4.Cowok iblis

92 15 0
                                    

Vale memasuki ruang kelasnya, seperti biasa, disambut alay oleh ketiga temannya, tapi ia memutuskan untuk bolos jam pelajaran dijam pertama.

ia bolos selalu sendiri tidak dengan ketiga temannya, karena ia tak mau menyesatkan teman-temannya.

Vale berjalan menuju kantin, duduk di meja pojok lalu memesan siomay dan es jeruk.

"Numpang." ucap sesorang dengan suara khas cowok yang Vale mengenalnya ia dia si cowok Iblis itu-batin vale.

"Gue kira, cowok kaya lo yang tampangnya cari muka gak berani bolos." vale meremehkan Julian.

"Gue ga carmuk ya,  gue juga bolos gara-gara lu kali mbak,  Gue ini murid baik-baik ya sory."

"Terus maksud lo gua bukan murid baik-baik gitu?;ha?."

"Tuh nyadar." Vale masi menahan emosinya emang kalo deket-deket sm ni cowok iblis bawaanya emosi terus.

Terus apa maksudnya gara-gara gue, gua ga ngajak lo bolos ato apapun." ucap Vale tidak tidak terima.

"Lo nyimpen tas gue dimana? gua gabisa belajar, jadi ya gue bolos." Jelas Juli.

"Gatau."bjawab Vale enteng.

Vale tidak menanggapi Juli yang ada dihadapanya.

cewek itu fokus memakan siomay nya,lagian jika diladeni bakalan emosi jiwa Vale dibuatnya, padahal sikap Vale juga yang rese.

"Ehmm." dehem Julian.

Vale mendongak menatap Julian.

"Lu ga lupa sama perjanjian kita kan?." Tanya Juli disertai seringai nya.

"Yya gua ga lupa."

"Oke, kalau gitu lu harus temenin gua sekarang!." Juli menarik lengan Vale, Padahal Vale belum menjawab ia setuju ikut dengannya apa tidak.


15menit berlalu, sampailah mereka berdua digedung yang sepertinya bekas kebakaran.

suasana disini sangat sepi ,mencekam, hanya orang-orang berandal seperti nya yang berani kesini, vale? jangan ditanya, ia kan makhluk setengah cowok, Valo sama tempat kaya gini sih, biasa buat dia.

"Tenang gua gak akan apa-apain lo." Ucap juli sembari melangkah masuk ke gedung kosong itu.

"Dih, siapa yang takut sama lo, lagian lo itu ga ada apa-apanya." ucap Vale sinis, yaiyalah Vale kan hebat dalam berkelahi,ia saja anak Genk Motor liar.

Sampailah mereka dilantai paling atas gedung,Juli duduk di pinggir, lalu Vale ada disebelah juli.

Tidak ada yang membuka percakapan antara mereka berdua, keduanya asik dengan pikirannya masing-masing.

"Lo tau?."

Juli membuka pemicaraan.

"Di sini tempat Abang gue meninggal gara-gara gue." Juli membuka pembicaraan yang serius.

Vale tentu kaget dengan ucapan Juli barusan.

"Meninggal?bgara-gara lo? maksudnya lu psiko?."

"No,namanya Bang Miko,dia jatoh dari gedung ini,itu semua gara-gara gue."

"Lu,dorong dia?." Tanya Vale penasaran.

"Iya, gua sama Bang Miko kakak beradik, umur gue sama dia beda 2tahun,
kami sering bertengkar, karena gua lebih kecil dari dia,
Ya dia selalu disuruh mengalah sama Papa sama Mama,
Gua gatau gimana bisa bang Miko nyimpen dendam sama gue
Karena yang gua liat Bang Miko cukup akrab sama gua,
Gak ada masalah diantara kita,walaupun Terkadang Bang Miko kesal kalo gua waktu itu Lebih sering dikasi perhatian sama Mama,
Kejadian nya 3tahun lalu, waktu sepulang Sekolah, gua masi kelas 3 SMP dan Bang Miko kelas 1 SMA,
Dia ngajak gua pulang bareng dia, dia yang emput gua waktu itu, lalu diajak gua kesini, gua Gakda perasaan curiga atau apa sama dia,
Awalnya gua ngira Bang Miko mau curhat soal cewenya, Karin
Mungkin ia cari tempat nyaman buat curhat makannya dia ngajak gua kesini."

Juli menjeda ceritanya, matanya sudah berkaca-kaca, vale menyadarinya, ia hanya diam saja, merasa tidak enak jika harus mengatakan karena omongan Vale selalu ketus, ia menunggu cowok ini melanjutkan ceritanya.

"Gua masi ingat jelas semua kejadiannya, gua duduk sama Bang Miko posisinya seperti ini, gue duduk disebelahnya, lalu ia mengatakan sesuatu, tapi wajah Bang Miko berubah seram dengan seringainya,
Pandangan dia ke gua berubah, seperti melihat mangsanya, Ia ngomong sama gue, kalo dia benci sama gua,
Dia bilang sama gue, kalo dia udah kasi semuanya buat gue ,tapi dia bilang balasan gua ke dia malah gua ambil semua yang dia punya termasuk Mama sama Papa,
Gua ga ngerti maksud dia, dia memang selalu ngalah atas semuanya buat gua, gua kira dia ikhlas sebagai kakak ternyata dia memendam dendam sama gua,
Gua mulai ketakutan saat itu, gua nangis, gua ga ngerti kenapa abang gua kaya gini, gua coba hindari serangan dia, di tonjok gua, tendang gua, dia coba bunuh gua buat jatuhin gua dari gedung ini, dia jago berkelahi sedangkan gua hanya coba menghindari tak mampu melawan,
saat itu seharusnya gue yang jatuh dari gedung ini, tapi gua menghindar gua takut, Dan tidak sengaja Bang Miko lah yang jatuh saat mau dorong gua, karena gua yang berontak menyelamatkan diri gua, Bang Miko jatuh dari gedung ini dan ia tewas di tempat juga saat itu."

Bulir bening jatuh dari mata Juli,ia sudah tidak peduli akan dibilang cengeng atau apa oleh Vale,tapi yang jelas Juli Rindu dengan sosok Miko-kakanya.

Vale melihat cowo tengil itu menangis, ia tidak sangka ada kejadian seperti itu di hidup cowok tengil seperti Juli, Vale cukup terharu dengan ceritanya.

Vale masih punya hati nurani kok kawan-kawan walaupun galax wakakak.

"Semuanya bukan karena lo ko, dari yang gua simpulin ya semua bukan salah lo, jadi lo gausah ngerasa bersalah sama abang lo ya, gua tau lo lagi  kangen sama dia."

Vale memegang kedua tangan juli sembari mengatakannya dan menatap lurus ke mata Juli, Vale tulus mengucapkannya ia ingin menenangkan perasaan Juli saat ini.

Juli menenggelamkan wajahnya di pundak Vale, dengan posisi berpelukan seperti itu membuat jantung Vale berdetak lebih cepat, Vale kaget, mau disingkirkan ia tak enak, Karena keadaan nya sekarang, Vale hanya diam dengan perasaan yang entah mengapa ia merasa jantungnya saat ini memompa lebih cepat, sebelumnya tidak pernah seperti ini-pikir vale.









Haihaloo🍭
Apdet nih wkwk

Salam sayang

Julian arjune chrisstino♥

Garing ya?biarin deh hehe imajinasi aja:v
Oke,next story🍭
Maapkan jika banyak typoo:v
Voment ❤

My Sensitive Girl friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang