Prolog ( Revisi )

7.4K 143 3
                                    

Assalamualaikum..

kita bertemu lagi dengan versi revisi yang Insya Allah akan ada perubahan di dalam ceritanya. semoga versi revisi ini tidak mengecewakan kalian yaaa....

jangan lupa vote dan komentarnya yaaa :)... spam komentar juga ga papa :)

Prolog

"Bunda..."

"Bunda..." Panggil gadis kecil berusia 4 tahun yang keluar dari kamarnya sambil menyeret boneka beruang berwarna coklat yang ukurannya jauh lebih besar dari tubuhnya.

"Bunda..." panggilnya lagi berjalan kearah dapur sambil celingak - celinguk.

"Bunda mana sih ... aku mau main," risau gadis kecil berkulit putih ketika melihat bundanya tidak ada di dapur, ia berlalu menghampiri Kakaknya.

Sementara diruang tengah anak lelaki berusia 6 tahun sedang duduk di sofa, ngemil kacang sambil menonton kartun kesukaannya yaitu dua bocah kembar botak yang berasal dari negeri jiran.

"Kak DAPPAAA, " teriak gadis kecil itu yang tidak lain adalah adiknya yang berlarian kearahnya masih dengan boneka beruang besar yang diseretnya.

"Kia, udah dibilangin panggil kakak Daffa bukan Dappa," Sahut Daffa tidak terima karena adiknya belum bisa memanggil namanya dengan benar.

"iya maap." Kia menunduk memeluk bonekanya.

"Kia lagi caliin Bunda, tapi ga ada," lirihnya.

"Bunda sama ayah lagi bantuin orang pindahan di sebelah rumah kita." Jawab Daffa mengubah posisi duduknya menjadi tidur.

"Kak Dappa Antelin Kia yaa," pinta Kia.

"ga mau, Kakak lagi nonton."

"Kak Dappa antelin yaa,"pintanya lagi.

"kamu aja sendiri."

"Kak Dappa," rengek Kia melepaskan bonekanya menarik - narik lengan Daffa. Daffa hanya pasrah menuruti keinginan adiknya.

***

Ditempat lain, anak laki - laki berusia sama dengan Kia sedang duduk di ayunan halaman rumah baru yang akan ditempatinya. Dia terisak sedih, melihat barang - barangnya di angkut masuk oleh tukang angkut kedalam rumah bercat putih tersebut.

Sudah satu jam anak laki - laki tersebut duduk di ayunan, enggan masuk ke dalam rumah. Orang tuanya sudah membujuknya berkali - kali. Namun, ia tetap saja keras kepala tidak ingin masuk kedalam rumah tersebut. Anak itu ingin kembali ke rumah yang sudah ditempatinya sejak lahir.

Ia menghapus air matanya dengan kasar ketika melihat Daffa dan Kia datang memasuki halaman rumahnya.

"itu siapa Kak?" bisik Kia melirik tajam kearah anak lelaki tersebut.

"ga tau, ga kenal." jawab Daffa mengendikkan bahu.

Anak laki - laki tersebut akhirnya berlari memasuki rumah tersebut karena merasa takut dengan tatapan tajam Kia.

"MAMA, PAPA..."

"MAMA, PAPA..." Teriaknya berlarian memasuki rumahnya.

Semua orang yang berada didalam rumah tersentak kaget mendengar teriakkan dari anak tersebut, tanpa aba - aba anak lelaki tersebut berlari memeluk pinggang Kinan Feriska-Mamanya dan bersembunyi dibalik tubuh Mamanya.

"ada apa, Kin?" tanya Alya Almira-Bunda Kia dan Daffa. Kinan hanya mengendikkan bahu.

"Okky sayang, ada apa?" tanya Mamanya sudah berjongkok mensejajarkan tingginya dengan anaknya.

"di luar ada anak perempuan galak pelototin aku,"

"mana?"Tanya Raffa Elvando, konglomerat pemilik Elvando Group salah satu grup bisnis terbesar di Indonesia yang tak lain adalah Papa-Okky.

"Ayah, Bunda." panggil Daffa yang sudah berdiri di depan pintu bersama Kia.

"loh,,, Daffa, Kia. Kenapa kesini? disini masih berantakkan," Ujar Azka Atmaja-Ayah Kia dan Daffa menghampiri mereka. Azka Atmaja adalah salah satu pengusaha properti yang terkenal di pulau Jawa.

"Nah, itu pah.. itu.. anak perempuan yang galak," tunjuk Okky kearah Kia sambil bersembunyi dibalik tubuh Mamanya. Sementara Kia tetap cuek dan menatap Okky dengan tatapan galak.

"Kia, ga boleh gitu lihatnya." peringat Bundanya.

"dia aja cengeng, balu di lihatin aja udah nangis." sahut Kia ketus.

"Kia, ga boleh ngomong gitu." Ujar Ayahnya.

Raffa menggendong Okky berjalan menghampiri Kia dan Daffa. Sementara Okky buang muka menghadap belakang memeluk papanya dan semakin mengeratkan pegangannya dileher Papanya

"siapa nama kalian?" tanya papa Okky menekukkan lututnya mensejajarkan tingginya dengan Daffa dan Kia.

"Nama aku Daffa Hakim. Nama Om siapa?" salam Daffa.

"Nama Om, Raffa Elvando. Panggil aja Om Raffa, dan yang pakai jilbab itu..." tunjuk Raffa pada Istrinya tersenyum pada Daffa.

"Namanya Kinan Feriska, panggil aja tante Kinan," Daffa mengangguk paham.

Mata Raffa beralih pada Kia "putri cantik ini namanya siapa ?" Tanya Raffa mengusap pundak Kia dengan tangan kirinya.

"nama aku askia anindiya. dipanggil Kia." jawab Kia.

"Azkia Aninditya, Raf. Daffa dan Kia kakak adik." ralat Azka, Raffa mengangguk paham.

"kalau ini siapa?" Tunjuk Kia pada Okky yang masih mengeratkan pelukkannya.

"Namanya, Okky Prasetya Elvando. dipanggil Okky,"

"Okky salaman, kenalan sama Kak Daffa, dan Kia." ujar Papa.

"ga mau." Okky semakin mengeratkan pelukkanya dan membenamkan wajahnya di leher sang Papa.

" Okky, salaman." peringat Papa melepaskan pelukkan Okky. Okky mulai bersalaman dengan Daffa. Ketika ingin bersalaman dengan Kia, Okky masih ragu melihat Kia mengulurkan tangan .

Kia mengambil tangan kanan Okky" aku gak galak kok, kita temenan yaa." ujar Kia menunjukan senyuman merekahnya. Okky hanya mengangguk tanpa ekspresi.

************

Beda yaaaa sekarang hehehe... selamat membaca yang baru :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Penipu HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang