Love Story PapanBH part1

60 8 11
                                    

Dia adalah seorang cewek. Rada cakep, idung lumayan pesek, badan agak Pendek, rambut sebahu, muka kuning, mata belok, dan dadanya A minus.
Yah, dia cewek. Gue manggilnya papanBH dan dia bahagia dengan nama tersebut. Unik ya? Oke.. Berhubung yg bersangkutan ingin diekspos sebisa-bisanya maka tanpa mengurangi kadar kemaluan gue, saya akan bercerita sebaik mungkin. Baca ya..

Dulu kala,diawal abad kedua puluh. tepatnya saat kita memasuki era baru bernama Pak Jokowi. PapanBH bertemu dengan seorang pria yg sangat sempurna. Dia Ganteng, Tinggi, Putih, mancung, Jenius, Kaya, dan Muda. Wow... muka mukanya mirip Jimin BTS lah..

Pertemuan Itu masih membekas oleh hatinya. Seperti takdir yang dilukis oleh tangan malaikat. Beginilah takdir itu berkisah.

Saat itu baru memasuki musim hujan diawal Agustus. Langit mendung, petir menyambar-nyambar disertai guruh yang membahana.

PapanBH sedang kehujanan ditengah jalan tol. Maka berteduhlah dia. Ada sebuah pondok kecil untuk bernaung. Maka dia berlari ke pondok itu. Saat itulah dia bersenggolan dengan seorang pria yang juga sedang kehujanan.

PapanBH menatap mata laki-laki itu.. Lama sekali... laki-laki itu juga tanpa sadar menatap Wajah PapanBH lama sekali. Saat itu PapanBH heran kenapa bisa ada cowok seganteng ini dimuka bumi. Sedangkan Si cowok heran betapa malangnya cewek ini, ia mengira dari wajahnya yang kuning itu nampak jiwa tekanan batin yang terlukiskan oleh air hujan. Sungguh kasihan.

"Pasti gadis ini baru diusir oleh ibu tirinya..Kejam! Ini persis Seperti Sinetron Si Kencana tadi malam.. kasian sekali dia". Sang cowok bergumam sampai terdengar oleh Pengendara motor yang lewat... Yap.. dia bergumam ala pesinetron.

Untung saja PapanBH punya penyakit sedikit budeg kalau sedang terpana.

"Wajahnya Ganteng bangeeeeeeets! Mudah mudahan terus ujan ampe Kita berdua masuk rumah sakit. Sapa tau kita dirawat bareng-bareng juga!" Ucap papanBH dalam hati.

Langit pun mengabulkan harapan PapanBH.. Sampai 5 Jam berlalu disertai angin badai. Karena hening maka si cowok memecah kesunyian itu dengan memperkenalkan diri..

"Mmm... Namaku Prasetyo Agus Marto Van Shishue.. Salam kenal" sambil menjabat tangan.

"Namaku... Pa.. pa... " Karena kaget disapa seperti itu PapanBH seketika jadi orang gagap.

"Panchali?"

"Aku bukan india.. Tapi Pa.. pa..."

"Ahh.. Pamela"

karena Semaput dia tersebut nama lain.
"Bukaan.. Tapi pa.. paa.. Pa'iem"

"Oooh... halo Pa'iem.. kamu kedinginan yah?" Dia mengira mungkin cewek ini terlalu kedinginan sampai bergetar begitu.
Maka cowok itu seperti cowok pada umumnya.. Melepas jaket yang Melekat ditubuhnya.. lalu, Menaruhnya ditubuh PapanBH yang kedinginan.

Meski PapanBH tau kalau Jaket itu dua kali lebih basah dari bajunya sendiri tapi dia rela dipersakit oleh dingin beku... Dia sudah dihangatkan Oleh kebaikan hati sang pangeran...

"Beerrrrrr... te.. te... Terima...kacih.. acu... I...ini.. angat yak.. acuh.."

"Iya... untung aja aku bawa jaket cadangan"
Cowok itu mengeluarkan jaket hujan yang tebal dari balik motornya dan memakainya..

"Haaaaah.. Hangatnya.."

Dan badai terus Berguncang... sampai 3 Jam berikutnya..

Keesokan harinya PapanBH terbangun dirumah sakit karena ditemukan mematung tak bergerak di pinggir jalan.

Tobe Continue...

Dikung And The Kampret GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang