Heehhhh!! Aku otomatis menggenggam erat tangannya natakashi-kun. Dia menatapku dengan tatapan hangat. Dia tertawa kecil, mungkin karena dia melihat mukaku yang mulai memerah.
"gomene.." dia meminta maaf sambil melepaskan genggamannya dariku.
"haha tidak apa-apa" aku langsung membereskan buku yang berjatuhan. "sekali lagi aku minta maaf" natakashi mengatakannya dengan menyesal.
"aku saja yang membawa buku-buku ini ke ruang guru."
Aku mengatakannya dengan gugup "heee ga usah repot-repot."
"gapapa ko, lagian aku yang salah nabrak kamu" aku dengan wajah malu langsung meangguk-anggukkan perkataan natakashi.
Kami pun berjalan menuju ruang guru. Di tengah lorong aku melihat sahabatku sedang melihat keluar jendela. Aku pun kaget melihatnya ada disana. Saat melewati sahabatku, aku langsung bersembunyi di belakang tubuh Natakashi.
"he-heyy apa yang kau lakukan" Natakashi sangat gugup saat dia melihat aku bersembunyi di belakangnya.
"ssttt kamu jalan terus aja," desisku sambil menunduk di belakang Natakashi.
Tiba-tiba sahabatku menoleh ke belakang dan melihat diriku bersama natakashi-kun. Dia terlihat nyengir sekaligus heran. "emm, heyy kali-" omongannya terpotong oleh penjelasanku.
"ehhh hay Rin, emm jangan salah sangka," jawabku dengan tergesa-gesa "dia hanya membantuku membawa semua buku ini ke ruang guruu, jangan salah paham dulu."
"ahhh iya tidak apa-apa" Rin me angguk-anggukkan kepalanya meng iyakan perkataan ku.
Tapi, aku tidak percaya rin akan mempercayai perkataanku secepat itu, aku udah kenal rin sejak kecil. Orangnya susah percaya. Tapi disisi baiknya, dia perhatian ke temen-temennya. Dia juga anak dari pengusaha kaya di jepang. Ayahnya bersahabat dengan ayahku.
Natakashi-kun menatap sinis aku dan Rin, seakan-akan aku dan rin membuat masalah dengannya.
"emm heyy natakashi, kamu tidak apa-apa kan," tanyaku sambil melambai-lambaikan tanganku pada mukanya. Heyy, ternyata dia ngelamun melihat aku dan Rin.
"kalian kembar?" tanyanya bingung seperti baru pertama kali melihat orang kembar.
"haaa, ngga ko kami ga kembar"saut aku dan rin dengan kompak.
"HAHAHAHA," natakashi tertawa puas "kalian lucu sekali."
"HEHH?! Apanya sih yang lucu?" tanyaku.
"ngga, lupakan saja."natakashi menjawab dengan nada datar "ayoo cepat bawa buku ini ke ruang guru, aku sudah tidak tahan bawa buku sebanyak ini dari tadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
"BAKAA ONICHAN
General FictionHaii... perkenalkan namaku Asami. Aku punya kaka bernama Katashi.. Kakaku sangat menyebalkan. Coba saja baca cerita di bawah tentang cerita keseharianku memang kakaku ini sangat rese sekali.. bikin menjengkelkan huftt... Ikuti dan baca keseharian As...