BAB 13

13.9K 642 25
                                    

Bab ini mengandung muatan dewasa. Bagi yang belum cukup umur diharap lebih bijak dalam memeilih bahan bacaan.

Sekarang Hinata dan Naruto akan kembali ke Tokyo. Para keluarga Hyuuga membantu mereka menata dan memasukkan barang berserta oleh-oleh kedalam mobil Naruto.

"Kami akan ke Tokyo tiga hari sebelum peste pernikahan kalian" Kata Nyonya Hikari.

"Baiklah kaa-sama, Nanti Naru akan mengirim mobil untuk menjemput kalian". Balas Naruto sambil tersenyum. Setelah itu mereka berpamitan dan masuk ke dalam mobil.

Tapi saat mobil baru lewat gerbang. Naruto dan Hinata disambut oleh penampakan seluruh warga desa yang ingin turut mengantar meraka kembali ke Tokyo. Bahkan ada yang membawa spanduk perpisahan. Didasari jiwa narsis atau apa Naruto membuka kaca jendela mobilnya. Menampakkan dirinya yang entah sejak kapan berkacamata hitam itu.

Hinata hanya memutar mata melihat kelakuan calon suaminya itu. Hinata lebih memilih memasang earphone ke telinga dan melihat layar ponselnya. Melihat aksi Menma suzuki di benda persegi itu lebih menarik menurutnya. Lha sebelahnya kan juga Menma suzuki walau sudah pensiun.

Naruto menampakkan wajah sedatar dan sekeren mungkin. Para penduduk desa semakin histeris melihat Naruto yang berwajah cool. Naruto menyeringai. 'Aku memang tampan'.

Setelah aksi tebar pesonanya selesai. Naruto melirik calon istrinya itu, karena dari tadi dia tidak mendengar suara wanitanya sama sekali.

Menoleh dan otomatis menganga tidak percaya pada Hinata. Kapan wanitanya akan berubah. Disana dia lagi-lagi menemukan Hinatanya sedang memelototi adegan panasnya dengan lawan mainnya saat masih menjadi Menma. Astaga apa wanitanya ini tidak puas sudah merasakan senjata beruratnya.

"Hime~ kenapa kau masih menyimpan Video itu! Bukannya kau juga sudah tau bagaimana Rasanya. Bahkan kau juga merasakan berbagai gaya yang tidak pernah ada disana!". Seru Naruto pada wanitanya itu. Hinata yang mendengar hal itu meronakan kedua pipinya. "A-a-ap-pa maksudmu? Jangan berkata yang tidak-tidak!" Kata Hinata sambil menepuk-nepuk pipinya.

Naruto merengut melihat respon Hinata. Tapi kemudian dia menyeringai. Dia melihat seluruh spion yang ada di mobilnya untuk melihat keadaan sekitar. Jalanan ini yang menghubungkan jalan besar dengan desa Hinata. Jadi jalanan ini sepi. Hanya ada pohon disepanjang jalan Ini.

Naruto menghentikan Mobilnya di tepi jalan. Dia mengamati sekitarnya. Melihat apakah ada kendaraan selain kendaraannya disini. Dan gotcha! jalanan kosong.

'Khu khu khu bersiaplah merasakannya lagi' otak mesum naruto menguasai.

Hinata yang sadar mobil tidak lagi berjalan menoleh pada Naruto. "Kenapa berhenti Naruto-kun? ". Naruto hanya terdiam tak menjawab. Hinata mengernyitkan alis sebentar tapi setelah itu dia mengangkat bahu lalu kembali sibuk dengan ponselnya.

Naruto melepas sabuk pengamannya dan memperhatikan Hinata yang sedang memperhatikan sesuatu pada ponselnya. Kalian pasti tau lah.

"Himeh~ "Desah Naruto ditelinga Hinata. Hinata terkejut dan menolehkan kepala. Dan cuupp Naruto langsung mencium ganas bibir Hinata. "Hmmp..". Hinata memukul-mukul dada Naruto. Tangan Naruto mulai menggerayangi tubuh Hinata. Lemas telah menjalari seluruh tubuh Hinata, tangannya tidak lagi mampu memberontak.

Kesempatan itu Naruto gunakan untuk membuka semua pakaianya dan pakaian yang Hinata kenakan.

Dengan sisa tenaga yang Hinatapunya dia menghentikan aksi Naruto. "Nah-ruth-tohh-kun. Inihh di mobilhh..". Kata Hinata sambil mengambil nafas. "Diamlah Hime, Jangan berisik hm?". Kata Naruto sambil melanjutkan aksinya.

HAIYU NO HENTAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang