Menanti Hari Esok

32 4 0
                                    

Patah, tumbuh, itu sebuah kata yang tak jauh dariku.  Bahkan, ketika hujan menderau membasahi luka, pedihnya, sakitnya, sangat melampaui batas.

Terlalu perih.

Ya, saat ini aku hanya pasrah. Meranumkan diri dalam sebuah takdir, biarlah Tuhan mengatur dan memilih apa-apa yang pantas untukku.

Kelak nanti ada satu jawaban yang terindah. Siapa pun engkau, semoga kita bisa di jalan yang sama. Kau menyembuhkan lukaku, aku disenangi olehmu, dicintai dan kita menikmati rasa yang saling berbagi.

Karena; aku yakin__
Kau [siapa pun itu] sedang memperjuangkan hari-harimu, dan mempersiapkan untuk kita.



Padang, 20 Agustus 2017

Rembulan dalam Kenangan [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang