ujung tanduk

2.7K 459 36
                                    

berasa ngalamin dejavu, sekarang wonwoo udah sibuk lagi spamchat mingyu.

kenawhy? because, setelah ribut di kantin tadi, mingyu ilang gitu aja. kayaknya sih cabut dari sekolah. dan, disinilah seorang jeon wonwoo berada.

di rumah hoshi, anti bocor squad ngumpul. jangan lupa, min lisa. sebenernya udah lama sih namanya anti bocor, tapi karena mereka semua bobrok, sering ganti nama.

tapi, nama resminya cuma anti bocor. di ruang main rumah hoshi, duo jun ada di kanan kiri wonwoo. pemilik rumah lagi bikin sirup di dapur, jennie sama umayu ngerjain pr fisika.

"minuman datang," langsung pada berdiri, nyamperin hoshi yang dateng bawa baki.

hoshi geleng - geleng pelan, "santai, woe! tumpah ke bawah gua usir kalian."

"buset, ngeri." jawab junhoe yang sekarang sibuk sama ps tiga punya hoshi. sementara jun, nonton anime dilaptop hoshi, katanya dia mau belajar jadi pecinta anime kalem.

hoshi duduk di samping jun, "ecchi ato hentai, jun?"

"sabeb, hentai sabi lika." sahut jun.

wonwoo cuma diem di atas sofa, natap kosong temen - temen dia. masih beneran ke rasa dan berbekas buat nginget ulang semua fakta yang dia alamin. mingyu yang besok secara dadakan mau tunangan sama sahabat dia sendiri.

sekali lagi,

S A H A B A T.

nunduk, nangis diem - diem. berusaha nyembunyiin suara isakan dia, di gigit keras bibir bawahnya sendiri. sampe akhirnya satu isakan lolos, ngebuat temen - temennya noleh ke wonwoo.

"wonwoo, jangan nangis, ih." jennie bangun dari acara tengkurep sembari ngerjain tugas dilaptop bareng umayu.

wonwoo tetep nangis, bahkan lebih histeris. "wonu!"

jennie meluk wonwoo lagi, ngusap lembut kepala wonwoo. hoshi juga ngedeket, ambil posisi di sebelah kiri wonwoo duduk. "won, sia - sia air mata lu."

"nanti aja nangisnya kalo mingyu nikah sama lisa. bahagianya sama gua dah," kata junhoe enteng, yang di bales sama tempelengan maut jun.

"sue lu, ned. gak tau gebetan gua lagi sedih apa?" kata jun setelah nempeleng junhoe.

junhoe natap kesel ke arah rivalnya ini, "kan namanya juga usaha, jun."

"selama janur kuning belum melengkung." ucap duo jun berbarengan.

jennie balik lagi ke umayu. wonwoo udah lebih tenang, hoshi ngegenggam tangan wonwoo. "kan tujuan anti bocor kesini buat seneng - seneng, won. buat ngehibur elu juga, jadi jangan nangis."

"gak bisa, hosh." jawab wonwoo sembari nunduk, ngeremat jemari dia yang ada di genggaman hoshi.

"gua tau ini berat banget buat lu, belum ada sebulan pun sama mingyu. boleh aja lisa yang jadi tunangannya. tapi yang nikah sama mingyu itu elu," hoshi senyum lima jari. ngebuat mata sipit dia makin ilang.

wonwoo meluk hoshi erat, "hosh, gua harus gimana?

yang ditanya ngelus punggung wonwoo. "sebahagia lu aja, won. gua gak bisa liat lu terus nangis begini," jawabnya.

"ochi, gua kayaknya--













































-harus dengerin apa kata mingyu."

♣♣♣

"cheol, gua mau mati aja, cheol."

"lebay lu, bego. adepin aja dulu, ming. nanti bakal ada pencerahan, kok." seungcheol nepuk - nepuk bahu mingyu.

mingyu batuk - batuk, matiin rokok dia. di teken ke asbak, "gua gak mau pisah sama nonu."

"siapa yang pisah, pekok? hubungan lu baru di ujung tanduk doang." kata seungcheol enteng.

"namanya darurat juga, gobs!" mingyu nyenderin kepala dia di kepala kursi.

seungcheol natap nanar mingyu. "miris amat sih, ming."

"ngomong - ngomong, cheol. kita udah lama gak nongkrong di warung toge sembari ngerokok," mingyu ketawa kecil.

"kan elu ngehormatin wonwoo yang gak suka rokok, jugaan kalo ngerokok pas cipokan jadi bau." seungcheol ketawa kecil.

mingyu nangguk, "kalo sekarang sih gua gak peduli. seandainya jadi sama lisa, toh gua gak bakal cipokan juga sama dia."

"tai ledik, kali. cowo macem lu gak bakal cipokan sama lisa, biarpun lu gak suka sama dia juga, namanya bakal tinggal serumah. palingan disikat kalo sange." seungcheol berdecih.

cowo tan itu ketawa miris. siapa aja yang liat kondisi dia, udah kea orang gelandangan kelaparan. pokoknya memprihatinkan, "cheol gua mau balik."

"yaudah," jawab seungcheol.

mingyu balik dari warung toge, wonwoo juga balik dari rumah hoshi. setelah duo jun ribut tentang siapa yang harus nganterin dia, akhirnya jadi lah wonwoo dianter hoshi. biar aman kalo kata hoshi.

"makasih, chi." wonwoo ngelambai.

hoshi nyengir, "balik dulu, won. salam buat emak lu."

wonwoo masuk ke dalem rumah. nyapa si bunda yang lagi nonton drama sama jungkook, tissue berserakan. ibu dan anak itu terharu nonton serial drama yang ada di depan mereka.

"kakak? kok matanya sembab gitu?" pertanyaan bunda, ngebikin jungkook natap, merhatiin wonwoo yang sekarang masang muka bak tersangka narkoba.

dia gelagepan, "tadi ketabrak kasur hoshi, bun."

"ohh, gitu." wonwoo ngedesah lega begitu bundanya yang berotak agak ekhem itu percaya sama kata - kata gak masuk akal dia. dan sekarang bundanya sibuk lagi sama drama.

beda sama jungkook yang natap wonwoo seolah minta penjelasan. wonwoo ngangguk sebagai jawaban buat adek kesayangan dia ini.

cowo yang saat ini lagi broken heart itu masuk ke dalem kamar dia. setelah selesai ganti pakaian, pintu kamar diketuk dari luar, "masuk."

"kak, lu kenapa?" tanya jungkook to the point.

wonwoo nepuk kasur disebelah dia, ngisyaratin jungkook buat duduk. jungkook nurut.

"hubungan gua sama mingyu udah gak pasti, kuk." wonwoo diem sejenak, berusaha netralin nafas dia yang udah menggebu, pertanda dia mau meledak lagi.

jungkook yang ngerti, langsung aja ngusap tangan wonwoo. "gak papa, kak. cerita aja sama gua kea biasanya."

"dia, kim mingyu, kuk. pacar gua, mau tunangan sama lisa, lalisa. sahabat gua sendiri."

tbc

OIYA LUPA MAU NGUCAPIN HEPI 2K+ READERS DAN 1K+ VOTE YA. MAKASIH. DI SPAM KOMEN YA, KAN AKU UDAH FAST UPDATE YAKAN. HEHEHEH.

pejuang cinta | meanie ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang