-17 Agustus'an-

192 26 36
                                    

Biasanya kalo 17 agustus'an ada lomba-lomba khas buat warga. Nah dikomplek juga ada.

Karena Papa sama Jun baru aja dateng kesini. Mereka penasaran. Err. . yang penasaran sih bokap gue. Yang paling semangat juga beliau.

Malem-malem pas pulang dari kantor dah beli bendera kecil katanya buat nanti sekeluarga saling menyemangati pas ada yang lomba.

Bapak gue kelakuan.

"Nanti Jinta dan Junya ikut romba kan ya? Apa ada romba untuk papa dan mama juga ?. . "

"Hmm. . ada kok pa.. Tapi mama malu ah. . "

". . . hee kenapaa. . padaharu papa mau ikut. . "

"Malu aja pa. . tapi liat nanti deh . . kalo dipaksa ibu-ibu yang lain baru mama mau. . " emak gue mesem-mesem.

"Pah pah. . kan Jepang jajah Indo pah. . ga malu ikut-ikut lomba. . "
"Oh iya ya. . tidak apa-apa. . papa sudah minta maaf sama mama duruan. . sama papanya mama juga sudah. . jadi duru. . "

Flesbek dulu bentar, Romansa cinta emak bapa gue jaman baheula.

"O-otousan!!. . A-aku. . ah. . S-saya. . mau. . menikah . . den. . . denggan. . pu. . putori. . an. . da. . "

". . . " bapak tua yang dipanggil Abah oleh calon Mama Jin dan Jun cuma melirik pemuda jepang yang sedang sujud-sujud didepannya. Niat pemuda Jepang itu dirasa belum cukup. Abah-abah ini takut anak gadis satu-satunya diculik pemuda Jepang ini, pemuda dari negeri yang Jauh. Yang bahkan bicara bahasa Indonesia saja harus pakai kertas catatan.

". . . Neng. . Neng teh beneran mau sama jepang gini?. . ntar kalo Neng ilang Abah teh kudu neangan kamana. . kan Neng tau . . Abah teh sien naik pesawat . . "
Calon Bapak Jin dan Jun -Jirou Harada- masih tidak paham. Bahasa indonesia saja belum lancar. Kini ia harus bisa memahami bahasa daerah. Guru-guru mawaru deh.

". . . seriusan atuh bah. . Neng teh udah cinta. . " Calon ibu Jin dan Jun yang dari tadi ga disebutin namanya ini tersipu.

Interupsi : Aduh capek juga nulis pake bahasa baku/authdihajar.

". . J-jadi. . a-apa bore?. . "

"Eh jepang . . gausa sujud-sujud saya teh bukan Tuhan. . bangun atuh calik. . tah. . diditu. . aya kursi. . ngalamar pake sagala sujud-sujud. . "

"A-?. . " Jirou menatap -Dianty- Calon ibu dari si kembar, mimik mukanya menunjukan kalau ia tidak mengerti.

"A-ah. . duduk disana. . " Dianty, gadis sederhana yang masih menyelesaikan tugas akhir kuliahnya menjelaskan kepada pria jepang yang dicintainya itu.

Ia terenyuh. Pria itu mau jauh-jauh datang kembali ke indonesia setelah pertemuan singkat mereka di acara pertukaran pelajar dikampusnya.

Jirou bilang ia jatuh cinta pada pandangan pertama ketika bertemu Dianty.

Padahal mengobrol sebulan saja tidak. Mereka hanya berkenalan kemudian bertemu sekitar 3 hari sebelum Jirou kembali ke negaranya. Ya, ia telat mengenal perempuan yang memenuhi isi kepala dan pikirannya sejak pertama bertemu. Ia berada di indonesia selama 3 bulan tapi ia baru menemukan gadis pujaannya tepat 3 hari sebelum hari kepulangannya. Payah sekali bukan. . begitu pikirnya.

Dari 3 hari itu lah ia belajar mengenal. Meminta kontak dan alamat yang bisa dihubungi.

Dulu, internet bukanlah hal yang mudah ditemukan seperti sekarang. Tidak ada gadget-gadget canggih.

Jirou takut. . pujaan hatinya akan menghilang karena mereka terpisah begitu jauh.

Selama 5 bulan ia terus berusaha keep in touch dengan dianty. Dengan cara mengirim surat atau bingkisan-bingkisan kecil sebulan sekali.

Jin & Jun -Daily Life Of Twins- Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang