8

2.7K 109 0
                                    

Bang Raffa menjemputku dan dia menanyakanku mau bicara dimana, aku fikir lebih baik membicarakan masalah ini dirumah agar lebih tenang dan santai.

Bang Raffa pun menerima usulanku.
Setelah makan malam ketika akan tidur bang Raffa menanyakan apa yang ingin aku bicarakan, awalnya aku bingung ingin memulai dari mana.

Apalagi aku harus menenangkan terlebih dahulu degup jantungku yang sedari tadi seperti habis berlari detakannya.

Setelah kurasakan mulai tenang baru kemudian mulai bicara dengan bang Raffa.

" Bang, mengapa abang bisa melakukan itu dengannya? " .langsung saja kata-kata itu keluar dari mulutku.
.
"Huff, aku tahu kamu akan menanyakan hal ini Ra" Bang Raffa belum menjawab hanya mengomentari pertanyaanku sambil menarik nafas panjang.
"Aku akan menceritakan semua sama kamu Ra mengapa aku bisa seperti ini, dan aku berharap kamu akan tetap mencintaiku dan tidak akan pernah minta bercerai karena aku begitu mencintaimu Ra" .

Perkataan bang Raffa terdengar seperti permohonan penuh harap padaku, namun aku belum bisa memberikan komentar apapun dan aku hanya bisa menarik nafas panjang mendengarnya dan tak terasa air mata ini menetes, apakah ini pertanda masih ada cinta untuk bang Raffa Tuhan ?

(Bersambung)

Suamiku Gay (cerpen) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang