"Kyaaaaa....... "
Suara teriakan terdengar dari kamar dengan tulisan 'sasuke dilarang masuk' yang tergantung didepan pintu tersebut. Membuat seisi penghuni rumah berlari kearah kamar itu.
Tokk... Tokkk... Tokkk..
"Sakura ada apa? Buka pintunya sekarang"
Kata seorang pria paruh baya dengan nda yang panik sambil berusaha membuka pintu kamar sakura.
"Apa yang terjadi? "Tanya seorang wanita paruh baya yang baru sampai ditempat ditempat itu.
"Entahlah... SAKURA BUKA PINTUNYA SEKARANG!! "
"SAKURA KAU BAIK-BAIK SAJA? "
"AAHHHHHH...tou-san, kaa-san help me.."
mendengar perkataan sakura membuat kedua orang tuanya khwatir, tanpa pikir panjang ayah sakura langsung mendobrak pintu tersebut kemudian berlari masuk bersama istrinya kedalam kamar sakura melihat apa yang terjadi pada anakanya
.Ibu dan ayah sakura langsung menghelah nafas dalam-dalam saat melihat anaknya yang berdiri didepannya.
"Otou-san, okaa-san. Lihat apa yang terjadi pada rambutku" mengacak rambutnya yang berdiri keatas seperti rambut singa.
"Ahh..kau bikin kaget saja, tenang saja Kaa-san akan membawamu ke salon sebentar"
"Hnn... Kau membuat kami jantungan saja, lain kali jangan kau ulangi, atau tou-san akan membuatmu botak"
"Arrggg... Tapi ayah... Ini sangat darurat lihatlah keadaanku... Arrggg" berjalan keluar kamar meninggalkan kedua orang tuanya.
Sedangkan ayah dan ibunya hanya tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan Putri semata wayangnya itu, yang masih saja bertingkah seperti anak-anak.
"Kau mewariskan sifat yang jelek pada anakku"
"Haa...biarkanlah dia, dia juga akan dewasa nanti dan tentu saja dia mirip denganku diakan anakku. Dan sangat disayangkan dia tidak mewarisi sifatmu sama sekali,apa benar kau ayahnya?" kata istrinya tersenyum berjalan keluar kamar.
"Apa kau bilang? Heii.. Kemari kau"
.
.
.
.
Ditempat sakura, ia sedang berjalan menuju rumah yang berada tepat disamping rumahnya. Ia langsung membuka pintu rumah itu tanpa takut penghuni rumah akan marah akan kelakuannya. Sakura terus berjalan masuk kedalam rumah hingga akhirnya ia bertemu dengan sang pemilik rumah.Sang pemilik rumah kaget melihat penampilan sakura sekarang, ia sudah tau bahwa itu sakura dengan caranya membuka pintu yang seenaknya masuk rumah orang tanpa bersuara berbeda dengan kedua orang tuanya yang pasti akan mengatakan 'tadaima' saat sampai dirumah.
"Kau kesambet listrik dimana? "
"Arrrggg....aku berusaha memperbaiki rambutku malah seperti ini, kau harus mengantarku kesalon sekalian jalan-jalan dan beli sesuatu"
"Tentu tapi kau bawa uang kan? "
"Pakai uangmu saja dulu nanti aku kembalikan"
"Kau tidak pernah mengembalikan uangku sakura"
"Sasuke ayolahhh... "
"Haaa... Baiklah.. Baiklah.. "
Yaahh... Beginilah kehidupan mereka, mereka bertingkah seperti saudara kandung akibat mereka yang selalu bersama dari kecil hingga sekarang. Ibu dan ayah sasuke mengenal baik bahkan menganggap sakura anaknya sendiri begitupun sebaliknya.
"Kenapa kau tidak bersama ibumu? "
"Emangnya kenapa kalau aku tidak mau? "
"Pasti kau hanya modus ingin bersama denganku kan"
KAMU SEDANG MEMBACA
don't [Short story]✔
Fanfiction"agar kau tak merasakan kesakitan yang sedang di sandiwarakan oleh dunia"