Makan malam telah selesai 15 menit yang lalu, sekarang aku dan seyi sedang menemani myung-myung dua untuk bermain.
Myung-myung?...
"Kau yakin akan memberi nama dia myung-myung?" aku bertanya pada seyi, dan dia mengangguk semangat.
"Iya eomma, aku pernah mendengarnya, itu nama yang bagus," katanya sembari mencium gemas Myung-myung.
Aku terkekeh karena Seyi sama sekali tidak sadar, bahwa nama itu adalah nama kecil ayahnya.
"Ah, kita bisa membelikan banyak makanan nanti, yah?" aku menanyakan pada Seyi yang sedang berbaring disofa dengan anjing dipelukannya sekarang. Kami sedang menonton serial drama yang mulai aku sukai, dan aku yang ada disofa dekat seyi pun membaringkan badanku, nyaman.
"Kau adalah.... Anak manis myung-myung... Anak manis ku..." seyi mencium myung-myung dengan gemas kembali dan aku tertawa renyah.
"Dan aku anak manis Eomma," aku meniupkan ciuman jauh pada seyi, dan seyi membalasku.
"Eomma, Eomma tahu? Helmoni benci dogs."
"Benarkah?"
"Karena appa pernah membawa anjing kerumah, dan dia menghabiskan semua kebun kol Halmoni..." seyi terkekeh geli, membuatku terkikik juga.
"Appa Nakal yah?"
"Iya.. Clara Ahjumma selalu bilang begitu."
"Iyaaa eomma tahu."
"Eomma tahu?" dia mengalihkan perhatian dari myung-myung kepadaku. Dan aku mengangguk. "Yah... Appa nakal!"
Saat ku sadari myungsoo sedang berdiri didekat Tv dengan tangan terlipat dan sedang memperhatikan kami dengan senyum sangat lebar, aku memberi isyarat padanya untuk mendekat, dan dia menurut, duduk dibawah, kapalanya tapat didepanku.
Tapi dia sedang menyandarkan punggung dan membelakangiku dan menengok pada seyi, "Ishhh, dia sedang mencumbu anjing itu," bisiknya padaku.
Aku mengelus kepalanya dengan jari-jariku. aku tahu, walau dia membelakangiku, tapi dia menikmai sentuhan ku dirambutnya.
"Yah, dia senang pada myung-myung, bukan berarti mencumbu, kau gila!"
"Apa.kau.bilang?" katanya dengan cepat, sembari mendesis.
"sudah lah," aku menyingkirkan kepalanya kesamping, karena dia menghalangi TV. Tapi kepalanya kembali ke posisi, dengan keadaan menatapku.
"Apa kau bilang?" ulangnya.
"Apa?" kataku masih membaringkan kepalaku pada sebelah lenganku.
"Kau bilang aku..... Gila!" dia menyipitkan mata, dan menjulurkan lidah didalam pipi. Mengancam ku.
"sudahlah, dramanya sudah mulai! Awas."
"mengaku dulu!"
"karena kau mengatakan anakku mencumbu anjing!" aku mengerlingkan mata padanya, dan dia mengangkat alisnya.
"Eomma, Appa, dimana myung-myung akan tidur?" seyi bertanya tanpa tahu kami sedang menatap sengit satu sama lain, tapi saat Myungsoo menyadari kata-kata anaknya, dia membulatkan mata.
"sayang, jangan panggil anjing itu myung!"
"kenapa Appa?" tanya polos seyi. Myungsoo mungkin sudah tak akan tega menegurnya lagi sekarang.
"eng...." dia menatap seyi lalu menatapku kembali, dan aku hanya mengangkat bahu. Dan myungsoo membenturkan jidatnya ringan kesofa empuk ini, hingga sekarang aku sedang mencium rambutnya, ah wanginya... "Seyi, appa.... Tidak...." tiba-tiba myungsoo mendongak dan menatapku sangat dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Cupcakes
General FictionBagaimana jika suatu hari, semua dalam dirimu berubah saat kau bangun dari tidurmu, semua nya! Bahkan status mu?. jiyeon tak pernah nyangka, disuatu malam, semuanya sudah berubah, dia tak tahu bagaimana dan untuk apa semua itu terjadi. (BERLANGSUNG)...