Hal sederhana di matamu, adalah hal berharga di mataku.
Sepeda motor yang dikendarai mamaku melaju cepat. Rasa-rasanya seperti mamakulah yang ingin bersekolah,tapi nyatanya,aku lah yang harus bersekolah.
Aku pun juga tak sabar ingin memulai hari baru,di sekolah yang baru,melanjutkan jenjang ke tingkat menengah atas .Tak berbeda dengan yang dulu,rasa-rasanya akan sama persis dengan SMP ku -bertemu dengan banyak guru yang killer.
Ternyata,dugaanku salah. Guru di SMA-ku, SMA 91, adalah guru-guru yang ramah-kelihatannya. Mereka menyambut dengan senyum ramah usai mamaku mengantar ke depan gerbang sekolah.
Ya,hari ini hari pertama aku masuk SMA ini, tak banyak teman dari SMP ku yang masuk sekolah ini, mungkin hanya 5 orang saja,dan yang terpenting ada teman dekatku sekaligus rival ku dalam belajar mulai dari aku MI,SMP,dan sekarang , dia adalah Nada.
"Fiya, hati-hati ya kamu, ikutin instruksi dari kakak-kakak nya ya,jangan bandel. Kabarin Mama kalo udah selesai,nanti dijemput sama Mama" kata Mama.
"Iya,Ma. Siap. Assalamualaikum" sahut aku.
Selepas mencium tangan mamaku , aku pum mulai mencari namaku di tiap kelas yang akan kutempati nantinya. Tanpa perlu susah mencari lagi,ternyata ruangan di depan lapangan itu adalah kelasku. Aku pun masuk,dan duduk di barisan pojok depan.
Akan ada MOS nantinya, tetapi di hari ini hanya ada pengarahan. Mos akan diadakan besok hari,itulah kata kakak yang ternyata jadi PJ kelasku."Assalamualaikum semua nya! Setelah semuanya diabsen,tolong baris di lapangan ya,disitu ada papan X-IPS 2, bikin dua baris ya. Cowo dikanan,yang cewe dikiri. Sebelumnya perkenalin nama gue Faqih, dan ini partner gue namanya Ayu. Kalo kalian mau tau yang mana ketua osisnya,nanti gue tunjukin. Sekarang gue absen ya,nanti acungkan tangan" Ucap Kak Faqih .
"Eh,itu yang dipojok. Jangan sibuk benerin kerudung,dengerin kakaknya!" celoteh Kak Ayu.
"Ya,kak. Maaf" jawabku singkat.
Huhh! Kesal rasanya.Bagiku itu bukanlah hal yang harus dibahas,apalagi dengan nada yang judes seperti itu. Dimulai dari hari itu,aku pun tidak suka dengan Kak Ayu.
Usai diabsen, kami bersiap menuju lapangan sesuai dengan instruksi dari Kak Faqih.
Peniti kerudungku yang selalu lepas,menjadikan aku tak bisa berhenti sibuk membenarkan kerudungku. Penitiku sudah rusak ternyata,kaitannya sudah bengkok dan mau lepas."Shafiya ya? Nih peniti, pake aja,dari pada lu ga berenti-berenti benerin tu kerudung" kata Kak Faqih sambil membuka peniti yang dipakai nya di jaket osis.
"Hah? Beneran nih kak ?" tanya Shafiya.
Aduh,Ya Allah. Mimpi apa , kenapa dari deket cakep gini yak Kak Faqih. Mana baik bangetttttttt, ujar Shafiya dalam hati
"Iye, nih ambil. Pelan-pelan makanya kalo make,gak ada lagi soalnya" sahut Kak Faqih.
.
Alloo !! Assalamualaikum :)
ini pertama kali nya aku nulis di wattpad.
Sebenernya udah dari dulu mau nulis disini,tapi... hmm entahlah.Happy Reading !!
Maaf yaa masih pendek.
Maaf pula kalo diksi nya kurang bagus dan ada typo nya,hehe.
jujur,aku tukang typo kalo di chat :v
*abaikanKalo ada saran,bakal aku terima sebesar-besarnya !!
Pengen deh,suatu saat entah kapan, bakal diterbitin ini cerita,tapi gak berharap banyak kok.
Untuk sekarang,aku anggap sebagai pengisi kekosongan waktu,penyalur hobi, dan laen laen nya yang masiiii banyak.
Jangan lupa kasih vote okai bagi si pemula ini wkwkwwk
Wassalamualaikum,
semoga suka ya!
dan ini juga baru awal,nantikan kelanjutannya ya ! :)
Syukron,Jazakallah
Aamiin.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wish You Were Here
Teen FictionKetika rasa yang sudah hilang kembali di benak, akankah disebut sebagai cinta lama bersemi kembali? Kurasa,baiknya kamu akan dan harus selamanya di hatiku. Jangan hilang-lagi I Wish You Were here, always in my heart.