Satu

20 4 2
                                    

“aaa ya.!!gabchagiyaa.!!”

‘mian mian’

“dasar hantu..ish..”

Hantu? Ya begitulah hidupku,tak lepas dari hantu, wae? Karena aku memiliki kelebihan dapat melihat makhluk halus, like, hantu, gosh, setan, dan sejenisnya. Seperti saat ini, aku sedang dalam perjalanan menuju sekolah, tepatnya aku melewati gang sepi yang terdapat rumah kosong, disitu banyak sekali penghuni alam lain, ya memang aku terbiasa dengan hal seperi itu, tapi kalau mereka datang secara tiba-tiba bagaimana aku tidak kaget.aku mendapat kelebihan ini dari appa, dirumah aku dan appa yang memiliki kemampuan ini, eomma dan oppaku tidak punya. Tidak jarang juga aku dan appa membantu arwah-arwah tidak tenang , tapi akibatnya banyak arwah yang datang ke kami untuk membantunya.

A dwaeseo, aku sudah sampai di sekolah. Banyak anak yang bergerombol, datang ke sekolah bersama. Dan aku, sendiri, ya benar, aku sendiri, wae? Aku tidak ingin punya teman, wae ddo? Karena mereka akan berpikir bahwa aku gila, ya tidak lain karena kehadiran hantu-hantu yang mengajak ku berinteraksi. Ya walaupun aku sendiri, tetapi aku bukan korban bully, karena aku termasu murid teladan, hehehe.
Aku pun masuk ke kelas, seperti biasa, suasana kelas sangat gaduh, menurutku pasar cheongdamdong pindah ke sini. Kebetulan tempat dudukku agak belakang, dekat jendela, dibawah AC pula, sungguh nyaman, tapi AC hanya dinyalakan saat mulai pelajaran ke 5 sampai pulang, dan kalau cuaca sangat panas.

Aku dengar hari ini, pelajaran pertama sampai ke tiga kosong, karena gurunya pengarahan di luar kota, apa ada tugas? Atau jam maju? Atau tambahan? Semoga saja ada tugas. Tak lama..

KRIIING*anggap aja suara bel*
Semua siswa berhamburan masuk ke dalam kelas. Tapi tetap saja mereka ramai. Aku hanya menatap ke luar jendela. Kulihat taman yang sepi, damai rasanya, tetapi ada sesautu dipohon beringin di depan taman. Ku lihat sesosok perempuan memakai seragam yan sama denganku, a molla, mungkin itu arwah siswa sini. Tiba-tiba..

“Ya, sheira..”

“ne wae yeri-ah?” kejutku

“neo mwoya, apa yang kau lihat sampai tidak berkedip?” yeri

“a eobseo..” jawabku

“a dwaesseo, kau bawa earphone berapa?” yeri

“du” jawabku singkat

“apa aku boleh pinjam satu?” yeri

“geureom, wae aniya, chamkanman ne..”

Aku pun mengambikan earphone dari tas ku dan memberikannya pada yeri
“cha, igeo..”

“gomawo, kapan aku kembalikan?” yeri

“terserah kau saja, kau bawa dulu tak apa, aku kan masih ada”

“eoh geurae, gomawo, halgge” yeri

“eoh”

Aku memutuskan untuk tidur saja, toh tadi ssaem bilang hari ini jamkos

Skip

KRIIIING*anggap aja bel*
Bel istirahat pun berbunyi, aku pun bangun dari tidurku dan mendapati kelas sudah kosong. Kulihat ponselku, ada satu pesan masuk

From: Yonghwa
sheira, gomawo bukunya, kami istirahat dulu, mian meninggalkanmu dikelas sendiri, karena kau masih tidur..

oh iya tadi teman-temanku meminjam buku tugas ku dan mwo, mereka meninggalkanku di kelas, tapi kenapa belum ada yang kembali, a molla lebih baik aku balas dulu pesan ini

To Yonghwa:
Gwaenchana araseo

Tiba-tiba

“YA!!!”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't Forget MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang