Baby Breath

5.4K 701 211
                                    

[I have playlist for you to read this story!]


Martin Garrix, Troye Sivan - There For You

Shawn Mendes - Hold On

N.Flying - I'm OK

Bebe Rexha - (Not) The One

[Cerita ini terdiri dari 5k words, dan hanya berupa one-shot! Disarankan membacanya dihayati agar mendapat feel yang diharapkan. Enjoy!]

- - - -

SETELAH banyaknya waktu yang berlalu dari detik, menit, jam, bahkan hari. Akhirnya, setelah sekian lama Jungkook dapat kembali tersenyum--memakai seragam sekolah lengkap dengan tas ranselnya yang belum terlalu berat. Senyumnya terpantri dengan manis, seolah memang senyum itu ingin sekali muncul di hari pertama setelah lama tidak bersangkut paut dengan yang namanya sekolah.

"Kau siap untuk hari ini Kookie?" tanya sang kakak--Seokjin yang diangguki dengan mantap oleh adik tersayangnya.

Yah, tidak ada kebahagian yang lebih baik dari melihat saudaramu sendiri bahagia atas impiannya yang akhirnya tercapai. Seokjin mengusap surai sehitam arang milik adiknya, memberikan perasaan senang dan tenang tersendiri bagi adik manisnya.

"Hyung antar ya?"

Raut wajah itu berubah--cemberut, Jungkook melipat kedua tangannya di depan dada. Sementara kakaknya hanya terkekeh dan tetap berjalan sembari menenteng kunci mobil. Ia mendengus, tapi pada akhirnya tetap tersenyum setelah kembali ingat impiannya.

Masa sekolah memang sering dikaitkan dengan masa di mana kalian bisa menemukan jati diri sendiri. Tapi bagi Jungkook, masa sekolah adalah masa di mana ia bisa mengenal banyak orang, mendapati cerita-cerita yang tak pernah terjadi padanya atau sekadar melihat fenomena lumrah di kalangan remaja. Intinya, Jungkook selalu menyukai bagaimana suasana ramai atau riuhnya kelas maupun sekolah.

Lima belas menit dan mereka tiba di depan gedung sekolah yang tampak masih cukup sepi. Ini masih setengah tujuh dan jam pelajaran baru dimulai sekitar 45 menit lagi. Keduanya lalu turun, Jungkook tidak bisa untuk tidak terpukau akan gedung sekolahnya saat ini, bangunan yang tampak masih baru dan pekarangan yang asri dengan tanaman hijau maupun hias yang mempercantik sekitar.

Ruang kepala sekolah berada di sebelah ruang guru, dan di sana terdapat seorang pria tua yang diyakini sebagai kepala sekolah. Jungkook tidak dapat menangkap banyak, intinya ia sudah bisa bersekolah di sini dan setelah Seokjin berpamitan dengan pria tersebut dan begitu juga dirinya. Mereka berdua lalu keluar dari ruangan itu.

"Nah, jadi bagaimana?" tanya Seokjin-lagi-ia tersenyum gemas saat mendapat ekspresi manis adiknya.

"Apa hyung? Oh, kau tidak pulang?"

Suara desisan terdengar, Jungkook tertawa pelan saat mendapati kakaknya mulai kesal yang secara terang-terangan ia usir. Tapi akhirnya Seokjin ikut tertawa, iapun mengusak lembut surai adiknya lalu mereka berpisah di lobi utama sekolah. Para siswa mulai berdatangan dan tak jarang yang melirik Jungkook yang notabenenya adalah murid baru.

"Kelas 11-D. Hmm ...," gumamnya sembari mengingat informasi yang kakaknya beritahu.

Jungkook pun mulai berjalan mengitari sekolah ini, mendapati banyak murid namun tidak ada guru. Ia ingin bertanya namun terlalu malu, hingga akhirnya ia menemukan sebuah tangga yang menuju lantai dua. Seingatnya kelasnya berada di lantai dua seperti yang Seokjin beritahu beberapa saat yang lalu.

Gypsophila paniculata✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang