PG 11 #kalimat yang bagus

1.2K 196 65
                                    

Aku membuka mataku karena sebuah guncangan, aku terbangun dengan masih membaringkan kepalaku didada myungsoo, saat aku mendongak, myungsoo menatapku dengan senyum manisnya.

"bangun!... Tukang tidur!" ledeknya membuatku cemberut.

Aku akan marah saja lah!!

"Hmm, kau menyebalkan!" aku beriat berbalik tapi lengan myungsoo masih dipinggang ku, "Lepas!" ku cubit lengannya tapi dia menahanku dilengan lain yang bebas.

"Tidak."

"lepas!"

"Tidakkkk mauuu!"

"YAK!" aku mencubit perutnya, dan dia terkekeh. Membuatku bebas untuk melepaskan diri dari pelukannya, lalu terduduk.

Dia menatapku senang, dan aku menyadari sekarang, dimana aku berada, "Oh Ya Tuhan... Aku tidak sopan! kita kan kesini untuk makan malam, dan-"

Sebelum aku bisa meneruskan kalimatku, dia memotongnya, dan memegang pundaku untuk berbaring dilengannya. Dan rasanya, percuma saja aku membebaskan diri lagi. Toh dia akan melakukan hak ini lagi, jadi aku memelukmya sekarang.

"Mereka akan mengerti kok," dia mengedipkan mata padaku, dan itu membuatku bersemu.

"Dimana seyi?" Alihku. Dan baru sadar kalau seyi sudah tak ada.

"Oh, dia tidur bersama Appa dan eomma ku. Eomma yang memintanya, dia rindu Seyi."

"Kapan?"

"kira-kira jam 8 malam, Eomma sebenarnya meminta kita turun untuk makan malam, tapi saat aku memberi tahu dia kalau kita mau tidur saja, dia meng-iya-kan, dan kebetulan saat itu seyi bangun, dan meminta makan. Eomma meminta seyi untuk tidur bersamanya malam ini."

Sempurna, aku pasti bertambah buruk dari perkiraanku selama ini.

"Nanti kalau dia menangis lagi bagaimana?"

"Tak akan, dia suka tidur dengan eommaku, kok."

"Oh...."

Myungsoo memegang tanganku dan menggelitik jari-jariku membuatku terkekeh.

"Jam berapa ini?" tanyaku.

"Jam 3."

Hmm, terlalu pagi, jadi aku berniat untuk tidur lagi, tapi myungsoo menatapku dan memaksaku untuk terjaga. "Ada apa? Aku mau tidur lagi!"

"Jangan!"

"kenapa?"

"Aku mau.... Mau...." dia mengangkat alisnya, dan nafasnya tak beraturan.

"Mau apa?" tanyaku, mulai curiga.

Dia diam seribu bahasa, dan membuatku semakin penasaran. Saat kesunyian melanda, sebuah suara membuatku tersentak. Dan ku lihat, Myungsoo tersenyum kikuk.

"Aku lapa," wajahnya sangat merah saat dia bicara. Dan dia memegang perutnya, AH... Ternyata itu bunyi perutnya! "Itu mengapa aku membangunkan mu, Maaf..."

"Aish... Kenapa tidak bilang?"

"Ini, aku bilang." wajahnya sekarang sangat merah. Dan sangat polos.

aku rasanya ingin memakannya, hihihi

Aku tak tahan untuk tidak terbahak dan myungsoo pun juga, setelah tawa kami benar-banar selesai, aku bangkit dan dia juga. Tapi aku sedikit kebingungan.

"Tunggu!" aku menahannya yang akan melangkah pergi kepintu, dan myungsoo bertanya dengan isyarat, "bagaimana aku bisa memasak? Inikan rumah orang tuamu, akan tidak sopan jika kita melakukannya."

Magic CupcakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang