4

1.4K 158 10
                                    

"Sehun, nanti aku akan berlatih cheers di aula karena tim basket hari ini tidak berlatih. Apakah kau ingin menemaniku berlatih?". Irene pagi ini datang ke kelas Sehun, dulu Irene memang sekelas dengan Sehun sebelum Sehun memutuskan untuk ikut pindah kelas bersama teman-temannya.

Sehun yang melihat senyuman manis milik Irene pun ikut tersenyum walaupun ia hanya tersenyum kecil. "Aku hari ini memang sudah memiliki janji untuk menemani Baekhyun hyung berlatih taekwondo di ruang aula. Jadi klub taekwondo dan cheers akan berlatih di ruang yang sama?". Sehun teringat akan Soojung saat menyebutkan taekwondo. Ia telah bertekad agar menjauhi wanita seperti Soojung.

"Eoh, kami akan berlatih bersama. Aku berharap ruang latihan taekwondo segera selesai direnovasi. Kau tau? Jumlah fans mereka sangat banyak, kami kesulitan berlatih jika ruangan terlalu ramai". Irene bertopang dagu dan mengerucutkan bibirnya .

"Kau pasti iri sekali dengan jumlah fansku ya? Ck makanya kau juga harus pandai membela diri bukan hanya terbang di atas udara dan memamerkan rok mu saja". Soojung menaruh tasnya  di depan bangku Minhyuk. Bersyukurlah karena sistem rolling tempat duduk berlaku di kelas ini, jadi saat ini Soojung duduk di depan lalu Minhyuk tepat berada di bangku dibelakangnya sedangkan Sehun duduk di bangku di belakang Minhyuk. Soojung bersyukur karena ia tidak perlu melihat Sehun lagi.

"Yak Soojung, memangnya aku berbicara denganmu ya? Kenapa kau yang menjawabnya?". Irene bangkit dan mencondongkan tubuhnya sementara Soojung sedang merapikan kotak bekal yang akan ia berikan untuk Jungkook.

"Uhm karena kau menyebutkan klub ku maka aku ikut bereaksi. Apa? kau ingin melawanku?". Soojung menaik turunkan kedua alisnya sementara Sehun hanya mengamati Soojung. Benar dugaan Sehun selama ini, Soojung benar-benar seperti preman.

"Ck aku sedang malas berdebat denganmu lebih baik aku pergi saja. Hun aku kembali ke kelas ya? lebih baik kita bertemu di tempat lain daripada aku harus bertemu dengannya". Irene menjulurkan lidahnya ke arah Soojung, karena terlalu asik mengejek Soojung, Irene tidak melihat jika salah satu pintu kelas ini tertutup.

"Awww, sial siapa yang menutup pintu ini? Soojung kau kan pelakunya?". Soojung hanya berdecak saat melihat Irene. Ia pun mengalihkan pandangannya dan berjalan menuju jendela yang menghadap ke lapangan sekolah.

Soojung mencari tanda-tanda kehadiran Jungkook disana sementara Sehun kembali membaca bukunya. Saat Soojung menemukan sosok Jungkook diantara kerumunan murid-murid yang lain, Soojung pun mengambil ancang-ancang dan menarik nafas dalam-dalam.

"Kookie adik kecilku, cepatlah naik noona menunggumu". Soojung berteriak sangat keras sembari menggoyangkan kotak bekal yang ia bawa ke arah Jungkook. Sementara murid-murid lain berteriak heboh karena iri jika Jungkook diperhatikan oleh Soojung. Jungkook yang mendengar namanya diteriakkan oleh Soojung pun segera berlari menuju kelas Soojung.

"Apa kau lihat-lihat? Nanti kau suka padaku cih". Soojung menangkap Sehun yang tengah menatapnya dengan wajah takjubnya. Sehun takjub dengan kekuatan frekuensi suara wanita bison dihadapannya ini. Mungkin pengeras suara di sekolah ini tidak akan mampu menandingi suara Soojung.

Sementara Soojung meneruskan langkahnya menuju pintu kelasnya sembari bersenandung. Saat Jungkook sudah berada tepat dihadapannya Soojung pun merapihkan rambut Jungkook yang sedikit berantakan. Jungkook yang diperlakukan begitu manis oleh Soojung hanya tersenyum malu.

"Noona, kenapa memanggilku? apa noona menungguku?". Jungkook menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia begitu gugup saat diperlakukan begitu manis oleh Soojung.

"Uhm, noona menunggu Kookie pagi ini. Kemarin noona membuat kue lalu noona teringat dengan Kookie. Ini kue untukmu, noona berharap kau menyukainya Kookie". Soojung mengulurkan kotak bekal yang ia bawa ke arah Jungkook dan tersenyum menampilkan matanya yang berbentuk seperti bulan sabit.

Taekwondo LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang