kamar. Matanya langsung saja mendapati Taeyong yang sedang terduduk, sambil membaca koran dan menyeruput secangkir kopi di tangannya. Lalu, kedua mata mereka bertemu.

"Kau sudah bangun?" Tanya Taeyong.

Tiffany mengangguk. Lalu, perlahan ke meja dapur. Rasanya tenggorakannya begitu kering, hingga ia merasa harus membasahinya dengan segelas air.

Sambil matanya mengikuti langkah Tiffany yang sedang berjalan, laki-laki itu beranjak, mengekori dari belakang. Kini, keduanya tengah di dapur bersama. Taeyong berjalan mendekati wanita itu, dan berdiri tepat di belakangnya. Perlahan, Taeyong menyentuh pinggang Tiffany lalu menautkan tangannya, demi memeluk wanita itu.

"Kau ingin sarapan apa?" Tanya Taeyong, meletakkan dagunya di bahu Tiffany.

"A... aku belum lapar." Balas Tiffany.

Taeyong menenggelamkan kepalanya di leher wanita itu. Ia mulai menciumi leher wanita yang baru saja membuatnya bergairah selama malam tadi.

"Kau ingin melanj..."

"Taeyong-ah! Hentikan!" Ujar Tiffany, kemudian melepas kedua tangan Taeyong yang tertaut, dari perutnya.

"W... wae?" Taeyong hampir tak mengerti dengan sikap Tiffany pagi ini. Tapi, Taeyong berusaha untuk sabar. Ia pun mencoba untuk membuat wanita itu agar dapat tenang. "Ma... maafkan aku." Tutur Taeyong.

Tiffany langsung berhambur pergi dan meninggalkan Taeyong sendirian begitu saja. "Sepertinya, sekeras apapun aku berusaha, aku memang tak bisa mencintaimu lebih..." Tiffany membatin.~

• • •

"Kim biseo! Ke ruanganku!" Kata Sehun.

Diikuti tangannya yang kemudian meletakkan gagang telepon kembali ke tempatnya. Lalu, dalam beberapa saat, pintu ruangan terbuka.

"Ya, Tuan?" Sapa si laki-laki bermarga Kim, di depannya itu.

"Bagaimana penelitian yang kusuruh kau cari tahu?"

"Ini..." Kata sekretaris Kim, lalu menyodorkan sebuah map kepada Sehun. "Dua perusahaan asing selama ini dicatat rutin membayar pajak. Namun, nyatanya setelah diselidiki, mereka melakukan penggelapan dana dan mengubah secara drastis laporan keuangan perusahaan mereka.

"Tiga yang lain terbukti melakukan kecurangan pada produk mereka yang membuat masyarakat akhirnya memilih untuk membeli produk yang mereka hasilkan. Berdasarkam informasi, mereka menurunkan biaya produksi dan menurunkan kualitas produk. Sehingga produk yang mereka jual, lebih murah dari pada produk sejenis mereka yang lainnya. Itulah yang membuat harga saham mereka menguat, karena penjualan bersih tercatat sebanyak lima puluh ribu dollar hanya dalam sebulan.