Malam pun telah tiba, aku menunggu kedatangan Kakashi dan Guy yang berjanji akan datang kerumahku.
"Sebenarnya.. Apa yang ingin mereka bicarakan padaku?" gumamku dalam hati.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dan suara yang memanggil namaku. Aku membuka pintu, dan kudapati Kakashi dan Guy sudah datang."Kalian sudah sampai? Baiklah ayo masuk!", perintahku.
"Apa kau lama menunggu?", tanya Guy.
"Tidak juga. Aku sedang menyiapkan sedikit makanan untuk kalian nanti", jawabku."Kirana, kenapa sifatmu jadi berubah sekali? Tidak biasanya kau menjadi angkuh seperti ini.", seru Kakashi.
"Yah, beginilah aku yang sebenarnya. Saat bersama tim 7, aku hanya berusaha untuk menutupi semua ini dari kalian. Dan juga, kediaman ini seperti memberikan kesan tersendiri padaku", jawabku sambil menyuguhkan makanan kecil dan teh."Yah, begitulah Kirana. Semenjak Raito meninggal kediaman ini menjadi sangat sunyi.", sahut Guy.
"Sebenarnya, aku sudah tidak betah tinggal disini. Tapi, mau bagaimana lagi aku tidak punya keluarga lagi selain Uchiha, itupun semuanya sudah lenyap", sahutku."Oh ya, sebenarnya apa yang ingin Sensei bicarakan denganku?", lanjutku.
"Uh.. I.. Itu yah?? Huft.. Baiklah. Kirana, ini soal Mira", sahut Guy."Sensei, tidak baik membicarakan orang yang sudah meninggal.", seruku.
"Mira belum meninggal", sahut Kakashi.
"A.. Apa?!!"
"Sensei, aku minta padamu, tidak perlu mengarang cerita tentang Mira. Apa kau sedang bercanda, huh? Mira itu sudah meninggal sejak lama!", hardikku."Aku serius! Mira memang masih hidup", seru Kakashi.
"A.. Apa?!! Tidak mungkin! Jika kalian kesini hanya ingin membicarakan tentang hal yang sudah lama mati, lebih baik kalian pergi dari sini. Ini sama sekali tidak lucu!!", gertakku."Kirana, apa yang dikatakan oleh Kakashi itu benar. Mira memang masih hidup. Sekarang, dia ada di Kirigakure dan menjadi tahanan yang hanya dimanfaatkan kemampuan ninja medisnya.", seru Guy.
"Jadi, selama ini.."
"Benar, selama ini Mira masih hidup.", seru Guy.
"Jika Mira masih hidup, berarti apa yang terjadi sebenarnya pada waktu itu? Jawab aku, Guy-sensei!!" hardikku."Maafkan aku, Kirana. Aku tak bisa menceritakan yang sebenarnya kepadamu saat itu. Baiklah, kali ini akan kuceritakan yang sebenarnya padamu"
"Pada waktu itu, aku dan bala bantuan baru sampai ditempat kau dan Mira berada. Saat kami mendekat, kami melihatmu sudah keadaan tak sadarkan diri. Dan saat aku berusaha menyelamatkan Mira, tiba-tiba seorang shinobi Kirigakure mengambil tubuh Mira yang sedang lemas. Dia mengancam kami agar kami tak mendekat, dan jika kami mendekat maka nyawa Mira sebagai taruhannya. Kami hanya bisa diam, kami benar-benar tak bisa berbuat apa-apa. Tiba-tiba, shinobi itu melemparkan bom asap didepan kami. Dan saat asap-asap dari bom tersebut menghilang, kami sudah tidak melihat shinobi itu dan Mira. Kemungkinan, Mira dibawa ke desa Kirigakure.", jelas Guy.
"Kenapa Sensei tidak memberitahuku sejak awal? Jika Sensei menceritakannya dari awal, aku.. Aku pasti akan menyusulnya!!", gertakku.
"Pada saat itu, situasinya tidak memungkinkan Kirana. Kau masih terluka dan sementara kemampuan dari shinobi-shinobi itu sangatlah jauh berbeda.", seru Guy.
"Tapi, setidaknya Guy-sensei harus memberitahuku kejadian yang sebenarnya. Bertahun-tahun, aku hidup dalam kesepian dan dihantui rasa penyesalan. Apakah Guy-sensei tak memikirkan betapa sulitnya hidupku?!!", hardikku.
"Kirana, tenangkan dirimu. Kami tahu, masa hidupmu begitu sulit. Karena aku, juga mengalami hal yang sama sepertimu. Kedua temanku tewas saat menjalankan misi.", sahut Kakashi.
"Maafkan aku, Kirana. Sebenarnya, pada saat itu aku ingin menyusup ke Desa Kirigakure dengan tujuan untuk menyelamatkan Mira. Tapi, kami juga berpikir, kalau kami melakukannya dalam waktu dekat, tentunya mereka akan memperketat penjagaan. Dan pastinya, mereka juga akan menyembunyikan Mira.", ujar Guy.
"Benar Kirana. Dan kemarin, saat aku, Guy, dan Asuma menjalankan misi ke Kirigakure, kami tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Saat disana, kami melihat Mira sedang dibawa oleh dua orang shinobi.", ujar Kakashi.
"Nani?! Sou desuka. Maafkan aku, Guy-sensei. Aku benar-benar tidak tahu kalau kau sangat perduli denganku.", ujarku.
"Tidak apa-apa. Aku mengerti Kirana, kau pasti sangat tertekan melewati masa-masa yang sulit ini.", sahut Guy."Bagaimana keadaannya?", tanyaku.
"Dia baik-baik saja. Hanya saja, shinobi dari Kirigakure tidak memperlakukannya seperti manusia. Mira hanya diberi makan 1 kali sehari dan selalu dipaksa untuk menyembuhkan shinobi Kirigakure yang terluka secara paksa.", seru Kakashi."Benar-benar biadab!! Mereka benar-benar tidak tahu berterima kasih. Aku tidak bisa menerimanya, Mira adalah temanku.", seruku.
"Maka dari itu kita harus menyelamatkannya. Kita tidak boleh membiarkan Mira terus menderita", ujar Guy.
Aku hanya bisa menangis, aku benar-benar menyesal kenapa aku begitu bodoh dan lemah.
"Aku tidak tahu, apakah aku bisa menyelamatkan Mira. Aku ini lemah, aku tidak yakin kalau aku bisa menyelamatkannya.","Pasti kau bisa, Kirana. Kau itu shinobi yang hebat. Kau harus mengobarkan semangat jiwa mudamu", seru Guy.
Aku terdiam sejenak memikirkan Mira. Pikiranku benar-benar kacau.
"Sensei, aku ingin sendiri. Bisakah sensei berdua pergi dulu?"
"Baiklah, aku mengerti perasaanmu. Pasti kau belum sepenuhnya percaya pada kenyataan ini.", sahut Guy. Kemudian Kakashi dan Guy pergi dari kediamanku.Takdir? Kenyataan? Sudah kedua kalinya aku terpuruk dengan yang namanya takdir dan kenyataan. Mira memang masih hidup, dan itu membuatku senang. Tapi, aku ragu. Aku tidak yakin kalau aku bisa menyelamatkannya.
"Raito-sensei, apa yang harus aku lakukan? Tolong bantu aku?", gumamku dalam hati. Tak lama kemudian, aku merasa begitu lelah. Perlahan aku menutup mataku dan tertidur lelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ The Real Uchiha (END)
PertualanganKirana, seorang gadis sederhana yang telah ditakdirkan untuk menjadi seorang uchiha. Tapi, menjalani hidup sebagai uchiha sepenuhnya bukanlah keinginannya. Ini cerita and karya pertama yang Author bikin. Kalau banyak jeleknya, mon maap yakk. Arigato...