ENAM: AKU TIDAK APA-APA

7.4K 182 0
                                    

Actually i like writing in someone's perspective, it's easier for me 😋. But i like to challenge myself, so i gave it a try.

_________________

Hari ini pelajaran pertama adalah pelajaran olahraga. Cherry datang mengenakan syal dan meminta izin untuk tidak mengikuti pelajaran olahraga. Ia beralasan kalau ia sedang tidak enak badan. Melihat kondisi Cherry, Pak Albert memperbolehkan Cherry tidak ikut pelajaran olahraga.

William memperhatikan Cherry dari jauh dan menghampirinya. "Ada apa?" Tanyanya.

"Tidak apa-apa, hanya sedikit tidak enak badan saja" jawab Cherry singkat.

"Apa kamu sudah minum obat?" Tanya Robert yang datang tiba-tiba menghampiri Cherry dan William.

Cherry terdiam, dia merasa canggung berbicara dengan Robert. Sudah beberapa hari ini dia tidak berbicara dengannya. Cherry mengangguk.

"Baguslah" kata William sembari meninggalkan Cherry.

Robert masih memperhatikan kondisi Cherry. "Kalau keadaanmu memburuk, aku bisa mengantarkanmu pulang. Aku akan minta ijin langsung ke Pak Albert." katanya sembari memeriksa suhu di dahi Cherry.

Cherry cepat-cepat memindahkan tangan Robert. "Aku tidak apa-apa kok, pergilah. Aku cuma butuh beristirahat. Aku akan beristirahat di kelas"

Robert akhirnya mengangguk dan ia segera pergi meninggalkan Cherry untuk mengikuti pelajaran olahraga.

Cherry kembali ke kelas dan duduk disana seorang diri. Ia menaruh kepalanya diatas meja. Ia menghadap ke jendela dan menitikkan air mata lalu memejamkan matanya.

Cherry membuka matanya, ia berada di UKS. Ia sedang terbaring disana. Entah apa yang terjadi kepadanya, ia tidak ingat. Ia hanya ingat kalau tadi ia sedang duduk di kelas.

Cherry menoleh, ia melihat William sedang duduk disampingnya.

"Kenapa aku ada disini?" Cherry bertanya kepada William sambil berusaha untuk duduk, William membantu Cherry untuk duduk.

"Aku kembali ke kelas untuk mengambil air minum saat kutahu kamu sudah pingsan" jelas William.

Cherry mengerti, lalu mengangguk. "terimakasih" ucapnya dengan tulus.

"Ada apa dengan dirimu, kenapa ada lebam di lehermu?" Tanya William.

Cherry kaget, ia langsung memegangi lehernya. Ia dengan bingung mencari syalnya. William menunjukkan syal Cherry yang ada ditangan kanannya. "Apa ini yang kamu cari?"

Cherry langsung merebut kembali syal itu dan memakainya.

"Kamu masih belum menjawab pertanyaanku" paksa William.

Cherry terdiam, ia tidak mau menjawab pertanyaan William.

"Aku yakin itu bukan luka biasa, aku juga pernah melihatnya di tubuhmu waktu itu. Itu luka pukulan-kan?" Tanya William.

Lagi-lagi Cherry tidak menjawab pertanyaan William, ia hanya terdiam. "Siapa yang melakukan itu kepadamu?" Tanyanya lagi.

"Hal itu tidak ada urusannya denganmu" jawab Cherry singkat dan ketus.

"Lagi-lagi kamu berkata seperti itu. Baiklah kalau kamu tidak mau mengatakannya. Terserah padamu saja" William menyerah, ia tahu kalau Cherry tidak akan mengatakan kepadanya.

Sarah, Caca dan Luna tiba-tiba masuk ke dalam ruangan Cherry, mereka terlihat sangat kuatir dan langsung menanyakan keadaan Cherry. Cherry meyakinkan mereka bahwa dia baik-baik saja.

Robert menyusul mereka dan masuk ke dalam ruangan. Ia mengatakan kalau ia sudah meminta izin untuk membawa Cherry pulang. Cherry diperbolehkan istirahat di rumah dan tidak mengikuti pelajaran selanjutnya. Cherry mengangguk, ia berterima kasih dan berkata kalau ia akan segera pulang.

Robert memaksa untuk mengantarkan Cherry, meskipun Cherry berkata kalau ia bisa pulang sendiri.

William menatap Cherry dan memberikan obat kepada Cherry. "Itu obat pereda sakit, minumlah sehabis makan 3x sehari sampai sakitnya hilang". Lalu pergi meninggalkan ruang itu.

Cherry memperhatikan kepergian William, tapi William tidak menoleh lagi. Robert dan teman-temannya mebantu Cherry berdiri. Robert mengantarkan Cherry pulang.

"Terima kasih" ucap Cherry pada Robert. Mereka sudah sampai di depan rumah Cherry. Robert dan Cherry pulang bersama menaiki taxi.

"Cher" panggil Robert pelan.

Cherry menghentikan langkahnya dan menoleh kearah Robert. Ia tidak mengatakan apapun, mereka berdua terdiam sejenak.

Robert kemudia menggeleng sambil tersenyum seperti hendak mengatakan sesuatu tapi tidak jadi. "Istirahatlah" katanya.

Cherry mengangguk "aku masuk dulu" pamitnya.

Cherry langsung masuk ke dalam rumah dan pergi ke kamarnya, ibunya sedang tidak ada di rumah. Cherry duduk di atas tempat tidurnya, ia membuka tasnya dan mengambil obat yang William berikan padanya tadi. Ia hanya memandangi obat itu. Pikirannya entah melayang kemana, ia mulai menangis lagi sembari meminum obat tersebut.

________________

Author's message:

Wahh, sepertinya Cherry sudah mulai memperhatikan William. Setidaknya Cherry sudah tidak menghindari William lagi.

Sebenarnya William cemburu melihat kedekatan Robert dengan Cherry? Atau ia kecewa karena Cherry tidak mau bercerita kepadanya?

[END] Cerita Cherry (Done First Editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang