Bab 1

20.4K 993 131
                                    

"Sayang, pesenan gue mana?" Tanya Aditya dengan wajah penuh harap.

"Aishh." Adira tertawa kecil melihat ekspresi wajah Aditya seperti anak kecil yang sedang berharap dikasih permen menurutnya.

Adira mengambil paper bag di meja, lalu memberikan nya kepada Aditya. Dengan semangat Aditya pun membuka isi paper bag tersebut.

"Asik! Tas hello kitty baru, besok gue pamer ah ke sekolah." Sorak Aditya senang.

Adira kadang heran pada Aditya yang dikenal bad boy di sekolahnya, tapi sangat menyukai hello kitty. Bahkan saat kemarin Aditya tau jika dirinya sedang menemani adiknya, Adiffa untuk membeli alat lukis baru. Aditya malah minta dibelikan tas hello kitty baru padanya.

"Lo tuh ga cocok dipanggil Aditya, bagusan juga Agustin."ejek Adira terkekeh.

"Gue tuh ga cocok sama Aditya atau Agustin. Tapi gue cocoknya sama lo!" Goda Aditya sambil mengedipkan sebelah mata.

"Receh banget gombalan lo."

"Eh besok kita couple'an yuk ke sekolah." Ajak Aditya menaik-nurunkan alisnya.

"Couple'an apaan?" Tanya Adira penasaran.

"Couple'an pake piyama hello kitty ke sekolah." Jawab Aditya tersenyum polos.

"Ogah, nanti yang ada di gerbang kita di usir lagi sama pak Yana." Tolak Adira.

Adira masih mengingat terakhir kali dia dan Aditya couple'an memakai sendal jepit hello kitty. Dan saat itu yang berjaga di gerbang adalah Pak Yana kesiswaan di sekolahnya, dan mereka disuruh pulang kembali ke rumah karena memakai sendal ke sekolah.

Aditya melirik jam di tangan kirinya yang sekarang sudah menunjukkan pukul empat sore.

"Eh keknya gue harus pulang deh, soalnya ada jadwal sore ini."

"Jadwal apaan? Lo kan Ikutan les aja engga, ngerjain PR aja jarang. So-so'an punya jadwal deh."

"Jadwal tawuran." Cengir Aditya santai.

"Tawuran mulu kerjaan lo." Adira menjewer telinga Aditya gemas. "Ga bosen apa tuh muka lo dibikin bonyok mulu kalau abis tawuran!"

"Semakin bonyok muka gue, malah membuat gue semakin ganteng. Tapi kali ini tawuran beda, kalau menang dapat duit! Lumayan kan bisa beli sprei hello kitty baru buat dikamar lo." Ucap Aditya membela diri.

Adira melepaskan tangannya dari telinga Aditya, lalu menyilangkan kedua tangannya di dada  dan menatap Aditya dengan selidik.

"Tawuran apa yang ngehasilin duit? Yang ada tuh ngehasilin luka doang."

"Tawuran adu cupang. Kalau cupang gue si Kitty menang lawan cupangnya si Fachri, dia janji mau bakal ngasih duit 100rb ke gue. Si kitty itu cupang adu dia menang terus ga pernah kalah." Jawab Aditya polos sambil menyombongkan ikan cupang miliknya.

"Cupang adu ga pernah kalah, pala lu peyang! Ya iya lah cupang lo menang terus, secara lo kan cuma kasih cermin di deket aquarium nya. Bukan di aduin sama ikan cupang lain." Balas Adira malas.

"Eh, iya ya? Kok gue lupa sih! Gimana kalau nanti si Kitty terluka?"

"Gampang, tinggal lo bawa ke psikolog aja."

"Nanti si Kitty bakal langsung sembuh?"

"Engga, nanti yang sembuh otak lo." Ketus Adira.

"Lo tau gak? Kenapa gue pelihara si Kitty." Tanya Aditya serius.

"Engga, emangnya kenapa?"

"Karena gue lagi belajar cara mempertahankan si Kitty biar tetep hidup. Sama kek gue masih belajar mempertahankan hubungan kita biar lo ga bosen sama sifat gue dan bikin lo tetep jadi orang paling berarti dalam hidup gue setelah mamah gue!" Ucap Aditya mengedipkan sebelah mata.

Adira tersenyum manis. Sejak kapan Aditya bisa berbicara manis seperti itu, biasanya hanya berbicara tentang hello kitty dan ikan cupangnya saja.

"Eh, mamah lo kemana? Kok ga keliatan sih?"tanya Aditya mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruang tamu. Karena sejak dirinya datang dia belum melihat mamahnya Adira.

"Mamah lagi arisan, biasa emak-emak kalau arisan suka lupa pulang. Keasikan gosip paling."

"Ya lebih baik emak-emak bergosip, dari pada emak-emak bawa motor sen kanan belok kiri atau engga kasih sen sama sekali. Giliran di salahin si emak engga mau." Ucap Aditya tertawa kecil.

"Lo mau makan dulu ga sebelum balik?"

"Engga ah makasih, ini masih tanggal muda. Ntar aja tanggal tua gue numpang makannya yah." Jawab Aditya terkekeh.

"So kek anak kostan deh lu."

Aditya tertawa, dia memasukkan kembali tas hello kitty ke dalam paper bag dan berdiri dari duduknya.

"Gue pamit balik dulu ya, jangan lupa buat kangen sama gue ya. Kasian si Kitty sendirian dirumah, terus juga keknya gue ga jadi aduin si Kitty." Ucap Aditya tersenyum tipis.

"Yaudah hati-hati ya, jangan sen kanan belok kiri."balas Adira terkekeh yang dibalas acungan jempol oleh Aditya.

•••••

Aditya dan Fachri sedang berjalan di koridor SMA Nusantara. Fachri merasa risih dengan tatapan siswa-siswi di koridor ke arahnya.

Sebenernya Fachri tau mengapa semua siswa-siswi menatap ke arahnya. Ini semua karena Aditya memakai tas hello kitty berwarna pink.

"Lo gak malu pake tas hello kitty? Lo gak liat juga pandangan mereka ke kita." Tanya Fachri gemas karena sejak sampai di sekolah Aditya malah tersenyum terus dan terlihat acuh dengan keadaan sekitar.

"Biarin aja, nanti juga mereka bosen sendiri ngeliat ke kita." Jawab Aditya santai.

"Kemarin lo kemana? Katanya mau ngadu cupang." Tanya Fachri sekali lagi.

"Cupang gue mendadak sakit terus masuk UGD." Ucap Aditya berbohong.

"Kalau boong pinteran dikit kek, mana ada ikan cupang masuk UGD." Sinis Fachri.

Aditya terkekeh, kemarin memang Fachri spam chat dan telepon ke ponselnya. Tapi kemarin sesampainya dirumah, Aditya langsung tertidur dan rasanya malas jika harus beranjak dari tempat tidur.

"Ya sorry, abis mager sih."

"So kek cewek lo pake acara mager segala." Ejek Fachri.

Aditya mengangkat bahu acuh, lalu berjalan duluan menuju kelasnya.

"Woy tungguin gue dong!" Teriak Fachri sambil berjalan menyusul Aditya.

Tbc.

Aditya & Adira [On-Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang