prolog

121 17 1
                                    

"Ya anak-anak, segitu saja yang bisa bapak sampaikan. Ada kurang lebihnya bapak mohon maaf. " kalimat akhir yang diucapkan Pak Bambang membuat siswa dan siswi SMA SATELIT kegirangan bukan main.
Pasalnya, sudah hampir 20 menit Pak Bambang ceramah saat upacara bendera.

Yap... Seperti biasa, di hari Senin semua sekolah melaksanakan upacara bendera, itupun yang dilakukan SMA SATELIT. SMA yang hanya bisa dimasuki oleh titisan albert enstein. Sapaan yang kerap diberikan oleh siswa SMA SATELIT untuk golongan siswa yang cerdas. Selain siswa yang mempunyai IQ diatas rata-rata, di SMA SATELIT adalah sekolah untuk kalangan orang yang berekonomi menengah keatas dan juga kalangan siswa berprestasi di bidang olahraga.  Seperti sepak bola, basket, tenis, dll.

Saat Pak Bambang akan memulai  pidato, semua siswa pasti hafal dengan kata-kata yang diucapkan Pak Bambang pada saat pertama kali "diam anak-anak, ini hanya  5 menit jadi dengarkan baik-baik" kalimat yang tidak boleh dipercaya oleh makhluk apapun. Setan sekalipun yang menghasut untuk berbohongpun tidak bolah mempercayai kata ajaib Pak Bambang itu.

***
Upacara telah selesai 10 menit yang lalu, semua siswa beranjak dari halaman depan sekolah ke kelasnya masing-masing untuk memulai menuntut ilmu.

"Mel, gue ke lab fisika dulu ya." pamit Zalfa sambil berlari saat ia ingat ada jadwal kumpul untuk persiapan olimpiade.

"Hmm... Ya kalo gitu gue ke kelas. "

Amel,  sapaan akrab  Melodi Graceva. Siswi SMA SATELIT yang saat ini duduk di kelas 10 ips 1 ini memang cukup terkenal. Anak dari Bapak Guntoro dan Ibu Sabina ini, memang sangat cantik. Walaupun masih kelas 10, tapi Amel sudah banyak membuat kakak kelas nya tergila-gila. Amel masuk ke SMA SATELIT ini dengan nilai UN nya. Keputusan besarnya adalah, saat penjurusan Amel sudah yakin akan keputusannya memilih IPS. Dia ingin sekali menjadi sejarawan. Ya memang itu adalah cita-cita langka yang masih ada di anak jaman sekarang . Amel mengikuti banyak ekstrakulikuler salah satunya adalah cheers. Dia wakil ketua cheers di sekolahnya. Amel punya seorang shabat yang setia dengannya. Zalfa Dinda Anugrah. Zalfa memang anugerah Tuhan untuk bisa menjadi sahabatnya. Mereka sahabatan karena dulu saat berumur 5 tahun rumah Amel dan Zalfa berdampingan. Tapi sekarang, Zalfa sudah pindah rumah karena papahnya mendapatkan rumah dinas dari kantor perusahaan. Walau begitu, komunikasi mereka tetap terjaga. Dan itu yang membuat mereka masih sahabatan sampai saat ini. Zalfa termasuk golongan siswa cerdas. Pasalnya Zalfa mengikuti ekstra OSN Fisika, kimia, biologi, ditambah Zalfa juga ikut robotik dan karya ilmiah remaja. Amel tak habis pikir dengan otak yang dipunyai Zalfa itu IQ nya pasti sangat tinggi. Sampai-sampai alat tes nya meledak karena saking pintarnya.

Hari ini, semua siswa dipulangkan lebih awal karena ada rapat dinas. Serentak semua siswa SMA SATELIT bahagia tam terkira.

"Ma, Amel pulang pagi. Bisa jemput gak? "

"Maaf, mama enggak bisa. Kamu pulang sendiri gak papa kan? "

Amel langsung membanting hp nya sampai-sampai jatuh ke lantai karena mama nya yang tidak bisa menjemputnya. Ini bukan pertama kali, tapi mungin selama hidup Amel tiak pernah dijemput atau diantar papa atau mamahnya. Pantas saja Amel sangat kesal.

Akhirnya Amel memilih berjalan kaki untuk pulang karena dari semua pertolongan tebengan, Amel menolak semuanya. Dan ditambah taksi ataupun angkot tidak ada yang lewat. Itu membuat mood Amel menjadi semakin jelek. Sampai-sampai ia melamun dan hampir terserempet mobil.

"Woii... Lo punya mata gak sih?  Lo pikir ini jalan punya nenek moyang lo? "

Suara kesal dari sang pemilik mobil yang memarahi Amel. Amel pun tidak terima dengan perkataan pengendara itu

"Iya, kalo ini jalan punya nenek moyang gue kenapa?  Yang bangun jalan ini tuh nenek moyang gue. Jadi terserah gue. "

Jawaban yang terlontarkan itu sontak membuat pemilik mobil keluar dari mobilnya dan menghampiri Amel.

"Ikut gue, kita ke kantor polisi"

Mendengar itu Amel langsung terdiam sambil meloloti pria itu dengan tatapan sinis dan tidak percaya.

No PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang