Malam yg kian meruncing masih tak kuasa membuat tubuhku untuk beranjak meninggalkan tempat ini.
Jam sudah menunjukkan pukul 23.45 namun aku masih saja bersujud di rumah suci ini,bermandikan kristal-kristal bening yg masih terus setia mengalir dari kedua manik mataku.
Dan andaikan saja ada cermin di sini aku pasti sudah takut melihat bayanganku sendiri,aku tak tahu seperrti apa rupaku saat ini,karena kurasa mata ini mulai bengkak dan perih...
Tapi hatiku jauh lebih perih,jika mengingat semua peristiwa itu..
Semua hal yg pernah aku lakukan di negeri para pemilik kulit putih dan bermata sipit itu, "Formosa",
aku sungguh malu pada diriku sendiri,dan terlebih,aku malu kepada Tuhanku...
"Jaga diri baik-baik nduk,kamu berangkat dalam keadaan baik,maka kamu harus pulang dalam keadaan yg lebih baik nduk,ingat pesan ibu baik-baik,"Kucium sekali lagi pemilik wajah teduh itu, dan kupeluk tubuhnya semakin erat,seakan enggan sedetikpun aku melepaskannya,dan kami berdua bertangis-tangisan semakin haru. Bapakku yg sedari tadi hanya diam menyaksikan adegan ibu dan anak ygbertangis-tangisan,akhirnya angkat bicara juga "Sudah,sudah bu!! tiga tahun itu tak akan lama,Lani pasti bisa menjaga dirinya dg baik,kita doakan saja semoga semuanya lancar."Bapak mengelus punggung ibukku,dan ibuku mengangguk perlahan sembari menyeka wajahnya yg sembab.
11 Oktober 2008 akhirnya terbang juga aku ke negeri ini,negeri yg setauku banyak menjadi tujuan para TKI,
karena Taiwan menjanjikan "gaji yg tinggi".