Louisa baru saja sampai di rumah Oma dan langsung berhambur ke pelukan wanita tua itu seperti orang yang sudah bertahun-tahun tidak bertemu padahal mereka baru berpisah tiga hari. Lou, panggilan gadis itu, dia memang sangat dekat dengan Oma dibandingkan kedua orangtuanya karena sejak kecil dia memang lebih sering main ke rumah ini dibandingkan kakaknya.
"Lou, kamu cuma pergi tiga hari aja udah kayak gini sama Oma. Gimana kalo Oma udah nggak ada nanti?" Oma Raika membelai lembut rambut coklat sepinggang cucunya.
"Hush! Oma nggak boleh ngomong kayak gitu deh. Oma pasti akan selalu ada di sisi aku." Lou berkacak pinggang, pura-pura kesal dengan omongan Raika barusan.
"Maksud Oma, kamu nggak boleh terlalu nempel dengan Oma. Nanti kalau kamu udah nikah gimana, masa masih tinggal sama Oma terus?" Raika membantu Lou memindahkan beberapa tas belanjaan yang dibawa cucunya dari Jakarta.
"Ih apaan sih Oma, aku tuh belum mau nikah. Masih muda begini juga." Lou mengikuti Raika ke dalam kamar.
"Mama kamu nggak tahu kamu ke Jakarta?" Raika mengalihkan pembicaraan.
Lou menggeleng dan menghela napas.
"Mereka sibuk gitu. Mana mungkin mereka nyadar kalo aku yang di sana."
"Mungkin sudah saatnya kamu berhenti begini terus, Lou. Kamu bisa kehilangan jati diri kamu sendiri nanti. Apa perlu Oma yang memberitahu Lorra?" Raika tampak khawatir dengan cucu bungsunya yang terus saja melakukan hal-hal yang menurutnya tidak masuk akal.
"Jangan Oma... Biar nanti Lou aja yang ngomong sama Lorra kalo udah saatnya. Anggap aja biar aku ada alasan main ke Jakarta." Lou tersenyum dan memeluk Raika.
Meskipun bukan dari keluarga yang tidak mampu, tapi entah kenapa Lou merasa tinggal bersama Raika di Bandung lebih menyenangkan dibandingkan tinggal bersama orangtua dan kakaknya di Jakarta. Bukannya Louisa membenci keluarganya, dia hanya tidak bisa hidup jauh dari Raika yang sudah membesarkannya dari dulu. Suasana di Bandung pun jauh lebih tenang dibandingkan suasanya di Jakarta.
Bagi Louisa, memiliki Raika sebagai Oma adalah hal terindah yang pernah dia miliki. Dia tidak pernah membayangkan hidup tanpa Raika yang selalu membimbingnya dan ada di sisinya saat dia perlukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secretly Beautiful
RomantizmPernahkah kamu mendengar tentang suatu kebohongan kecil yang berlanjut menjadi kebohongan-kebohongan lainnya? Pernahkah kamu menginginkan sesuatu yang tidak seharusnya menjadi milikmu? Karena saat ini, aku hanya ingin mempertahankan apa yang ingin...