Enno Kim Presents
"Dear J"
No bash.. No flame.. No copy-paste.
Saya cinta damai.
.
.
Saya ucapkan terima kasih untuk kalian yang sudah memberi Vote dan Review di Chap 3
.
.
"Jae Joong-ah," panggil Yunho seraya mengulurkan tangan.
Lelaki itu kini berdiri dihadapan Jae Joong yang masih bersembunyi. Jae Joong merapatkan tubuhnya dibalik tiang halte dan saat Yunho berhenti dihadapannya, ia menundukkan pandangannya
Yunho menghela napas dan menunggu Jae Joong mengalihkan pandangan dari sepatu ketsnya yang berwarna biru dan menyambut uluran tangannya.
Setelah Jae Joong memutuskan sambungan teleponnya dengan Changmin dan membuka mata, ia melihat Yunho berjalan kearahnya. Yunho menemukannya padahal ia ingin sendirian.
"Jae Joong-ah.. Aku tak bermaksud membuatmu bingung. Saat ini aku ingin menunjukkan sesuatu padamu. Sesuatu yang akan menjawab pertanyaanmu tadi."
.
.
Tok..
Tok..
Yunho menggeliatkan tubuhnya saat suara ketukan pintu terdengar. Menghentikan ingatannya tentang kejadian beberapa hari yang lalu saat ia mengajak Jae Joong ke rumah neneknya.
Yunho menyibak selimut hijaunya sebelum berkata, "Ya."
"Sudah ada Tuan Changmin menunggu di ruang makan, Yunho-yah," suara wanita paruh baya terdengar dari balik pintu.
Yunho beranjak dari tempat tidur. Ia berjalan menuju pintu kemudian membukanya. "Sepagi ini?," tanyanya.
Ucapan Yunho membuat ahjumma Lee tersenyum lalu menggelengkan kepalanya. Dihadapannya, Yunho tampak seperti masih di Senior High School. Rambut brunettenya masih acak-acakan dengan mata musangnya yang masih sayu.
"Pukul 9 jika kau belum melihat jam, Yunho."
Perkataan ahjumma Lee membuat Yunho segera memutar tubuhnya. Benar saja, jam dinding diatas televisi menunjukkan pukul 9 lewat 10 menit. "Hmm.. Aku terlambat bangun," ujar Yunho seraya mengusap rambutnya ke belakang.
...
...
Bibi Lee sudah membuat omelet dan menyiapkan roti tawar untuk sarapan. Sambil menunggu Yunho di ruang makan, ia membuat secangkir kopi hitam dengan 2 sendok teh gula untuk sang Tuan.
Saat bibi Lee memindahkan makanan ke atas meja makan, saat itulah Yunho datang dan duduk sambil meletakkan ponselnya dengan kasar, menimbulkan pertanyaan dalam benak sang wanita paruh baya itu. "Ada masalah serius, Yunho-yah?" Akhirnya bibi Lee memutuskan bertanya.
Bibi Lee sudah lama bekerja pada keluarga Yunho. Maka jangan heran jika ia berani bertanya seperti itu. Yunho akan bersama bibi Lee ketika sang orang tua keluar kota saat ia Junior High School.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear J
Fanfiction[FIN] Every time i think about you, i know that my heart is racing.