SEMBILAN
"ting ting ting, tring ting tinggggggg" hp arik tak henti-hentinya berdering. Ia masih tetap tertidur nyenyak, sementara itu Nana sudah pergi bekerja 1 jam yang lalu. Jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Tapi arik masih belum bisa membuka matanya.
Hpnya berbunyi berkali-kali. Lalu di bunyi yang ke 30 arik terbangun dan mengangkatnya.
"emm" jawabnya, tentu saja nyawanya masih di ambang mimpi. Ia bahkan tak tau siapa, berapa kali menelfon, dan jam berapa
"lo lagi ngapain? Gue dibawah. Cepetan keluar, 5 menit gue tunggu! Hari ini inget ada janji kan?"
"hah?" sontak mata arik membulat besar. Ia baru mengingat kalau sekarang ada janji dengan ibunya altris untuk menemaninya jalan-jalan ke mall. Tentu saja arik sangat tidak sabar untuk itu, karena ia akan dibelikan baju atau apapun. Tapi kenyataannya, ia sudah telat dari tadi. Ia semakin syok saat melihat jam sudah menunjukkan pukul 9.
"maaf..maafff" teriak Arik dan langsung menutup telfonnya dan melempar selimut yang ia pakai. Lalu berlari menuju wcnya.
J J J
Arik berjalan keluar menuju tempat altris menunggu, ia tampak cantik dengan dress bohemian motif bunganya, yang ditambah dengan rompi jeans denim, dan sepatu boots coklatnya. Altris menatapnya dari bawah, ia memalingkan wajahnya sambil menyandarkan tubuhnya di mobilnya itu dan melipat tangannya di dada.
Arik menggaruk tengkuknya, lalu berkata "maaf, gue kesiangan". Altris hanya mendengus dan langsung masuk ke mobilnya. Begitupun dengan arik.
"lo nunggu gue dari jam berapa?" tanya arik.
"dari jam 8, nyokap gue bangunin gue pagi-pagi gini Cuma nyuruh gue nyemput lo" jawabnya. Arik mengangguk.
"maaf, kemarin gue terlalu banyak minum, jadinya kesiangan deh"
"lo minum juga? Lo nyadar gak sih kalo lo cewek?"
Arik mengangguk, "gue suka banget minum alkohol, tapi maaf ya, bukan oplosan. Gue Cuma minum bir-bir gitu buat ngilangin stress aja sih. Soalnya gue stress karena bakal liburan di Bali sama lo" jelasnya.
"oh" jawab altris dengan singkat.
"gue harus ngomong apa ke nyokap lo?" tanya arik
"terserah lo, ini kan pekerjaan lo. Jadi lo harus punya cara tersendiri". Arik melayangkan tangannya untuk menjitak altris, dan itu hanya simbol bahwa ia sedang kesal dengannya.
Beberapa menit kemudian, mereka sampai di rumahnya altris. Saat memasuki rumah, altris dan arik seperti biasa disambut dengan senyum manis, tapi kali ini hanya disambut oleh mamanya altris.
Mamanya altris yang bernama Maria itu, langsung memeluk arik yang berjalan menuju ke arahnya. Lalu mengelus rambut arik.
"aduh sayang... tante kangen banget sama kamu" ucapnya. Arik tersenyum lalu mencium punggung telapak tangan mamanya altris.
"tante apa kabar?" tanya arik. Mereka berdua berjalan menuju ruang tamu, dan altris mengikutinya di belakang.
"tante baik kok, kamu baik-baik aja kan?" tanyanya. Arik mengangguk.
"kok kamu lama banget sih datang?"
"maafin arik tante, arik baru bangun, soalnya kemarin malam arik lembur" jawabnya. Altris mengangguk puas. Dan ia kagum dengan akting arik yang memukau.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATRAPADO (Belum Direvisi)
Fiksi Remaja(vote+comment) Arik memerlukan uang! Dengan terpaksa dia menerima tawaran untuk menjadi pacar bayaran seorang homo yang ingin dimasukkan ke Rumah Sakit Jiwa oleh orang tuanya, karena ketahuan Homo. Tapi lambat laun Arik bukan lagi pacar bayaran. Apa...