Sore itu gue sedang duduk di taman yang ada didekat rumah gue sambil memperhatikan sekitar.
Gak ada aktivitas yang berarti yang gue lakukan. Hanya duduk diam sembari melihat jalanan yang dilalui para pejalan kaki maupun pengendara.
Lagi-lagi hanya tempat ini yang bisa gue datangi ketika merasa sedih. Tak ada lagi tempat untuk menampung gue walaupun seongwoo didepan mata menawarkan tempatnya sebagai sandaran gue.
Gue terlalu banyak merepotkan dia. Gue gak mau semakin merepotkan dia.
Fokus gue sedikit buyar saat handphone yang ada ditangan gue bergetar. Dengan cepat gue meraihnya dan membuka notif pesan yang masuk
Hanya ada dua kemungkinan siapa yang mengirim gue pesan
Seongwoo atau Daniel......
Gue berharap kalau itu seongwoo tapi nyatanya malah daniel yang mengirim gue pesan
Sebuah pesan yang menyuruh gue untuk datang apart nya. Gue melirik jam yang ada ditangan gue lalu melangkahkan kaki gue menuju halte bus.
Sudah saat nya gue kembali melayani daniel. Hari dimana dia menyentuh gue dengan lembut itu bukanlah akhir. Justru dia seolah semakin menarik gue kedalam lingkaran hitam yang sudah ia siapkan
Entah apa dengan pikiran gue tapi gue berpikiran bahwa apa yang dia lakukan sekarang akan menyakiti gue.
Walaupun faktanya memang dari awal dia menyakiti gue.
Gue sampai apart daniel dan langsung masuk kedalam apartnya setelah menekan beberapa sandi.
Mata gue langsung bertemu dengan mata daniel ketika gue masuk menginjakan kaki kedalam apartnya.
Gue berjalan menuju sofa lalu duduk disebelah daniel yang sekarang kembali mengalihkan atensinya ke televisi yang ada didepan.
Kami teelibat keheningan tanpa ada satupun keinginan untuk memulai percakapan. Gue juga bukan orang yang bisa memulai percakapan dan menurut gue diam adalah pilihan terbaik.
"Elly" entah mengapa gue merasa suara daniel sekarang terasa begitu sendu di telinga gue. Gue menoleh dan menemukan dia yang sedang menatap gue dengan tajam.
Bahkan disaat seperti ini dia dapat mempertahankan wajah angkuhnya.
"Iya kak?"
"Tolong gue...." gue memutus kontak mata kami karena gue dapat merasakan mata gue memanas.
Gue gak tau mengapa gue merasa begitu melankolis ketika berdekatan dengan dia.
Apa yang bisa aku bantu kak? Ingin sekali gue mengucapkan sejumput frasa itu, tapi lidah gue terlalu kelu hanya untuk bertanya balik.
"Elly... i need you"
Seharusnya gue dapat berpaling. Tapi kenapa rasanya sulit? Bahkan ketika dia mendekat dan merengkuh pinggang gue,gue gak sanggup hanya untuk menahan nya.
Seharunya gue inget seongwoo yang sedang berharap banyak pada gue. Tapi daniel brengsek ini malah menyentuh gue.
Sama seperti tempo itu. Dia menggendong gue menuju kamarnya, meletakan gue di kasur king size itu lalu menyentuh permukaan kulit gue dengan bibirnya
Bibir dia dengan ahli melukis tanda-tanda kemerahan yang terlihat kontras di kulit putih gue. Ketika tangannya bermain di titik sensitif gue, gue hanya mampu mengeluarkan suara-suara yang biasa gue keluarkan.
Dan ketika dia menyatukan tubuh kami, gue hanya mampu mencakar punggung telanjangnya.
'Maafin aku seongwoo.....
Dan maafin mama nak....'
Tbc
Gue pengen jilat perut daniel anjir pas liat dia perfom hwal hwal.
Yaallah maafin otak kotor ku.....
YOU ARE READING
Toy 🌹Kang Daniel✔
Historia Corta[mature content] "Only you can make me turn on" [typos, mature content and harsh word] start[20.07.17] end[27.09.17]