Chapter 1 : RED

1.4K 101 51
                                    

CRASH

Tetes demi tetes darah mengalir dari katana yang baru saja menebas kepala lawan tarungnya. Iris merahnya menatap dingin musuh yang ambruk di depannya dengan kepala yang terpisah dari tubuhnya dan mengalirkan darah segar yang menggoda. Ia menatap sekeliling, merasa sudah menghabisi semuanya, ia memasukkan katana tersebut ke sarungnya yang berada di punggungnya, tanpa membersihkan bekas darah lawannya.

Anehnya, sarung katana tersebut bersinar merah setelahnya.

Namja itu, tanpa jijik berjalan menuju mayat di depannya, dan berjongkok untuk mengambil sedikit darah dengan ujung telunjuknya.

"Darahmu lumayan enak, sayangnya aku tidak berminat dengan darah musuhku." Ujar namja tersebut sembari mencicipi darah yang ada di ujung telunjuknya.

Namja tersebut berdiri dan menatap dingin mayat-mayat yang tergeletak di sekitarnya. Ia pun melewati kumpulan mayat tersebut tanpa takut.

"Tsk, dasar manusia bodoh." Ujarnya sambil berjalan dengan smirk dan menunjukkan taring khasnya.

Khas seorang vampire.

.
.
.

"Yak yak! Sudah baca berita belum?"

"Pembantaian massal lagi? Woah!"

"Kudengar preman-preman Gangnam yang tewas!"

"Kasihan, tapi itulah ganjaran mereka."

Berita pembantaian malam kemarin sudah memenuhi internet di Seoul, bahkan seluruh dunia. Para remaja di Woolim High School khususnya di kelas 12-1 tidak kalah heboh saat mengetahui berita tersebut.

Pasalnya, ini sudah kesekian kalinya berita pembantaian mengenaskan terjadi di negara mereka. Bahkan, hingga sekarang pelaku pembantaian tersebut tidak diketahui jejaknya dan melakukannya dengan 'rapi'.

"Jangan-jangan pelakunya seorang mafia?!"

GREK

Pintu kelas tersebut terbuka dan seorang namja culun memasuki kelas tersebut. Surai madunya yang selalu menutupi sebagian wajahnya, dan jangan lupakan kacamata bulat yang bertengger di kedua mata sipitnya.

Para siswa dan siswi di kelas tersebut hanya melihat sekilas namja itu dan kembali ke kegiatan mereka masing-masing.

Namja itu berjalan santai ke bangku belakangnya, hingga..

Brugh

"Ahahahahahahaha dasar payah!"

"Astaga Jackson-ah, kau ahahahaha astaga perutku!"

"Good job, Jackson-ie~"

Tawa menggelegar di kelas tersebut, namun namja yang baru saja terjatuh, tidak ambil pusing dan memilih melanjutkan langkahnya menuju bangkunya. Sudah biasa, pikirnya.

Tak lama kemudian, bel berbunyi nyaring. Anak-anak langsung panik menempati kursi mereka. Setelahnya, Han seonsaengnim memasuki kelas.

Setelah Ketua Kelas memberikan salam pada guru tersebut, Han seonsaengnim menatap mereka dengan tatapan mengintimidasinya.

"Sebelum kita memulai kelas kita, kita akan berkenalan dengan murid baru. Silahkan masuk, nak."

Muncullah seorang namja tampan dengan pipi chubby nya, dan jangan lupakan otot lengannya yang sedikit mengintip dari lengan seragamnya.

"Wah dia tampan!"

"Astaga lengannya~"

"Aneh sekali kelas 12 malah pindah sekolah."

[WooGyu] The DaywalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang