LONG WAY OF LOVE [Part 2]

72 1 0
                                    

Sudah seminggu mereka mengukir kisahnya. Sore itu Ageha terlihat sedang berdiri di jembatan seorang diri. Dibawahnya mengalir kelokan sungai yang lumayan lebar. Juga sedikit tanah disamping-sampingnya yang berumput hijau itu. Disana, di padang rumput itu menancap sebuah akar pohon besar yang tampak dengan kanopi-kanopi nya yang melebat. Membuat itu menjadi terlihat rindang. Landscape seperti itu adalah tempat favorit Ageha. Dia ingin mengajak Hiro menikmati senja sore ini disana.

Jam 4 sore, seharusnya Hiro sudah ada disana. Ageha berdiri menikmati pemandangan sungai dari atas jembatan. Dia menunggu Hironya datang. Awalnya Ageha menunggu dengan sabar dan cukup tenang. Jam putih yang melingkari pergelangan tangannya itu sudah menunjuk hampir di angka 5. Tiba-tiba saku dress warna pastelnya bergetar dan suara nyaring Mai Hoshimura terdengar. Segera Ageha merogoh sakunya dan mengeluarkan ponselnya dari dalamnya. Ternyata sebuah pesan singkat masuk ke inbox nya, dan itu dari Hiro. Dengan antusiasme yang tinggi, Ageha membaca nya.

                “Ageha-chan, gomenasai . . .aku terlambat !”

Ageha menutup flip ponsel hitamya, dia mendesah kesal. Dimainkannya strap ponselnya yang berbentuk pearl putih berkilauan itu. Beberapa menit kemudian, terlihat dari kejauhan seorang laki-laki mengayuh sepedanya dengan begitu cepat. Senyum Ageha terpampang jelas di wajah cantiknya. Meski turtleneck berwarna soft brown itu menutupi sebagian wajahnya,  tapi tetap saja kecantikannya dapat terlihat dari luar. Dia berlari kecil menyambut Hironya.

                “Ageha-chan ,gomenasai . . .,tadi senpai ku di kelas fotografi menyuruhku untuk menemuinya .” ,kata Hiro masih dengan nafas yang tersengal-sengal .

                “Eum, sepertinya aku akan marah . .” ,kata Ageha dengan wajah kesal yang sengaja dibuatnya.

                “Ayolahh Ageha-chan . . .aku minta maaf. Aku janji tak akan terlambat lagi dan membuatmu menunggu lagi .” ,rengek Hiro sambil menyandarkan sepedanya di tepi jembatan.

Ageha berpikir sejenak, sedetik kemudian senyum licik terpasang di wajahnya. Hiro menatapnya dengan bingung.

                “Baiklah, aku akan memaafkanmu, tapi besok kita harus jalan seharian. Bagaimana ? “ ,kata Ageha mengajukan sebuah penawaran.

                “That’s good solution !Ilike it and I will do anything for you ,my princess . .!” ,kata Hiro menyetujui tawaran Agehanya.

Ageha tersenyum puas mendengar persetujuan Hiro. Mereka berjalan ke bawah jembatan. Dimana terdapat sebatang pohon berkanopi lebar menancapkan akarnya dan berdiri begitu kokoh. Mereka menikmati matahari terbenam sore itu bersama. Hiro menautkan jemarinya dengan Ageha, dan mulai memeluknya dengan hangat. Seolah mampu menerbangkan angin dingin musim itu dan menggantinya dengan hangat peluknya. Adegan itu berakhir dengan ciuman lembut di bibir Ageha. Matahari pun mulai tergelincir ke peraduannya. Suasana juga mulai menjadi gelap. Untung saja di dekat sana ada sebuah lampu jalan yang berdiri tak jauh dari tempat mereka. Meski begitu cahayanya cukup terang.

                “Kamu tahu, hari ini hari apa ??” ,tanya Hiro tiba-tiba.

                “Aku tahu, today is Saturday. ” ,jawab Ageha dengan pasti.

                “Bukan itu maksudku Ageha-chan !!” ,kata Hiro mulai kesal.

                “Aku sama sekali tak mengerti !!” ,kata Ageha yang tak kalah kesalnya.

                “Dengarkan baik-baik, karena aku hanya akan mengatakannya sekali. Dan ingatlah hal ini selamanya.!!” ,kata Hiro. Sementara itu tampang innocent masih setia melekat di wajah Ageha.

LONG WAY OF LOVE  [Part 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang