( Hari Selanjutnya )

237 28 3
                                    

Sehun segera merogoh  ponselnya disaku celana  dan .....

"Argghhhh ..."
.
.
.
.

Chanyeol terlonjak kaget saat sehun berteriak ,bukan bercanda jika suara nya  mengalahkan gadis gadis yang sedang bertemu dengan idola .

"Kau kenapa hun??" tanya chanyeol

"Hyung " ucap saja sehun lirih sambil menunjukan layar ponselnya .
Sekhwatir khawatirnya baekhyun ,kurasa luhan lebih .bisa dilihat dari 94 pangilan tak terjawab
Dan 70 pesan .dan semua sehun yakin hanya menanyakan kabarnya .

"Apa itu hanya dari luhan ??" tanya chanyeol sambil menunjuk layar ponsel sehun .

"Ne hyung ." ucap sehun sambil mengscroll layar ponselnya kebawah .

"Hubungi dia , kurasa itu akan membuatnya lebih baik " perintah chanyeol.
Sehun mengangguk kemudian sedikit menjauh dari chanyeol agar dapat menghubungi luhan dan dengan nyaman dan tidak merasa terganggu.
.
.
.
.

Sehun menekan dial nomor ponsel luhan berniat menghubungi namja itu ,saking sibuknya ia jadi lupa pada kekasih mungilnya itu .

"Yeoboseyo ,lulu dear "
Ucap sehun ketika luhan mengangkat panggilannya .

"Sehunnieee hiks hiks " ada sesuatu yang terjadi di hati kecil namja albino itu ketika mendengar suara kekasihnya yang tengah menangis .

"Hiks hun aku merindukanmu ,kau kemana saja hiks" kini suara luhan semakin jelas terdengar menangis membuat sehun tak tega ingin memeluk dan menenangkan kekasihnya itu .
Karna bagi sehun apapun yang akan dilakukannya asalkan luhan tidak menangis atau bersedih itu sama saja membuatnya sedih juga.

"Hey dear jangan menangis yah ,kau membuatku bersedih juga "

Luhan sedikit tenang mendengar ucapan kekasihnya .

"Tapi hiks kapan kau akan pulang hun ,aku sangat merindukanmu "

Sehun menghangat ,ia juga merindukan luhan sangat ini awal awal mereka sebagai pasangan kekasih tapi harus terpisahkan untuk sementara waktu .

"Lu percayahlah aku juga sangat merindukanmu ,bahkan jauh sangat merindukanmu hanya saja ada sesuatu yang tak bisa kujelaskan padamu"

Sehun mengehembuskan nafas panjang .

"Dan lu ,untuk sementara kita kan jarang ketemu karna aku sudah tidak tinggal diapartemen lagi"

Sehun benar benar tidak kuasa mendengar luhan yang kini semakin menangis disebrang sana ,hatinya benci ketika  luhan menangis .

"Tap— tapi kenapa hun hiks apa aku punya salah padamu hiks " luhan benar benar tidak bisa menahan air matanya ,ia sangat takut sehub meninggalaknya ataupun mempermainkannya .

"Dear dengarkan aku ,jangan menangis oke , kau membuat hatiku sakit ketika menangis "
Sehun mencoba menenangkan kekasihnya .

"Hiks hiks tapi aku merindukanmu ,kalau hiks begitu berikan alamatmu biar aku mengunjungimu hiks" .

Sehun meneguk ludahnya kasar bukan karna ia tidak ingin, justru dirinya sangat menginginkan luhan disampingnya, memeluknya ,menenangkanya , tapi dirinya sudah berjanji pada baba luhan  tidak bertemu dengan  luhan untuk sementara waktu .

"Maafkan aku lu maafkan aku dear "
Suara tangisan luhan semakin kencang dan sehun tak tega .

"Sehun"

Sehun berbalik kala ada seorang wanita memanggilnya ,menjauhkan ponselnya agar luhan tak mendengar takutnya salah paham .

"Apa yang kau lakukan eo?" Tanya wanita itu .

"Sedang berbicara dengan teman " ucap sehun disertai senyum canggung .

"Eoh mau pulang dengan ku ? Chanyeol tadi ada urusan jadi pulang duluan "
Sehun hanya mengangguk mengiyakan .

Setelah wanita itu berlalu sehun kembali ingin berbicara dengan luha. Tapi sayangnya panggilanya sudah terputus dan kini firasatnya mengatakan jika ada tidak beres setelah menelfon luhan berkali kali tapi namja imut itu tetap tak mengangkat telfonnya ,sehun sangat yakin jika luhan mendengat percakapanya dan salah paham .

"Oh tuhan apa yang kulakukan " sehun mengacak surai hitamnya.
.
.
.
.
.
.

Setelah menutup panggilanya luhan tersenyum kecut memandang ponselnya .

"Hahahahah teman ? Aku ternyata cuma teman hahaha hiks " luhan tak menyangka jika sehun tak mengakuinya sebaagai kekasih pada seorang wanita yang diajaknya bicara dan luhan tak tau siapa itu .

"Aku membencimu hun hiks "
Luhan terus menangis sepanjang malam membuat eommanya yang tengah menguping dari luar kamar merasa sedih .

Nyoya xi tau sehun tak mungkin melakukan itu tanpa alasan ,tapi ia juga tak saggup melihat putranya bersedih jadi nyonya xi memutuskan masuk untuk menghibur luhan
Bukan kah saat anak bersedih orang pertama yang dibutuhkan adalah orang tua .

Tok
Tok
Tok

"Luh boleh eomma masuk?' Tanya nyonya xi dari luar kamar .

Luhan yang mendengar suara eommanya ,langsung menghapus air matanya dan bersikap seolah tak terjadi apa apa .

"Masuklah eomma"

Mendengar perintah luhan,nyonya xi membuka kamar luhan dan hal pertama yang dilihatnya adlaah mata luhan yang sembab dan memerah tandanya jika putranya sudah menagis.

"Apa yang terjadi ceritakan pada eomma sayang" tanya nyonya xi saat dirinya sudah duduk diatas kasur aang putra.

"Tak ada eomma ,hanya saja aku tak enak badan " luhan mulai berbohong padahal dirinya sangat tidak bisa berbohong meski IQ nya tinggi.

"Eomma tau kau bohong lu "

Luhan menunduk memang sangat susah menyembunyikan kesedihan hati pada eommanya karna dari dulu luhan selalu curhat jika memilih masalah .

"Eomma sehun tak mengakuiku sebagai kekasihnya hiks didepan wanita lain hiks" ucap luhan sambil memeluk tubuh nyonya XI.

Nyonya Xi sempat kaget kala mendengar penuturan luhan kalau sehun kekasihnya , nyonya sadar jika luhan memang terlahir sebagai gay hanya saja tidak akan menyangka jika orang yang disukainya adalah sehun anak sahabatnya dulu. Orang yang sudah dijodohkan dengan luhan sejak kecil

"Sayang dengarkan eomma ,mungkin sehun punya alasan melakukan itu jangan terlalu curiga padanya sayang ingat dalam hubungan hal paling penting adalah kepercayaan  "

Luhan sedikit tenang kala mendengar nasehat eommanya memang dalam suatu hubungan hal paling penting adalah kepercayaan .

"Tapi eomma ,apa eomma tidak marah kalau aku dan sehun pacaran?" Tanya luhan .

Nyonya xi mengeleng "selama itu membuat mu bahagia tentu eomma akan setuju dan mendukung karna yang menjalaninya kamu sayang bukan eomma"

"Gumawo eomma" luhan semakin mengeratkan pelukanya ,dan senyum lebar terpatih dibibir merah alami luhan karna ia bersyukur eommanya adalah sosok pengertian .

.
.
.
.
.
.

Dilain tempat sosok tampan sehun sedang dilanda kacau ketika tak satu pun panggilan dijawab oleh luhan ,ia benar benar takut kehilangan namja itu ,kehilangan kekasihnya apalagi jika luhan terus didekati oleh kris saat dirinya sedang jauh dari luhan .
Meski ada kyungsoo juga jongin yang menjaga luhan dari kris tapi tetap saja hati siapa yang tau .

"Lu aku merindukan mu " bisik sehun .meski luhan tak mendengarnya tapi sehun harap luhan bisa merasakan rasa rindunya yang teramat dalam .
Sehun juga tidak tau sampai kapan ia bisa bertahan jauh dari luhan .

Sehari saja sehun tak melihat kekasihnya ,ia sangat merindukannya apalagi berbulan bukan katakan ia lebay tapi semua orang begitu apalagi ini awal awal ia dan luhan pacaran .

"Tuhan jagakan luhan untukku ,sampai waktunya tiba " doa sehun sebelum jatuh terlelah dalam.mimpinya ..
.
.
.
.

Tbc

Jangan lupa vote dan commenya yah

Saranghae sehunnie (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang