"GILA KEREN PARAH PENAMPILAN LO, GEI!" pekik Claudia histeris.
Geisha hanya tersenyum lebar dengan kelopak mata yang sengaja dia kedipkan berulang kali menanggapinya.
"Lo sama Putra cocok, deh. Chemistrynya dapet banget! Udah kayak pasangan aja deh. Ah, pokoknya the best deh sahabat gue yang satu ini!" cerocos Claudia tanpa memperhatikan ekspresi Geisha menahan malu. Suara Claudia yang cukup kencang mengundang perhatian beberapa orang. Yang dia takutkan, cowok yang tadi duet bareng dia mendengarkannya. Bisa turun harga diri Geisha sebagai cewek yang selalu dipuja.
"Apa sih lo, itu cuma penampilan biasa aja. Dan turunin suara lo, monyet."
"Biasa apanya nih? Cuma orang yang gak ngerti seni music yang bilang ini biasa! Dan berhenti nyebut gue monyet! Dasar mak lampir!"
"Hehehe... habis telinga lo kayak monyet Clau, ngomong-ngomong tentang music... emang lo tau banyak tentang music?" Tanya Geisha dengan dua alis terangkat.Seorang Claudia? Paham tentang music? Bunuh saja Lee Min Hoo dan kawan-kawannya yang sering memainkan serial drama korea itu, karena yang ada dalam pikiran Claudia adalah drama korea!
"Hmmm... nggak sih... yah cuma gitu... suka dengerin doang...Nih, sebentar lagi bakal diumumin yang jadi pemenangnya. Gue yakin lo yang menang sama si Putra itu."
Suara tepukan tangan yang meriah mengalihkan perhatian mereka menuju panggung kecil di kafe itu.
"Gimana penampilan yang terakhir tadi guys? Dari ke 20 peserta yang mana nih pemenangnya?"
"Dua!!!"
"Empat belas!"
"Delapan belas!"
"Tiga!"Seruan terdengar dari para pengunjung kafe yang menjagokan penampilan kesukaan masing-masing.
"Oke, guys.. Gue langsung aja ya kasih tau siapa pemenangnya. Pemenanganya adalah...." ada jeda beberapa detik, bersamaan dengan suara drum yang dipukul, MC itu melanjutkan perkataannya. "Pasangan ke delapan belas! Selamat untuk Aqila dan Putra. Untuk hadiahnya berupa kupon makan plus minum gratis di cafe ini selama seminggu bisa diambil di belakang stage,"
Tentu saja Geisha terperanjat di tempatnya. Tidak menyangka jika dirinya akan menang di pertunjukkannya yang pertama di cafe.
"Clau, gue menang?"
Dengan mata berbinar-binar Claudia memegang tangan Geisha. "IYA GEI! Gue juga bilang apa. Lo pasti jadi pemenangnya. Gue ambil dulu ya hadiahnya!" Claudia lantas berlari kecil menuju belakang stage.
"BUNDA... GEISHA MENANG WOO!" Teriak Geisha semangat. Biar saja yang lain melihat Geisha berlebihan. Toh, yang merasakan kebahagiannya diri Geisha sendiri bukan yang lain.
Di ujung kanan dari tempat duduk Geisha, ada Galang yang sejak tadi terus memperhatikan Geisha. Seutas senyum terbit ketika Galang melihat tingkah Geisha yang melompat kecil seraya tangannya memegang dada.
"Heh, lo kenapa, Lang?" ujar Tommy yang baru saja datang dari toilet.
"Emang gue kenapa?"
"Lo senyum-senyum sendiri. Oh..gue tau! Lo mikir jorok ya?!"Galang menatap Tommy tak percaya.
"Gue nggak mikir apa-apa. Gue lagi seneng, Tom."
"Seneng kenapa lo? Dapet duit dari langit? Atau lo habis dapat kecup mesra dari para cewek yang terkagum-kagum ngeliat lo pas tadi gue nggak ada?!"
"Makin ngaco aja lo. Gue menang, Tom. Lo bawa aja sana hadiahnya."
"Hah?! Lo menang? Serius?"Galang mengedikkan bahunya.
"Wah ternyata malaikat keberuntungan masih berpihak sama lo yah, padahal kan sifat lo kayak setan." Usai mengatakan itu, Tommy segera mengambil langkah seribu meninggalkan Galang yang sudah mengangkat tangannya di udara, bersiap memukul bagian tubuh Tommy dan cowok itu yakin, memar akan menghiasi kulitnya jika hal itu terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love Song
Fiksi RemajaI'm just a sad song... Lagu yang sering Galang nyanyikan untuk Geisha ketika usia mereka masih 7 tahun. Tak ada debaran kala itu mereka bersama. Namun, setelah beberapa tahun pergi meninggalkan Geisha, pertemuan mereka menimbulkan sesuatu yang belu...