1. Hukuman dan Anak Baru

79 8 11
                                    

Hai ini sebenarnya pernah di pos disini. Dan ini ceritanya akan aku ubah alurnya. Tokohnya berubah juga hehe. Ok lah ini part 1 nya. Semoga kalian suka ya sama ceritanya. Jangan lupa vote atau commentnya aku tunggu. Selamat membaca :).

Dinda berjalan menunduk sambil sesekali menengok kebelakang, kali saja dirinya kepergok telat datang. Ya, Dinda baru saja berhasil manjat pagar sekolah. Dilihatnya jam yang menunjukkan pukul 07:45, yang artinya pelajaran pertama sudah di mulai sejak bel berbunyi. Namun sayang, Dinda harus pasrah akibat melihat Bu Indira yang sedang patroli. Dan ketika hendak membuka pintu kelas, sebuah pukulan mendarat di punggung Dinda. Dinda yang menyadari itu, hanya pasrah. Hingga akhirnya....

Plak

"Mau ngapain kamu? hah? telat terus kerjaannya. Mau jadi apa kamu?" Ucap Bu Indira tegas sambil memukul punggung Dinda pakai penggaris kayu.
"Eh, ada ibu cantik. Selamat pagi ibu." Ucap Dinda nyengir.
"Ikut ibu sekarang!" Ucap Bu Indira sambil menyeret Dinda.
"Apes deh gue." Ucap Dinda pasrah.

Bu Indira membawa Dinda ke lapangan. Dan Dinda hanya pasrah dengan hukuman yang dia dapat. Bu Indira pun menyuruh Dinda hormat di depan tiang bendera, sampai bel pergantian pelajaran.

"Ibu sudah capek terus-terusan memberi kamu kebijakan. Ini peringatan terakhir buat kamu. Sekali lagi kamu telat, maaf, ibu rasa kamu harus di skorsing selama dua minggu. Sekarang juga kamu hormat sampai bel pergantian berbunyi." Ucap Bu Indira tegas sambil berlalu.

Dinda melaksanakan hukumannya. Tiba-tiba, Albert beserta Hendy dan Ganni datang menghampiri Dinda. Mereka tertawa melihat Dinda yang di hukum. Dinda yang melihat itu, tidak peduli dan tetap menjalankan hukumannya. Hingga akhirya...

Pluk

"Ups! gue sengaja. Hari gini masih di hukum? kasian banget sih." Ucap Albert sengaja melempar telur kearah Dinda.
"Ahaahaha....emang enak dihukum. Kasihan banget sih lo." Ucap Hendy tertawa sinis.
"Nikmatin ya sengsaranya. Orang kayak lo pantas di hukum. Cabut." Ucap Ganni sambil melangkah pergi.
"Gue bakalan balas perbuatan kalian." Gumam Dinda dalam hati.

Sementara itu, Vivi dan Dewi yang kebetulan ingin berolahraga, kini melihat Dinda yang merupakan sahabat nya sedang hormat di depan tiang bendera. Dan keduanya menghampiri Dinda.

"Telat lagi? hmm...." Tanya Vivi sambil menghampiri Dinda.
"Gue kesiangan tadi. Gara-gara semalam gue keasikan nonton bola. Kalian nggak olahraga?" Tanya Dinda balik.
"Ini kita mau ganti baju Din. Lain kali, jangan telat lagi ya Din. Kalau gitu, kita ke lapangan basket dulu ya." Ucap Dewi sambil melangkah pergi.
"Sip. Sana gih ke lapangan basket dan izinin gue ya." Ucap Dinda pada Vivi.
"Iya Din nanti gue izinin. Dah Din." Ucap Vivi sambil melangkah pergi.

Sementara itu, seorang siswa baru sedang bingung mencari perpustakaan. Dirinya sedari tadi mondar-mandir di sepanjang koridor. Ya, siswa baru itu adalah Bagas Saputra. Bagas melihat Dinda yang sedang hormat di depan tiang bendera. Dengan segera, Bagas menghampiri Dinda.

"Hai. Hmm....gue Bagas. Dan gue murid baru disini. Lo tau perpus di mana nggak?" Tanya Bagas gugup sambil menghampiri Dinda.
"Lo dari sini lurus terus naik ke lantai 1 dan nanti lo langsung aja ke kiri. Disana langsung ada penjaga perpus kok. Salam kenal ya sebelumnya. Gue Dinda." Ucap Dinda tersenyum manis.
"Makasih ya. Kalau gitu gue duluan. Sampai nanti." Ucap Bagas ramah sambil berlalu.

Tet....tet....tet

Bel pergantian pelajaran pun berbunyi. Dinda bernafas lega dan sebelum ke kelas, Dinda menuju koperasi untuk membeli seragam baru. Setelah itu, Dinda ke toilet untuk mengganti seragamnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Cewek TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang