Tae Woon menatap Eun Ho yang tersenyum didepanya, lalu meminta agar jangan tersenyum seperti itu karena membuat Jantungnya berdebar. Eun Ho terlihat binggung, keduanya saling menatap dan Tae Woon memberanikan diri untuk mendekat. Eun Ho terlihat makin gugup sampai akhirnya saat Tae Woon semakin mendekatkan bibirnya.
"Hei... Jangan.. main-main begitu." Ucap Eun Ho memalingkan wajahnya.
"Aku tidak main-main. Apa Kau tidak lihat? Aku sungguh-sungguh sekarang." Ungkap Tae Woon sengaja agar Eun Ho bisa melihat matanya.
Eun Ho seperti tak bisa berkata-kata lagi dan langsung memilih untuk segera pamit pergi melewati hujan. Tae Woon pun mengejarnya.
Byung Goo dan Tae Woon bertemu di cafe. Tae Woon mengatakan kalau ini cerita temannya. Byung Goo memastikan kalau teman Tae Woon baru saja menembak seorang cewek, tapi setelahnya suasana malah jadi canggung.
"Ya. Haruskah dia bilang itu hanya bercanda.. dan meminta si cewek melupakannya?" ucap Tae Woon.
"Kau kan bukan tipe orang yang suka menarik apa yang sudah kau katakan." Kata Byung Goo.
Tae Woon pikir benar juga lalu tersadar.
"Astaga, yang benar saja! Sudah kubilang ini bukan ceritaku. Ini curhatan temanku." Tegas Tae Woon mencoba menyangkal.
Byung Goo pun bisa mengerti saja.
"Kenapa kau sensitif sekali? Tapi Pokoknya, mereka akan sangat canggung nantinya. Cobalah untuk tidak bertemu dia. Berpapasan...akan membuat semuanya jadi semakin canggung." Ucap Byung Goo.
"Apa yang harus dilakukan temanku agar tak bertemu dengan cewek itu?" tanya Tae Woon.
"Dia harus berangkat ke sekolah pagi-pagi sekali...atau siang-siang sekali agar mereka tidak saling jumpa." Kata Byung Goo.
Tae Woon mengangguk mengerti.
"Soal temanmu.. Dia sangat menyedihkan, Kenapa dia minta saran kencan padamu? Kehidupan cintamu sendiri saja tidak beres. Apa temanmu itu bodoh? Apa Dia itu tolol atau otak udang ?" kata Byung Goo
Tae Woon terlihat kesal lalu mengumpat Byung Goo "Hei. Apa kau ingin mati?"
Byung Goo hanya bisa mengaku kalau minumanya enak. Tae Woon pun menyuruh Byung Goo agar minum saja kalau enak.
Eun Ho juga berbaring di kamar tidur mengingat saat Tae Woon menatapnya, lalu berkata kalau "Jangan tersenyum seperti itu. Jantungku berdebar." Saat itu juga Eun Ho merasa gelisah sendiri & langsung bergulingan di atas selimut lalu terjatuh. Kakaknya masuk ke dalam kamar ingin meminta uang 10 dollar tapi melihat adiknya yang jatuh di lantai dengan selimut.
"Apa yang kau lakukan? Kau. Kenapa pipimu memerah? Apa yang kau pikirkan?" ucap Tae Sik. Eun Ho mengelengkan kepala mencoba menyangkalnya."Kenapa? Apa ada seseorang yang bilang suka padamu?"kata Tae Sik bisa menebaknnya. Eun Ho pikir bukan seperti itu.
"Lagian dia tidak mengajakku pacaran" kata Eun Ho merasa Tae Woon hanya main-main saja.
"Jangan terlalu kelihatan senang kau." Pesan Tae Sik. Eun Ho binggung bagaimana bisa tak melakukanya karena semuanya malah jadi canggung.
"Jadi benar ada yang bilang suka padamu." Kata Tae Sik lalu keluar dari kamar berteriak memberitahu ibunya kalau Eun Ho sedang berkencan dengan seseorang. Eun Ho langsung mengejar kakaknya tapi badanya yang dibalut selimut tak mudah untuk mengejarnya.
Pagi Hari, Eun Ho keluar kamar dan buru-buru pamit untuk pergi ke sekolah. Ibunya binggung melihat anaknya yang pergi lebih cepat bahkan belum sarapan. Tuan Ra keluar kamar dan ikut bergegas pergi, Nyonya Kim makin binggung dengan keduanya yang pergi pagi-pagi sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
School 2017
FantasíaRa Eun-Ho yang diperankan oleh Kim Se-Jeong merupakan siswa SMA yang berusia 18 tahun dengan nilai yang sangat buruk. Dia memiliki kepribadian yang cerah akan tetapi dia salah dituduh sebagai siswa yang buruk. Ra Eun-Ho bermimpi untuk memasuki sebua...